Habiskan 2,7 Miliar Rupiah ,Proyek Air Minum Bersih di Matim Mubazir, Warga Desak Polda NTT Turun Tangan

  • Bagikan
Habiskan 2,7 Miliar Rupiah ,Proyek Air Minum Bersih TA 2020 di Desa Rana Masak Kecamatan Borong Matim diduga Mubazir. Warga Desak Polda NTT Turun Tangan. tampak Meteran air di pasang tanpa pernah dialiri air bersih//Foto: Delegasi.com(Firman Jaya)

DELEGASI.COM, BORONG – Proyek air  bersih yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) di Desa Rana Masak, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur  mubazir. Hingga saat ini, warga belum pernah menikmati air minum bersih dari proyek tersebut. Padahal proyek dengan nilai nilai 2,7 miliar rupiah itu sudah diluncurkan sejak tahun 2020 silam. Warga mendesak Polda NTT turun tangan menyelidiki proyek itu.

Meteran Proyek Air Minum bersih di pasang tanpa pernah dialiri air. //Foto: Delegasi.com(Firman Jaya)

 

“Kami sangat kecewa dan kesal kepada Dinas PUPR Matim sebagai dinas teknis yang mengerjakan proyek air minum bersih di Desa Rana Masak. Ini proyek hanya mau buang- buang uang negara. Setiap tahunnya pemerintah selalu gelontorkan anggaran untuk air minum bersih di Desa Rana Masak, tapi anehnya, hingga saat ini air tidak perna keluar. Padahal proyek ini sudah selesai dikerjakan pada November 2021,” kata Servas, salah satu tokoh muda asal Desa Rana Masak, Kamis (24/3/2022).

BACA JUGA:

Prihatin!!!… Nasib Kantor BPBD Manggarai Timur

RDP Komisi III DPR RI, BKH Minta Penerimaan Negara Bukan Pajak Kejagung Diaudit

Servas menduga, proyek air minum bersih di Desa Rana Masak sarat korupsi.

“Kami minta Polda NTT agar secepatnya turun tangan usut tuntas proyek miliaran rupiah di Desa Rana Masak,” ujarnya.

Ia meminta Polda NTT karena ragu dengan kinerja Polres Matim. Pasalnya, kata dia, selama ini banyak pemberitaan terkait proyek tersebut, tetapi Polres Matim tidak pernah melakukan penyelidikan.

“Bayangkan sudah menghabiskan uang negara miliaran rupiah, tapi hingga saat ini airnya tidak mengalir. Jujur proyek air minum bersih di Rana Masak, tidak menjawab kebutuhan kami yang mengalami krisis air minum bersih sejak Indonesia belum merdeka,” ujarnya.

Pantauan delegasi.com, sebanyak 474 meteran air di Kampung Lewe, Desa Rana Masak masih belum berfungsi. Meteran air masih berada di titik nol yang artinya air belum pernah masuk ke meteran tersebut.

Sementara di Kampung Papang dan Golo Dopo, Desa Rana Masak, beberapa meteran air sudah dicabut warga karena air tidak mengalir.

Sambungan Pipa, tanpa Aliran Air//Foto: Delegasi.com(Friman Jaya)

 

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula, mengatakan air tidak mengalir ke rumah-rumah warga ada pipa yang bocor. Pihaknya sedang berupaya untuk memperbaiki pipa tersebut dan melakukan pembersihan saluran pipa menuju bak induk.

“Kemarinkan ada penambahan anggaran 204 juta rupiah untuk perbaik pipa yang sudah rusak dan pembersihan saluran ke bak induk,” kata Ivan.

Ivan menuding, pipa itu rusak karena ulah warga.

Proyek ini, di kerjakan oleh oleh PT.Arison Karya Pratama dengan perencana CV. Bayu Pratama.

//Delegasi(Firman Jaya)

Komentar ANDA?

  • Bagikan