KUPANG, DELEGASI.COM – UPDATE Hasil Pilkada Sabu Raijua 10 Desember 2020 Real Count KPU Orient P Riwu Kore Ungguli Petahana
Hal itu berdasarkan data yang dihimpun dari website KPU RI Kamis 10 Desember 2020 pukul 10.45 WITA.
Petahana, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si – Yohanis Uly Kale, A.Md meraih 40,5 persen suara.
Pasangan Ir. Takem Irianto Radja Pono, M.Si – Ir. Herman Hegi Radja Haba 14,1 persen.
Data tersebut berdasarkan data masuk dari 43 TPS dari total 180 TPS atau sekitar baru 23,83 persen.
Sebelumnya, data per 9 Desember 2020 pukul 01.05 WITA, pasangan Drs. Orient P. Riwu Kore – Ir. Thobias Uly, M.Si juga unggul dengan 45,2 persen suara.
Calon incumbent pasangan Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si – Yohanis Uly Kale, A.Md meraih 44,3 persen suara yang masuk.
Kemudian pasangan Ir. Takem Irianto Radja Pono, M.Si – Ir. Herman Hegi Radja Haba dengan 10,5 persen suara.
* Imbauan Tokoh
Pemungutan suara Pilkada serentak berlangsung, Rabu (9/12). KPU mengimbau pemilih menggunakan hak suaranya dengan mendatangi tempat pemungutan suara ( TPS).
“Saya berharap pada Pilkada serentak 9 kabupaten di NTT yang akan dilaksanakan 9 Desember, masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih mengancam, agar semua pihak sungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan,” ujar Pendeta Mery di Kupang, Senin (7/12/2020).
Ia menyampaikan, ucapan selamat kepada masyarakat yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi di daerahnya.
“Semoga semua pihak, baik itu calon kepala daerah, tim-tim yang mendukung, pihak penyelenggara serta semua masyarakat, supaya menjaga dan mentaati protokol kesehatan. Saya meminta agar kita semua makin dewasa dalam berdemokrasi,” katanya.
Menurutnya, menang dan kalah dalam Pilkada adalah suatu hal yang lazim.
“Saya meminta sekaligus berharap bagi calon kepala daerah bersama tim-timnya, sudah siap untuk menerima, baik kalah atau menang dalam Pilkada ini,” imbuh Pendeta Mery.
Ia mengungkapkan, dari hasil pemilihan ini, bagi pihak yang dinyatakan menang atau terpilih untuk menjadi pemimpin di daerahnya, agar berbesar hati, dan merangkul semua masyarakat, baik yang mendukung maupun tidak.
“Namun bagi pihak yang belum menang, berbesar hatilah untuk menerima semua proses. Apabila dalam Pilkada ini, ada perasaan yang tidak puas dengan jalannya proses yang ada, maka boleh menempuh sesuai dengan aturan atau hukum yang ada,” ujarnya.
Pendeta Mery meminta semua masyarakat yang akan memberikan hak suaranya, agar makin dewasa dalam menentukan pilihan.
“Pilihlah secara cerdas paket atau pemimpin daerah terbaik, agar kita memiliki pemimpin yang berkualitas untuk memajukan daerah yang dipimpinnya,” tandasnya.
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi NTT, Theo Widodo berharap Pilkada berjalan aman dan damai.
Menurutnya, masyarakat memilih pemimpin yang diyakini mampu membawa kemajuan bagi daerah yang dipimpin terutama peningkatan kesejahteraannya.
“Buang jauh-jauh sentimen suku, agama, ras dan golongan. Ingatlah bahwa kita memilih pemimpin bagi semua, bukan pemimpin bagi kelompok tertentu. Kita semua sudah berusaha maksimal memenangkan pasangan yang kita dukung dengan cara kita masing selama ini. Tinggal sekarang serahkan sepenuhnya kepada rakyat pemilih,” tegas Theo, Senin kemarin.
Theo yang juga Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi NTT mengingatkan, para calon harus sportif.
“Sekarang saatnya kita santai. Jika kalah harus sportif akui kekalahan. Jika menang jangan rayakan kemenangan dengan euforia berlebihan yang bisa menyakiti hati dan perasaan yang kalah.Pilkada bukan segalanya. Jangan tinggalkan luka setelah pilkada ini usai karena sekali lagi dalam menentukan masa depan Pilkada bukan segala-galanya,” ujarnya.
Jangan Ragu
Sementara itu Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu mengimbau kepada para pemilih untuk tidak ragu-ragu datang ke TPS pada tanggal 9 Desember untuk memberikan hak suara.
“Kami penyelenggara pemilihan di seluruh NTT mengimbau kepada pemilih untuk jangan ragu -ragu untuk datang ke TPS. Di TPS semua sudah disiapkan sesuai dengan protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19,” kata Thomas di Kupang, Senin (7/12).
Menurut Thomas, KPU telah menyiapkan semua peralatan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, mulai dari alat tes suhu tubuh, menggunakan hand sanitiser.
Pemilih juga diberikan sarung tangan plastik.
“Datanglah ke TPS. Dalam undangan sudah tertulis waktu kedatangan. Datanglah sesuai dengan waktu yang tertera dalam cek pemberitahuan,” imbuhnya.
Kepada pasangan calon, kata Thomas, mari kita sama-sama menjaga kondusifitas pemilihan dan saat ini kita memasuki masa tenang.
“Kita sama-sama menjaga kenyamanan, ketenangan dan pada akhirnya kita sama -sama mengikuti seluruh proses pemilihan sebagaimana yang diatur oleh regulasi,” katanya.
KPU, lanjut Thomas, menjamin pelaksanaan pemungutan, penghitungan, rekapitulasi dan penetapan hasil dilaksanakan secara cermat, profesional sesuai aturan teknis yang telah ditetapkan.
Pada Senin kemarin, penditribusian logistik Pilkada berlangsung. KPU Malaka mendroping logistik Pilkada ke 11 kecamatan.
Logistik untuk Kecamatan Malaka Tengah didistribusi langsung ke TPS tanggal 8 Desember.
Pendropingan ini ditandai dengan pelepasan oleh Ketua KPU Malaka, Makarius B Nahak.
KPU Manggarai Barat juga sudah mendistribusi logistik menggunakan truk.
Belasan truk yang digunakan, ditutup rapat menggunakan terpal dan diawasi langsung pihak Bawaslu Mabar.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Mabar, Krispianus Bheda Somerpes mengatakan, “Distribusi langsung ke TPS atau melalui desa yang dilewati. Untuk Kecamatan Komodo, hari ini khusus untuk TPS di kepulauan dan Warloka.”
Ketua KPU Kabupaten Manggarai, Thomas Aquino Hartono mengatakan, distribusikan logistik dikawal aparat keamanan dan Bawaslu.
“KPU telah membekali semua penyelenggara adhoc mulai PPK, PPS dan KPPS agar mempunyai satu pemahaman yang sama tentang prises pemungutan suara, penghitungan suara, mengelola keberatan para pihak dan menyelesaikan semua persoalan selama di TPS,” kata Thomas.
PDIP Siap 9 Ribu Saksi
Sementara itu PDIP terus memantapkan konsolidasi pemenangan calon kepala daerah di 9 kabupaten.
Melalui Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Daerah, PDIP NTT telah menyiapkan 9.281 orang saksi untuk mengawal dan mengamankan perolehan suara calon dari tingkat TPS hingga KPU kabupaten.
Sebanyak 9.281 saksi ini sudah dibekali secara berjenjang oleh BSPN Daerah melalui BSPN Cabang masing-masing yang terlibat dalam pilkada 2020.
Berdasarkan rilis yang diterima dari BSPN Daerah PDIP NTT, total saksi ini terdiri dari Kabupaten Belu sebanyak 925 saksi, Kabupaten Malaka sebanyak 929 saksi, Kabupaten Manggarai sebanyak 1.575 saksi, Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 1.353 saksi serta Kabupaten Ngada sebanyak 877 saksi.
Sementara itu untuk Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 429 saksi, Kabupaten Sumba Barat sebanyak 614 saksi, Kabupaten Sumba Timur sebanyak 1 326 saksi dan Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 1.253 saksi.
“Jadi total secara keseluruhan ada 9.281 saksi yang akan bertugas mengawal suara calon di 3.998 TPS yang terlibat dalam pilkada serentak 2020,” terang Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (Bspn) Daerah PDIP NTT, Bernard S Brewon dalam rilis yang diterima, Senin (7/12).
Ia mengatakan, PDIP NTT memiliki 100 persen saksi artinya di setiap TPS ada saksi dari PDI Perjuangan untuk mengawal dan mengamankan suara calon yang diusung.
“Para saksi ini, telah dibekali kemampuan yang diadaptasikan dengan situasi Pandemi covid-19 yang membutuhkan cara-cara baru sesuai protokol kesehatan,” tambah Brewon.
//delegasi(PK)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…