Ekbis  

Julie Laiskodat Sebut Bohong Jika  Warga NTT Hidupnya Susah

Avatar photo
Ketua TP PKK/Ketua Dekrnasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat di dampingi Bupati Kupang Korinus Masneno bersama ibu saat menghadiri Panen raya Bawang Merah di SMK Hasael Puru di di Dusun Puru Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Sabtu(30/10/2021) //Foto: Delegasi.com (Protokol Pemkab Kupang)

“Dan jika ada yang katakan NTT susah, itu bohong. NTT tidak susah. NTT kaya akan segala potensi. Sang Semesta sudah siapkan berkat, tinggal bagaimana kita berpikir untuk menjadi berkat bagi diri sendiri juga orang lain,” Julie Sutrisno Laiskodat

 

 

KUPANG, DELEGASI.COM –Ketua Dekranasda sekaligus Ketua TP PKK Nusa Tenggara Timur, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat  menilai pernyataan orang luar yang menyebut kalau warga NTT hidupnya susah adalah bohong dan jangan percaya dengan pernyataan itu.Sebab kata anggota DPR RI itu NTT punya potensi pertanian /pangan  yang sangat tinggi dan berkualitas dari daerah lainya di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Ny. Julie Sutrisno Laiskodat saat menhhadiri panen raya Bawang merah milik SMK Hasael Puru di di Dusun Puru Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Sabtu(30/10/2021).

Ny Julie yang juga Bunda PAUD NTT ini menjelaskan, rata-rata hampir 90 persen mata pencaharian di NTT adalah petani, peternak dan nelayan.

“Dan jika ada yang katakan NTT susah, itu bohong. NTT tidak susah. NTT kaya akan segala potensi. Sang Semesta sudah siapkan berkat, tinggal bagaimana kita berpikir untuk menjadi berkat bagi diri sendiri juga orang lain,” tandasnya.

Menurut anggota DPR RI itu Presiden Jokowi sudah banyak membantu NTT di bidang pertanian, peternakan juga perikanan.

“Belasan kali presiden kunjungi NTT demi kesejahteraan masyarakat, karena itu kita harus bangkit dan sejahtera. Tunjukkan kita mampu, mampu menggunakan produk daerah sendiri dan juga mampu menjual potensi yang ada di NTT untuk di ekspor keluar. Apa yang kurang? Kelor terbaik di dunia, pertama Negara Spanyol, kedua NTT. Kacang mente, buah alpukat, Kakao, Kopi, kacang-kacangan, Jagung dari segi mutunya, tergolong baik, semua ada di NTT. NTT rajanya pangan, tinggal etos kerjanya yang diperbaiki,” kata anggota DPR RI dari komisi IV tersebut.

Baca Juga:

Kelurahan Oesapa Barat Jadi Locus Pilot Project Program DP3

Semarak Sumpah Pemuda, BMPS NTT  Gelar GENCAR Hybrid Festival Sekolah Swasta Se-NTT

Ny Julie mengambil contoh tentang petani di Pulau Jawa. Kalau  orang jawa dibilang susah berarti memang susah sekali. Tapi Kalau petani NTT yang bilang begitu, jangan dipercaya. Mereka di Jawa meski tidak ada lahan, mereka pakai sewa.

“Beda dengan NTT ada lahan kadang mubasir, tidak dimanfaatkan. Orang jawa kerja 20 jam, istirahat 4 jam. Beda lagi dengan orang NTT kerja 4 jam istirahatnya 20 jam. Etos kerja seperti ini yang perlu dirubah,” tegasnya.

Kesempatan ini juga beliau mewakili Gubernur, menyampaikan terima kasih kepada Kepsek Matius, dedikasinya dalam membimbing sumber daya manusia untuk sekolah ini, terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kepsek Matius adalah orang luar yang punya hati untuk NTT,” pujinya.

Pada panen raya bawang merah kali ini Ny.Julie Sutrisno Laiskodat, didampingi Bupati Kupang Korinus Masneno, Ketua TP PKK Kab.Kupang, Ny.Damaris Masneno Mooy serta Wakil Ketua DPRD KabupatenKupang, Sofia Malelak de Haan.

Kepala Sekolah SMK Hasael Puru, Matius Suwono pada kesempatan tersebut menyatakan rasa syukurnya atas kehadiran istri dari Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, juga Bupati Kupang beserta undangan lainnya, dalam acara panen raya bawang merah seluas 1,25 hektar.

Kendati hasil panen raya bawang merah buah dari kerja keras para siswa yang rata –rata tinggal diasrama, namun menurut  Matius Suwono, pihaknya masih mengalami  kendala soal pemasaran. Untuk itu dia meminta dukungan dan solusi dari semua elemen baik pemerintah, swasta maupun masyarakat agar dapat menjawab kendala tersebut.

Baca Juga:

Wali Kota Kupang Launching Aplikasi E-Voucher Si-Hebat

Pemuda GKS  Se Sumba Barat Daya Lakukan Rapat Konsolidasi

Sebab dari hasil panen bawang tersebut, pihak sekolah berencana untuk   penambahan ruang kelas, Mes Guru dan fasilitas lainya.

“Kerja keras guru dan siswa membuahkan hasil terlaksananya panen hari ini. Namun kami terkendala soal pemasaran. Kami masih  bingung mau pasarkan ke mana untuk memasarkanya kata Kepala sekolah  asli Pulau Jawa tersebut ialah masalah pasar menjadi kendala. Kami Mohon dukungan dari pemerintah atau masyarakat umum untuk bisa memasarkan hasil panen bawang dari sekolah ini” kata putra kelahiran Jawa itu.

SMK Hasael Puru Desa Merbaun Kec.Amarasi Barat merupakan salah satu sekolah binaan Yayasan Anugerah Bina Bangsa, beralamat di kelurahan Bintara Kecamatan Bekasi Barat.

Bupati Kupang Korinus Masneno ikut berbangga atas pencapaian kerja keras pengurus, pengajar dan siswa SMK Hasael bisa panen bawang saat ini.

Kehadiran Ny.Julie Laiskodat, dirasakan memberi semangat baru dalam menata, membangun kemajuan sekolah yang berorientasi pada pertanian dan peternakan tersebut, menjadi lebih baik, menjadi contoh dalam bertani dan beternak, tidak hanya pada lingkungan sekolah, tapi juga masyarakat.

Kepada Pendamping Prakarin SMK Hasael Puru (praktek kerja industri), Bupati sampaikan terima kasih telah mengoptimalkan lahan pertanian dalam lingkungan sekolah, yang besar asas manfaatnya, dan sebagai wujud dari mencintai diri sendiri dan harus bangga dengan produk sendiri.

Kepada Kepsek Matius Suwono meski bukan asli orang Kab.Kupang, melainkan berdarah jawa, Bupati sungguh berterima kasih karena dengan tulus hati mau mengabdi dan meneteskan keringat di daerah ini.

Terkait strategi pemasaran,Bupati Kupang berpesan untuk tidak pesimis.

“Semua ada jalan asal ada niat, bangun relasi, libatkan semua unsur untuk penyelesaiannya. Sementara masalah pasar untuk peternakan, selain sebagai Kepala Daerah, saya juga punya hobi bertani maupun beternak yang biasanya saya pasarkan ke Surabaya juga Kalimantan,” kata Bupati Kupang memberi semangat.

Masneno menjelaskan, terkait dengan ternak besar, pihaknya telah  menyediakan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH). Namun saat ini  belum ada kendaraan kontainer dengan kapasitas 150 ekor sapi, 20 ton/ kontainer.

“Paling tidak, ada 3 unit kontainer yang pelayanannya mulai dari pasar, kapal dan RPH sendiri,” jelasnya.

Terkait soal keluhan masalah air di SMK Hasael, bupati Kupang menyarankan untuk menggunakan Sumur Bor dengan bantuan penarikan listrik tenaga Solar cell

“Pemasangan solar cell sendiri dibutuhkan biaya 50 juta yang penting ada sumber airnya, jadi ditarik dan dipasang menggunakan solar cell,” jelasnya.

Sementara itu Ketua TP PKK NTT, Ny.Julie Laiskodat berjanji akan membantu SMK Hasael berupah benih atau bibit tanaman  agar siswa bisa bertanam dilahan yang sudah ada tersebut. Ny Laiskodat meminta Bupati Kupang untuk menyediakan fasilitas air bagi SMK Hasael  untuk pertanian.

Dari kegiatan ektrakulikuler pertanian dan peternakan SMK Hasael saat ini telah menghasil  berbagai produk olahan seperti abon, daging se’i, Minyak VCO, Cake Marungga, Bawang Goreng dan lain sebagainya.

Kegiatan itu dintervensi dana dari Dekranasda NTT. Ny Julie Laiskodat berjanji kemasan prodak dari siswa SMK Hasael ini harus terlihat menarik, bukan dari plastik, termasuk ijin Balai Pom akan diurusnya. Sebab menurutnya, kemasan harus diperbaiki, harus ada standarnya.

“Kalau kita  para pelaku usaha mikro di NTT mampu memproduksi  sendiri, suatu saat  kita tidak menerima lagi produk-produk dari luar yang diatur melalui Perda. Kita Larang produk-produk dari luar  masuk wilayah NTT,” jelas Ny Julie Sutrisno Laiskodat.

Kesempatan ini juga beliau mewakili Gubernur, menyampaikan terima kasih kepada Kepsek Matius, dedikasinya dalam membimbing sumber daya manusia untuk sekolah ini, terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kepsek Matius adalah orang luar yang punya hati untuk NTT,”pujinya.

//delegasi(hermen jawa)

 

Komentar ANDA?