ADONARA-DELEGASI.COM– Menarik dan boleh jadi inspirasi baru bagi orang muda di Flores Timur, dari apa yang disajikan Orang Muda Dusun Lewoblolon, Desa Tuwagoetobi di Pulau Adonara, yang sukses menyajikan talk show akhir tahun 2021, bertajuk Kepemimpinan, dengan menghadirkan narasumber handal sekelas Maksimus Masan Kian, S.Pd (Ketua PGRI Flotim, red), bersama dua narasumber lainnya, Emanuel Kia Belan (Kapolsek Adonara, red) dan Wilhelmus Bahy (Kasek SD Inpres Riangrindu, red), yang notabene Anak Tanah Dusun Lewoblolon.
Giat kreatif ini dihelat dalam Spirit Natal Karya Baru Lewoblolon, 29 Desember 2021, di Aula Puri Ratu.
Saling sharing tentang Kepemimpinan, menjadikan talk show ala Indonesia Lawyer Club TV One ini, punya daya magic tinggi, menginspirasi narasumber dan audiens saling berbagi pengalaman,”demikian keterangan Pers yang disampaikan Maksimus Masan Kian, salah satu narasumber yang turut hadir langsung, belum lama ini kepada Media.
Baca juga: Maksi Masan Kian Berbagi Donasi ASTRA di Pulau Adonara
Baginya, mulai dari desain panggung hingga acara, dengan diawali Musik Akuistik yang unik, lalu kemudian narasumber dipanggil satu per satu naik ke panggung, menjadikan forum ini sangat punya daya pikat.
“Saya, orang pertama yang diberikan kesempatan bicara tentang kepemimpinan.
Saya jelaskan, memang ada banyak sekali definisi dan pendapat para ahli di dalam buku, tapi itu tidak menjadi jaminan kesuksesan.
Menjadi pemimpin esok, proses belajarnya harus sudah dimulai sejak kecil.
Kebiasaan positif sejak kecil menghormati orang yang lebih tua, mengikuti perintahnya, sadar atau tidak sadar, Kita sedang belajar tentang kepemimpinan.
Dulu, waktu masa kecil di dusun ini, Saya dikenal sebagai anak yang paling rajin ambil bola, net/jaring dan berdiri di pinggir lapangan jaga bola, saat orang dewasa bermain bola Volly,”ujar Maksi Masan Kian, berbagi.
Hal yang sama di Kelas, sejak SD, SMP dan SMA, Dirinya selalu jadi Ketua Kelas dan melayani teman-teman lainnya.
Demikian pula saat di Perguruan Tinggi, ikut terlibat organisasi, baik di Kampus dan Ektra Kampus,”tambahnya.
“Masa kecil itu telah mengajarkan Saya menjadi seorang Pemimpin,”tukas Maksi, menginspirasi.
Dirinya bahkan, berani menjawab tantangan forum, siap terjun ke Dunia politik pada saatnya.
“Iyah, tentu dengan modal sosial yang kuat saat ini, Saya siap jika dipercayakan, namun tidak untuk saat ini, karena profesinya adalah seorang Guru ASN.
Jika masyarakat berkehendak baik, mengapa tidak.
Mereka yang tidak didorong saja, berani mendorong dirinya sendiri, apalagi Kita yang oleh masyarakat menaru harapan.
Saya siap terjun ke politik, namun tidak untuk saat ini.
Ada waktu lain, yang lebih tepat tentunya.
Berpolitik mesti matang dan target yang jelas,”pungkasnya, menyakinkan.
Pada kesempatan itu, Maksi juga berpesan, agar anak muda belajar berMedsos yang bijak, positif dan menghasilkan.
Gunakan Android yang terbaik dan termahal itu untuk hal positif.
Bisa aktif di Youtube dengan video-video kreatif dan saatnya Google bisa bayar.
Gunakan untuk promosi karya seperti akun jual bunga Larantuka, Putri Pak Tani, Donara, Rumah Pot Adonara, Pius Lamapaha, Kopi Leworok, Oktovianus Beda dan lainnya,”sergapnya, lagi.
Selain Maksi Masan Kian, supporting juga dibeberkan Emanuel Kia Belan, yang saat ini menukangi Mapolsek Adonara.
Emanuel bahkan mensheringkan kiprahnya selama jadi Kapolsek, selalu mengayomi masyarakat Adonara.
Banyak konflik seperti perebutan tanah, perkelahian akibat Miras, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Pengaruh Medsos, yang bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik.
Serta turun langsung di lapangan.
“Saya selalu bangun komunikasi dan turun langsung.
Ini yang membuat Saya bisa menjalankan tugas dengan baik.
Saya minta Orang Muda, jauhi Miras. Karena banyak jadi pemicu terganggunya Kamtibmas,”sarannya.
Tak kalah hebatnya juga, Wilhelmus Bahy, Guru Kasek SDI Riangrindu, dan seorang wirausahawan handal.
Ia terbilang memulai shering dengan ceritra yang cukup mengharukan.
Apalagi, sebagai anak sulung dalam keluarga, Wilhelmus harus berpikir keras mencari penghasilan tambahan setelah Ayahnya meninggal.
Apalagi, harus menjadi tulang punggung keluarga bagi adik-adiknya di bangku perkuliahan.
Berkat kerja kerasnya, kini Wilhelmus punya sejumlah usaha, diantaranya elektronik yang sudah bergerak dengan aset ratusan juta rupiah.
“Saya pesan kepada orang muda, manfaatkan potensi yang ada dan waktu dengan baik, supaya bisa sukses di masa depan.
Saya dulu saat masih guru honor, berpikir keras untuk cari tambahan penghasilan.
Bambu, menjadi salah satu potensi yang Saya lirik.
Dan, Saya berhasil buat banyak kerajinan dari Bambu, yang laris dijual.
Intinya, Kita bergerak dulu, dan hasilkan karya dengan trampil, maka Pasar akan terbuka.
Apalagi, dengan perkembangan teknologi saat ini, sangat memudahkan,”pungkasnya.
Ia berharap, kedepan forum seperti ini terus digagas dan diperluas, dengan pesertanya lebih banyak, maka akan jadi pasar yang prospektif.
Asal tahu saja, kreativitas anak muda Dusun Lewoblolon, Tuwagoetobi ini telah membuktikan kiprahnya, dan layak diperhitungkan, bisa jadi magnet besar bagi orang muda Flotim.
Apalagi, dengan energi orang muda sehebat Guru Muda berbakat Maksimus Masan Kian, mantan Ketua Agupena Flotim.
Dan, boleh jadi inspirasi dari Kampung Lewoblolon di akhir tahun 2021, membuka optimisme serta harapan baru di tahun 2022 bagi anak muda kampung lain, untuk belajar menjadi pemimpin baru di kampung halamannya.
(Delegasi.Com/BBO)