KUPANG, DELEGASI.COM– Dalam beberapa waktu terakhir masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) disuguhi dengan video maupun berita kontroversi mengenai penanganan pasien covid-19 oleh rumah sakit maupun Satgas Covid-19.
Hal ini dapat diketahui melalui media massa maupun yang beredar luas melalui media sosial.
Berdasarkan sejumlah data yang dikumpulkan, peristiwa protes warga terhadap vonis dokter rumah sakit maupun perampasan jenasah pasien covid-19 hampir terjadi di semua kabupaten di NTT, misalnya yang terbaru terjadi di kabupaten Sikka, TTU, Belu dan Kota Kupang. Pihak keluarga pasien memprotes vonis covid-19 yang dinilai janggal.
Kejadian demikian, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Nusa Tenggara Timur, Marianus Krisanto Haukilo meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk segera melakukan evaluasi total terhadap penanganan termasuk prosedur penanganan pasien covid-19 yang meninggal dunia.
“Kami meminta Gubernur, Bupati dan Walikota agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rumah sakit dan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah agar lebih efektif dalam melakukan penanganan medis. Kami apresiasi kerja keras para tenaga kesehatan. Namun beragam protes warga menunjukkan kemungkinan ada di dalam pelayanan kesehatan. Ini yang harus dibenahi”, tegas Isto Haukilo, Rabu (4/8/2021) dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Delegasi.com.
Selain itu, DPD GMNI NTT juga mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait transparansi rekam medis pasien yang ditangani. Ada kejadian yang pasiennya divonis positif covid-19, namun hasilnya tidak ditunjukkan kepada pasien maupun kelurga sehingga ada respon protes masyarakat.
Oleh karenanya, hal ini harus menjadi perhatian untuk segera dibenahi karena bertentangan dengan peraturan perundang undangan.
“Dalam Pasal 52 UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan hak-hak tersebut mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis, mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis, menolak tindakan medis dan mendapatkan isi rekam medis”, jelas Isto.
Sosialisasi Peraturan Gubernur tentang Pamakaman Jenazah Covid-19
Masalah penanganan covid terutama ketika akan dimakamkan masih kontroversi. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan sosialisasi keputusan kesehatan dan gubernur tentang penanganan jenasah covid-19 kepada masyarakat agar hal ini tidak terulang lagi.
Keputusan terbaru pemerintah provinsi tentang penanganan jenasah covid-19 sudah diatur dalam Peraturan Gubernur NTT Nomor 277/KEP/HK/2021 tanggal 23 Juli 2021.
“Aturan ini yang disampaikan kepada masyarakat. Beragam protes warga juga menunjukkan bahwa aturan ini mungkin hanya diketahui oleh rumah sakit dan Satgas Covid-19 namun belum menyentuh kepada masyarakat. Kita harapkan ke depan penanganan pasien lebih manusiawi”, katanya.
//www.delegasi.com(*)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…