JPU Kejaksaan Negeri Kupang TuntutTinus Tanaem, Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Dihukum Mati

Avatar photo
Yustinus Tanaem, Pelaku Pembunuhan Berencana dan pemerkosaan //Foto: ISTIMEWA

OELAMASI, DELEGASI.COM – Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang menuntut Yustinus Tanaem alias Tinus untuk dijatuhi hukuman mati, dilansir OkeNTT.com

Hal ini disampaikan Kepala Seksi Penerangan Hukum Pengadilan Oelmasi Kupang, Abdul Hakim, dalam keterangan pers pada Senin, 27 Desember 2021 pukul 11.00 Wita.

Tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut dibacakan secara virtual dengan terdakwa Yustinus Tanaem dalam perkara dugaan pembunuhan berencana dan persetubuhan dengan bujuk rayu terhadap anak dibawah umur yaitu Yuliana Welkis dan Anak Marsela Bahas pada Pengadilan Negeri Oelamasi, Kupang.

Adapun amar tuntutan terhadap terdakwa Yustinus Tanaem sebagai berikut :

Menyatakan terdakwa Yustinus Tanaem terbukti dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain dan penganiayaan terhadap anak hingga mengakibatkan matinya anak dan dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya.

Yustinus Tanaem melanggar pasal Pertama Primer Pasal 340 KUHP dan kedua kesatu Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan kedua Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Bahwa dalam perkara tindak pidana pembunuhan berencana dan menghilangkan nyawa seorang anak dengan tipu muslihat merupakan tindakan kemanusiaan yang sangat keji sehingga Kepala Kejaksaan Tinggi NTT tidak mentolelir tindakan terdakwa tersebut sehingga menuntut dengan hukuman yang maksimal (Mati).

Sidang pembacaan tuntutan berlangsung secara virtual dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

//delegasi(okentt)

 

Komentar ANDA?