TEL AVIV, DELEGASI.COM – Israel menerima kapal perang tercanggihnya pada Rabu ketika perseteruan dengan Iran memanas terkait pembunuhan ilmuwan nuklir top Teheran; Mohsen Fakhrizadeh.
Kapal buatan Jerman yang dijuluki “Shield (Perisai)” itu digambarkan sebagai benteng untuk rig gas Mediterania yang rentan konflik.
Korvet Saar-6 yang berlabuh di pelabuhan Haifa, dan tiga dari model yang sama menyusul tahun depan, akan menambah jumlah kapal rudal menjadi 15 unit yang dikerahkan oleh Angkatan Laut Israel yang, meski kecil, melakukan misi sejauh Laut Merah dan Teluk.
Israel juga ingin melindungi ladang gas alam lepas pantai yang dekat dengan Lebanon, musuh lama yang sejauh ini telah mengadakan pembicaraan perbatasan maritim yang dimediasi Amerika Serikat (AS) tanpa hasil.
“Penemuan ladang gas di lepas pantai Israel yang disambut baik membuat perlu untuk membuat rencana yang akan memberikan amplop pelindung,” kata Presiden Israel Reuven Rivlin pada upacara penerimaan kapal di sebuah pelabuhan di Haifa.
Angkatan Laut Israel melihat ancaman terhadap rig gas dari gerilyawan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, terutama setelah Teheran bersumpah untuk membalas dendam terhadap pembunuhan arsitek nuklir Mohsen Fakhrizadeh pada hari Jumat, yang dituduhkannya pada Israel.
“Iran sedang mencari target ‘prestise’ seperti ini, yang dapat dihantam dengan sedikit korban, yang berarti—mereka mungkin berharap—lebih sedikit kemungkinan eskalasi,” kata seorang pejabat keamanan Israel kepada Reuters, yang dilansir Kamis (3/12/2020). Pertanyaannya adalah apakah Hizbullah akan menyerang sekarang.
Meskipun Hizbullah sebelumnya telah mengancam pabrik gas, namun menyatakan bahwa menanggapi kematian Fakhrizadeh ada di tangan Iran. Beirut telah mendesak semua pihak untuk menahan diri.