Masyarakat, lanjutnya, diharapkan lebih siap dalam mengembangkan dan mempertunjukkan berbagai potensi yang dimiliki seperti seni budaya, ekonomi kreatif, kuliner, dan lainnya sehingga bisa dinikmati peserta tur.
“Artinya semua daerah perlu dipersiapkan secara matang sehingga kegiatan ini juga mendatangkan keuntungan bagi masyarakat,” katanya.
Gubernur Vikto Laiskodat, lanjutnya, mengharapkan adanya koordinasi antara berbagai stakeholders secara kuat dan efektif agar kegiatan ini bisa digelar kembali.
Marius mengatakan, kelanjutan kegiatan ini akan dipastikan pada tahun-tahun mendatang, namun untuk tahun 2018 ini dibatalkan.
“Intinya tahun ini tidak digelar dulu sambil kita mempersipakan dan merancang kembali secara lebih menarik untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.
Adapun kegiatan Tour de Timor ini sudah tiga kali digelar selama tiga tahun terakhir dari 2015-2017. Kegitan tur sepeda ini melintasi berbagai daerah se-daratan Pulau Timor di antaranya, Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, dan berakhir di Kota Kupang.
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…