Masyarakat, lanjutnya, diharapkan lebih siap dalam mengembangkan dan mempertunjukkan berbagai potensi yang dimiliki seperti seni budaya, ekonomi kreatif, kuliner, dan lainnya sehingga bisa dinikmati peserta tur.
“Artinya semua daerah perlu dipersiapkan secara matang sehingga kegiatan ini juga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat,” katanya.
Gubernur Vikto Laiskodat, lanjutnya, mengharapkan adanya koordinasi antara berbagai stakeholders secara kuat dan efektif agar kegiatan ini bisa digelar kembali.
Marius mengatakan, kelanjutan kegiatan ini akan dipastikan pada tahun-tahun mendatang, namun untuk tahun 2018 ini dibatalkan.
“Intinya tahun ini tidak digelar dulu sambil kita mempersipakan dan merancang kembali secara lebih menarik untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.
Adapun kegiatan Tour de Timor ini sudah tiga kali digelar selama tiga tahun terakhir dari 2015-2017. Kegitan tur sepeda ini melintasi berbagai daerah se-daratan Pulau Timor di antaranya, Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, dan berakhir di Kota Kupang.
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…