Padahal, seperti dirilis Pos Kupang.com, tanaman kelapa dahulu menjadi primadona tanaman perdagangan petani di Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Namun hampir 10 tahun belakangan, kelapa bukan lagi menjadi tanaman primadona. Harga kopra yang tidak menentu membuat petani malas mengolah kelapa menjadi kopra. Petani cendrung menjual buah gelondongan Rp 1.000/buah.
“Harga tidak menentu sama sekali. Saat ini harga berkisar Rp 3.000-Rp 4.000/Kg. Tahun-tahun lalu harga bisa sampai Rp 7.000-Rp 8.000/Kg,” kata warga Desa Koting B, Kecamatan Koting, Yupensius Yanuarius, kepada pos-kupang, Senin (30/9/2019).
Ia menuturkan, harga kopra yang tidak menentu bila dihitung dengan ongkos pengolahan dan pemetikan maka hasil yang diperoleh akan habis diongkos.
Menurut Yupensius, rencana pengolahan minyak kelapa yang akan dikerjakan KSP Kopdit Obor Mas Maumera diharapkan bisa mengatasi harga kopra yang tidak tentu.
“Sekarang, kelapa jatuh-jatuh di tanah juga jarang orang pilih dan dibiarkan begitu saja,” ujar Yupensius kepada pos kupang.
//delegasi(*/yanni lioduden)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…