LARANTUKA, Delegasi.Com – Kacang Mente Flores Timur hingga kini terus diincar pengusaha luar, termasuk Ende, Kupang bahkan India. Hal ini diakui petani Jambu Mente, Lewotobi Ile Bura-Flores Timur, Antonius Pehan Kedang dan Fenansius Todo Muda, saat ditemui Delegasi.Com di Lewotobi, Kamis(19/9/2019).
Kedua petani yang kini menekuni usaha Kacang Mente itu, baru-baru ini mendapat pesanan puluhan kilogram Kacang Mente dari sejumlah pengusaha yakni Ende, Kupang hingga Jakarta.
Bahkan, ada pengusaha India di Jakarta yang meminta pasokan hingga satu ton sekali kirim.
Tentunya ini menjadi kabar sukacita dan menggembirakan bagi para keduanya, ditengah harga jual gelondongan biji Mente yang fluktuatif, kisaran Rp18.500 hingga Rp9.500 untuk wilayah Lewotobi-Ile Bura.
“Harga Kacang Mente yang diminta dari kisaran Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram,”ujar Anton Pehan Kedang dan Fenansius Muda.
Keduanya, terlihat begitu semangat dan terus sibuk mengupasnya. Meski dengan peralatan yang masih terbatas, hanya bermodalkan satu buah alat pengupas (Kacip) Mente yang diracik sendiri oleh Fenansius Muda, yang biasa disapa dengan Ius Muda.
Anton Pehan kepada media ini menjelaskan, selama ini pihaknya juga kerap menerima pesanan. Tetapi, masih sebatas 3 sampai 4 kilogram.
“Namun, kali ini sudah mulai meningkat tajam. Sekarang diminta 10 Kilogram oleh salah seorang pengusaha di Ende dan sudah habis dikupas. Tinggal dijemput. Harganya Rp100.000 per Kilogram. Setelah 10 kilogram itu dinilai baik kualitasnya, barulah dikirim dalam jumlah yang lebih banyak,”pungkasnya.
Tidak hanya pengusaha Ende, namun dari Kupang dan Jakarta pun sudah siap memesannya,”katanya lagi.
Malaha menurut mereka, ada pengusaha India yang berani membeli dengan catatan sekali kirim jumlahnya mencapai 1 (satu) ton,”tambahnya, tersenyum.
Kacang Mente yang dikirim pun harus Bulat dan bersih.
“Kami punya alat sendiri. Dan, alat ini dirancang dengan sangat baik oleh Bapak Ius Muda. Bahkan, alat Kacip Mente produknya Bapak Ius Muda itu pun sudah banyak dipesan. Termasuk Pemerintah Desa Lewotobi dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Flotim.
Alat ini juga pernah dibawa BPMD Flotim untuk pameran produk di Sumba Timur beberapa tahun lalu,”sambung Anton Pehan.
Sementara itu, baru-baru ini ada permintaan juga dari Solor. Fenansius Muda kepada Media membenarkan, kalau alat Kacip Mente tersebut adalah hasil karyanya.
“Kualitas alatnya sudah teruji. Kacang Mentehnya bulat dan bersih. Saat ini kami lagi kupas. Dan, sudah hampir 10 kilogram. Siap dikirim Ke Ende. Setelah itu, memenuhi permintaan lainnya,”tukasnya.
Ia juga mengakui jika makin banyak pesanan. Meski demikian, Dirinya punya keterbatasan modal sehingga mesti pelan-pelan.
“Iyah, mestinya bisa cepat, dengan menambah tenaga kerjanya. Tetapi, modal masih terbatas. Tidak apa-apa, yang penting pasarnya sudah jelas. Mudah-mudahan ada peluang dapat modal kedepan,”tutupnya santai. Pihaknya, menargetkan bisa tembus 3 Kilogram kacang Menteh per hari.
//delegasi.(BBO)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…