ADONARA-DELEGASI.COM–Meski kerja keras pencarian korban meninggal dan pembersihan material bencana alam di Waiwerang dan Waiburak oleh Tim terkait, unsur TNI/Polri bersama relawan, hingga total penemuan korban meninggal sudah capai 16 orang, sesuai data yang diperoleh Media di lapangan, kerja-kerja pemulihan yang terus berjalan maksimal, hingga Kamis, 08/04/2021, yang telah menarik rasa simpati dan empati yang tinggi, namun ada satu hal yang patut diberikan perhatian, ialah pengawasan terhadap kenyamanan barang-barang material milik para korban bencana, agar tak diambil alias dicuri oleh oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan kesempatan ini.
Demikian komentar sekaligus saran menarik yang disampaikan salah satu tokoh masyarakat Waiwerang, Todo Korebima saat ditemui Delegasi. Com, Kamis, 08/04/2021, Siang, di kediamannya, kompleks belakang Kantor Bank NTT Unit Waiwerang Kota.
Baca Juga:
Tindak Tegas Pengecer BBM Yang Cari Untung Naikan Harga di Saat Bencana Adonara
Korban Terus Dicari, Nelelamadiken Butuh Pasokan BBM & Sembako
Todo Korebima, pengusaha toko bangunan ini, yang juga menjadi korban bencana, dimana gudang toko miliknya dengan semua bahan bangunan semen yang sebagian rusak, lalu Tripleks, Seng, Besi Berkarat, Pipa Berkat, Gipsum, Kalsium, Semen Putih, Pipa P.E, Keramik, Tandom Air, Paku, Kayu, Mesin Molen, Mesin-Mesin Laut, Paralon, dan lainnya, karena kemasukan banjir lumpur tebal, lebih jauh sampaikan, pihaknya saat ini mulai mendapatkan informasi dari banyak pihak, bahwa ada indikasi ulah oknum-oknum yang mencuri barang milik para korban bencana, baik saat siang maupun malam hari.
“Mereka beroperasi dari Bronjong, sepanjang Kali terus ke Muara Sungai, termasuk di Pasar Waiwerang.
Barang yang diambil ialah Emas, Sembako di Kios, Alat Elektronik, Ternak Masyarakat, Alat Rumah Tangga, sisa material bangunan seperti papan, balok, lalu tabung elpiji, drump, pakaian dan lainnya.
Dan, ini dikeluhkan banyak warga, baik yang rumah hilang dan rusak, juga terutama rumah-rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya, berlari pada malam hari saat bencana datang,”terang Todo Korebima, kepada Media.
Olehnya, dirinya meminta kepada Pemda Flotim dan jajarannya, Dandim 1624 Flotim, Letkol. Ciz Imanda Setyawan, S.T.M.I.P, Kapolres Flotim, AKBP. I Gusti Putu Suka Arsa, S.I.K dan personilnya, agar meningkatkan Kamtibmas di area bencana Waiwerang dan Waiburak.
“Ini informasi yang patut Kami sampaikan selaku warga Korban bencana, supaya bisa mendapatkan perhatian.
Memang, ada warga yang datang keluhkan hal ini, terutama mereka yang berlari dan tinggalkan rumah kosong saat itu.
Mereka masuk rumah tutup wajah, lalu ambil barang orang, bawa keluar.
Sehingga harapan Kami, tolong Kamtibmas ditingkatkan,”pungkas Todo Korebima, yang juga kehilangan salah satu karyawannya yakni Paulina Indri Pradono Sugeng, yang jenasahnya sudah ditemukan di Waijarang, dan dikuburkan.
Selain itu, Todo Korebima juga meminta perlu pemasangan papan informasi pengaduan, agar warga yang merasa kehilangan barangnya, karena kecurian bisa melaporkannya.
Keluhan dan saran menarik ini pun, Todo Korebima sampaikan langsung kepada Anggota DPRD Flotim, Muhidin Demon Sabon,SH, yang saat itu sedang bersama Wartawan melakukan penyisiran lokasi bencana Waiwerang-Waiburak.
Muhidin Demon Sabon, yang juga Wakil Ketua Komisi C, yang sejak hari pertama bencana, terus turun lokasi bersama semua pihak terkait membantu para korban, langsung meresponsnya serius.
“Iyah, Saya kira ini perlu mendapat perhatian serius, agar masalah gangguan Kamtibmas seperti aksi pencurian ini segera dihentikan.
Ini masukan yang baik dari warga korban bencana, yang patut direspons cepat.
Selaku Anggota DPRD Flotim, Saya akan bicarakan hal ini dengan Pemda Flotim, dan pihak terkait lainnya.
Tidak boleh ada oknum-oknum tertentu yang manfaatkan situasi bencana untuk mencuri barang milik para korban.
Dan, ini sebuah kejahatan kemanusiaan,”pungkasnya, keras.
Lebih jauh Muhidin berharap, semua pihak terus bergandeng tangan, saling membantu meringankan beban para korban bencana.
Juga membantu kerja pemerintah, unsur TNI/Polri, Para Relawan, agar tahapan masa tanggap darurat kebencanaan ini, perlahan-lahan terus pulih.
Todo Korebima dan Muhidin Demon, bahkan mengapresiasi kerja gotong royong semua pihak, termasuk para donatur yang terus datang memberikan bantuannya.
“Sebagai orang Flotim, khusus Adonara, Kita juga merasakan bahwa sampai dengan Hari Kamis, 08/04/2021, situasi pun mulai terlihat normal, termasuk roda perekonomian, pasca jalur penyeberangan darurat di Kali Waiwerang-Waiburak mulai dibangun oleh satuan TNI/Polri, pihak BNPB, BPBD Flotim, Relawan, dan unsur terkait lainnya, sejak dua hari lalu, Selasa, 06/04/2021, dan praktis mulai dillalui kendaraan roda 2 dan 4, secara optimal, pada Kamis, 08/04/2021,”tutup keduanya.
Pantauan lapangan Media, di Waiwerang-Waiburak, hingga Kamis, 08/04/2021, Pagi sampai Siang, praktis situasi pencarian korban, pembersihan material terus dikebut.
Plus aktivitas perbaikan jaringan PLN oleh para petugas lapangan.
Juga aktivitas perekonomian warga ke Pasar Waiwerang, pun berjalan mulai normal, melewati jalur jalan darurat dalam kali.
(Delegasi.Com/BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…