Categories: DaerahHukrim

GMIT Dorong Penyelesaian Konflik di Besipae Lewat Dialog

KUPANG, DELEGASI.COM – Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Pendeta Meri Kolimon mendorong agar penyelesaian konflik memperebutkan lahan di Pubabu Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan, melalui jalur dialog.

“Kami sangat sangat mendorong bahwa dalam konflik lahan seperti ini, semua pihak berkomitmen untuk menempuh cara-cara dialogis, tidak dengan kekerasan,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, (16/10.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan persoalan konflik memperebutkan lahan di Pubabu Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.

Meri Kolimon mengatakan pihaknya telah mengetahui konflik antara pemerintah provinsi NTT dengan masyarakat maupun antarkelompok masyarakat dari para pendeta GMIT yang memberikan pelayanan di wilayah Besipae dan sekitarnya.

Meri Kolimon mengatakan pihaknya menyesalkan adanya konflik vertikal maupun horisontal di Pubabu Besipae.

Menurut dia, ketika ada sengketa lahan seperti ini sebaiknya diuji bersama melalui pengadilan agar masing-masing pihak bisa membuktikan kebenaran klaimnya.

“Tidak boleh memakai cara-cara intimidatif untuk menekan pihak lainnya,” katanya.

Meri Kolimon meminta agar pihak-pihak yang berwenang seperti pemerintah provinsi hingga kabupaten serta pihak keamanan mengambil tindakan yang persuasif dengan pendekatan yang humanis untuk membawa pihak-pihak yang berkonflik ke dalam dialog.

Sebagaimana juga yang direkomendasikan pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang telah turun beberapa waktu lalu ke Besipae dan meminta agar pendekatan yang dilakukan semua pihak tidak dengan cara kekerasan, katanya.

“Kami sangat mendukung itu karena kami juga melihat kerentanan perempuan dan anak-anak dalam konflik ini,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, konflik memperebutkan lahan kembali terjadi di Pubabu Besipae antara aparat pemerintah provinsi NTT dengan kelompok masyarakat yang tinggal di Besipae terjadi pada Rabu (14/10).
Selanjutnya, pada Kamis (15/10) juga terjadi bentrokan antarwarga dari kelompok masyarakat dari 37 kepala keluarga yang tinggal di Pubabu Besipae dengan kelompok warga dari desa tetangga.

//delegasi(ANT)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Rumah minimalis dengan arsitektur modern Panduan lengkap

Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…

22 jam ago

Rumah minimalis dengan dapur kecil dan fungsional

Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…

22 jam ago

Rumah minimalis dengan penggunaan furnitur minimal Panduan praktis

Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…

22 jam ago

Rumah minimalis dengan material alami Desain dan aplikasi

Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…

22 jam ago

Rumah Minimalis dengan Konsep Industrial Panduan Lengkap

Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…

22 jam ago

Menata Rumah dengan Furniture yang Nyaman

Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…

2 hari ago