Jiwai Pancasila 1 Juni, YPLA Bangun Rumah ke 2 Korban Banjir Bandang Waiburak, Faisal Rahman Lion

ADONARA-DELEGASI.COM–Tepat di hari paling bersejarah, yakni Hari Lahirnya The Founding Father Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno, 1 Juni 1901 dan sekaligusnya ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila, 1 Juni, serta dengan jiwa gotong royong yang kuat,Yayasan Peduli Lewotanah Adonara (YPLA), kembali melanjutkan peletakan batu pertama bagi rumah ke 2 korban banjir bandang Waiburak-Adonara, 4 April 2021, Faizal Rahman Lion.

Momentum kegiatan amal kemanusiaan, pembangunan rumah korban banjir bandang ini, berlangsung Selasa, 1 Juni 2021, Sore Pukul 16.00 Wita.

Dihadiri langsung beberapa pengurus teras Yayasan, diantaranya Dewan Penasehat Sulaiman Bahrun, Dewan Pengawas Muh.Kabir Wahar, Sekretaris Yayasan Moh. Iqbal Enga dan Bendahara Yayasan Asgar Sulaiman.

Dewan Pengawas YPLA Muh.Kabir Wahar, Sekretaris YPLA Moh. Iqbal Enga, bersama para tukang, dan warga sedang meletakan batu dan campuran semen, pasir, tanda dimulainya pembangunan rumah korban banjir bandang Waiburak, Faizal Rahman Lion, Selasa, 1 Juni 2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Sementara, Ketua Yayasan Umar Kadir Corebima, dan petinggi lainnya berhalangan hadir.

Sebagaimana disaksikan langsung Delegasi.Com, Selasa 1 Juni 2021, Sore, saat tiba di lokasi pembangunan rumah korban Faizal Rahman Lion, yang letaknya tak jauh dari rumah lamanya, yang hilang tak berbekas, bersama seluruh isinya malam itu, disapu banjir bandang, Minggu, 04 April 2021, pukul 01.00 Wita, tampak para pengurus Yayasan, keluarga korban banjir bandang, tokoh masyarakat dan warga sekitarnya pun, terlihat bersemangat gotong royong membantu.

Sementara, material bantuan Yayasan seperti Pasir, Batu Merah 3.000 buah, Semen 20 sak, Seng 50 lembar, Seng polos 9 meter, juga sudah siap di lokasi pembangunan.

“Iyah, material yang dibantu melalui Yayasan Peduli Lewotanah Adonara (YPLA) sudah siap di lokasi.

Dan, hari ini rumah ke 2 korban banjir bandang Waiburak, yakni Faizal Rahman Lion, mulai dibangun.

Tukang dan tenaga kerja pun siap, baik dari Yayasan, keluarga korban dan warga sekitar.

Semuanya bergotong-royong membangun.

Hubungan, komunikasi antar Kami semua pun selalu berjalan setiap hari, saling menguatkan agar keadaan ini lekas pulih,”terang Muh. Kabir Wahar.

Pada bagian lainnya, Ketua Yayasan Umar Kadir Corebima, melalui Sekretaris Moh.Iqbal Enga, saat di lokasi pembangunan rumah, juga menerangkan, rumah yang dibangun atas inisiasi YPLA hari ini, adalah rumah yang ke 2, atas nama korban Faizal Rahman Lion.

“Konstruksinya permanent, pakai batu merah. Karena swadaya juga dari keluarga korban.

Dan, pas ada donasi juga melalui Yayasan 20.000 batu merah, sehingga dibagi 3.000 buah,per rumah.

Ukurannya 5 x 7 Meter. 3 Kamar, ditambah Kamar Mandi/WC.

Mobil Pick Up sedang bongkar semen bantuan Yayasan Peduli Lewotanah Adonara, untuk korban banjir bandang Waiburak, Faizal Rahman Lion, Selasa, 1 Juni 2021, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

 

Kebetulan sudah ada fondasi rumah sebelumnya, jadi tinggal dilanjutkan pembangunannya,”pungkas Iqbal Enga, mantap, diamini Bendahara Asgar Sulaiman.

Keduanya pun, terlihat sangat sibuk mengatur kegiatan amal, termasuk saat 1 mobil pick up hitam, masuk membawa dan bongkar semen, sore itu.

Korban banjir bandang Waiburak, Faizal Rahman Lion, yang diwawancarai Media, usai kerja pasang batu merah, Selasa 1 Juni 2021, Sore itu, di kompleks Perkostan Waiburak, belakang Rumah Almahrum, Kapitan Corebima, salah satu korban meninggal bencana banjir bandang Waiburak, menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Yayasan Peduli Lewotanah Adonara, juga para donatur, yang telah memberikan bantuan, dan melalui Yayasan Peduli Lewotanah Adonara ini, hari ini rumah Kami sudah bisa mulai dibangun.

“Terus terang, ini hal yang sangat luar biasa sekali. Sangat membantu, dan membuat Kami makin semangat untuk bangkit kembali menata hidup lagi.

Inilah harapan terbesar Kami. Kami akan tetap disini. Sambil menata usaha Kami kembali,”ujar Faizal Lion, sembari menambahkan, ada 10 jiwa, 2 Kepala Keluarga yang menempatinya nanti.

Ia lebih jauh menjelaskan, sudah hampir genap dua bulan, mereka tempati rumah kost, juga rumah keluarga di Lamahala.

“Iyah, Rumah lama sudah lenyap dibawa banjir. Sehingga Kami sangat bersyukur dibantu Yayasan, biar lebih cepat bangkit,”sambungnya, sembari mengisahkan, “Kami semua malam itu, Minggu, 04 April 2021, pukul 01.00 WITA, hanya pakaian di badan saja,dengan 10 orang jiwa, yakni Saya, Istri, Anak, Ponakan, Mama dan Nenek, Kami selamat lari keluar, sebelum banjir bandang datang menyapu bersih.

 

Kami terus lari ke arah Bengkel Berkah, bersama Istri dan Anak, lalu ke atas, sampai di ketinggian, batas Waiburak-Saosina.

Sedangkan, Mama dan Nenek, naik mobil tetangga menuju ke Dusun Bele.

Sampai pagi jam 06.00 Wita, Kami turun dan lihat semuanya sudah lenyap, hancur dan rusak, serta dipenuhi lumpur, kayu besar, batu besar dan berbagai material lainnya,”pungkasnya.

Demikian pula dikisahkan Mama Hj.Siti Nurbaiti, (85), Neneknya Faizal Lion, yang selamat dari bencana maut itu.

“Kami semua lari keluar dari Rumah, karena saat itu sekitar pukul 01.00 WITA, banjir mulai masuk rumah penuh sampai di tangga.

Mama Hj.Siti Nurbaiti (85), korban bencana banjir bandang Waiburak, yang ikut selamat dari maut, Minggu, 04/04/2021, pukul 01.00 Wita itu. (Delegasi.Com/BBO)

 

Tidak sempat ambil apapun. Saya hanya masuk ambil jaket karena dingin.

Semuanya gelap gulita. Hanya dengar bunyi batu-batu besar dan kayu besar saling bertabrakan.

Dan, itu cepat saja. Kami pun terus naik mobil tetangga, lari ke Bele.

Paginya kembali lihat semuanya sudah rusak, hancur dan tidak ada lagi.

Ini betul-betul mengerikan. Belum pernah ada banjir sehebat ini, selama hampir 100 tahun, Saya lahir, besar dan tua disini,”kisahnya.

Meski demikian, dirinya tak pernah menyesali semua barang yang lenyap itu.

Ia bahkan, sangat bersyukur masih bisa selamat dari maut.

Apalagi, dengan bantuan Yayasan Peduli Lewotanah Adonara, hari ini, Rumah tinggalnya bersama Anak dan cucunya, sudah mulai dibangun.

“Terima kasih buat Yayasan Peduli Lewotanah Adonara, punya jiwa kemanusiaan, Pancasila, yang sangat luar biasa.

Saat orang lain susah, Kita sering tolong, tapi hari ini Kami susah, ada orang lain datang tolong. Hal yang sangat mengharukan,”pungkas Istri dari Almahrum Abdul Wahab Saleh, seorang Prajurit TNI-AD, yang telah lama meninggal semasa perjuangan kemerdekaan, sembari sedikit guyon, kalau nama Almahrum suaminya itu, persis sama dengan nama salah satu anak kebanggaannya juga saat ini, yang menjadi Anggota DPRD Flotim, dari Partai NasDem, yakni Abdul Wahab Saleh,”pintanya, tersenyum..mantap dan semangat.

Faizal Lion, pun tambahkan, jika tak ada halangan, rumahnya ditarget 4 hari bisa tuntas.

Diakhir pernyataan juga sampaikan, selain bantuan rumah, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Yayasan, berupa sembako, pakaian, air bersih dan kebutuhan lainya, sejak awal musibah hingga kini.

(Delegasi.Com/BBO)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Furnitur Ruang Tamu Minimalis Tren dan Desain

Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…

1 jam ago

Seni dinding minimalis Panduan lengkap desain interior

Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…

1 jam ago

Furnitur minimalis untuk ruang kecil solusi cerdas

Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…

1 jam ago

Rumah minimalis dengan arsitektur modern Panduan lengkap

Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…

1 hari ago

Rumah minimalis dengan dapur kecil dan fungsional

Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…

1 hari ago

Rumah minimalis dengan penggunaan furnitur minimal Panduan praktis

Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…

1 hari ago