OELAMASI, DELEGASI.COM – Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi NTT, Linus Lusi melakukan kunjungan kerja ke SMKN 1 Amfoang Utara (Afatar) Filial SMKN 1 Amfoang Barat Laut di Kelurahan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang pada Sabtu (04/09/2021).
Pada saat tatap muka dengan masyarakat setempat, kadis Linus Lusi siap memenuhi permintaan masyarakat yang menginginkan agar SMKN 1 Afatar yang baru didirikan 3 bulan lalu itu segera dimandirikan.
Dilansir suara amfoang.com, Kadis Linus Lusi ketika menjawab permintaan dari Camat Amfoang Utara, Amrosius Nenobais yang mewakili masyarakat Amfoang Utara saat itu menyatakan, jika berbagai persyaratan dan dokumen telah lengkap, sekolah tersebut bisa dimandirikan dalam waktu dekat.
“Bagi saya, bahkan tidak perlu 3 tahun. 3 tahun itu terasa lama. Sementara itu, sesuai keinginan Bapak Gubernur yang bapak dan mama sudah pilih, tugasnya adalah mewujudkan keinginan bapak dan mama. Itu hukum alam. Karena itu, minggu depan, ataupun besok ini kalau persyaratan dilengkapi, mulai dari rekomendasi pemerintah setempat, tokoh agama, dan pihak lain terkait, jangankan minggu depan, lusapun ijin bisa diberikan.” jawab Linus saat itu, disambut tepuk tangan dan sorak senang warga sekolah dan masyarakat yang hadir.
Pada kesempatan tersebut, Kadis Linus Lusi juga memberikan bantuan yang menurutnya diberikan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Julie Sutrisno Laiskoda berupa 100 kantong semen dan 1 set komputer kepada pihak SMKN 1 Afatar.
Menanggapi respon dan dukungan Kadis Linus Lusi yang oleh para tetua yang hadir saat itu sesuai dengan watak dan irama kerja Gubernur VBL yang ingin segala pekerjaan diselesaikan secepatnya, Luther Soluf, salah satu tokoh masyarakat Amfoang Utara mengaku sangat bangga dan mengapresiasi gaya kerja Kadis Linus Lusi.
“Kami merasa sangat bangga terhadap pak Kadis Linus Lusi, karena menanggapi permintaan kami dengan jawaban yang pasti. Tidak seperti kebanyakan pejabat pada umumnya, yang biasanya memberi jawaban seperti; akan kami perhatikan, kami akan konsultasi dengan pimpinan, dan jawaban lain semacam. Pak kadis Linus Lusi ini langsung memutuskan.” nilai Soluf.
Masih dari laman suara Amfoang.com, Soluf yang mengakui sempat terharu menyaksikan respon positif dan tulusnya dukungan Kadis Linus terhadap keberadaan SMKN 1 Afatar itu juga menilai, jarang ada pejabat yang gaya kerjanya seperti yang dimiliki Kadis Linus Lusi.
“Pejabat yang seperti ini jarang ada. Banyak yang kaku dan menunggu untuk selalu berkonsultasi dengan pimpinan dulu.” kata Soluf.
Luther Soluf, salah satu tokoh masyarakat Amfoang Utara. Soluf juga mengakui dirinya sangat terharu karena sesuai pengetahuannya, sejak tahun 1990-an sampai hari ini, baru ada dua Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT yang berkunjung dan berdiskusi bersama masyarakat di Kecamatan Amfoang Utara.
“Tahun 1990-an itu Pak Riwu kaho, Kadis Pendidikan Provinsi NTT saat itu datang, tapi waktu itu di Amfoang Utara, bahkan seluruh wilayah Amfoang, belum ada SMA. Kemudian baru tahun ini, 20-an tahun kemudian baru Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT datang dan berdiskusi dengan kami. Ini membuat kami senang dan terharu sekali. Apalagi Pak Kadis Linus Lusi juga datang dan membawa berkat untuk kami.” aku Soluf.
Lebih lanjut Soluf juga mengakui, kehadiran dan dukungan Kadis Linus Lusi terhadap SMKN 1 Afatar dapat menghilangkan keragu-raguan sebagian pihak yang awalnya khawatir jika SMKN 1 Afatar yang baru didirikan 3 bulan itu tidak terurus dan akhirnya bubar.
Padahal, Soluf menambahkan, keberadaan SMKN 1 Afatar sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat Amfoang Utara karena jika anak-anak yang bersekolah di SMK tidak mampu dibiayai oleh orang tua untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi (PT), mereka sudah memiliki ketrampilan-ketrampilan tertentu yang mendukung.
“Kalau anak-anak yang tamat dari SMK lanjut ke PT, ilmu dasar dan ketrampilan yang dimiliki juga sudah mendukung. Di SMK mereka sudah belajar bagaimana beternak yang baik, bagaimana membuat pakan ternak, dan semacam itu yang tentu sangat dibutuhkan dalam keseharian saat ini.” kata Soluf.
Karena itu Soluf juga mengingatkan agar kehadiran SMK tidak dianggap untuk menyaingi SMA yang sudah ada sebab jurusan antar keduanya berbeda sehingga keberadaan SMK ikut menyediakan lebih dari 1 pilihan bagi anak-anak sehingga mereka bisa memilih sesuai dengan minat mereka sendiri.
“Jadi kehadiran SMK bukan untuk mengancam SMA. Pemerintah sediakan sekolah agar anak-anak bisa memilih sesuai minat mereka. Beda, kalau dulu kita sekolah orang tua yang arahkan. Kalau sekarang, anak-anak yang pilih. Kalau kita paksa anak sekolah di tempat yang tidak dia minati, nanti tidak ada hasil apa-apa.. Kalau dia punya minat di situ, dan dia pilih utk sekolah di situ, dia akan melakukan apa yang dipelajari di sekolah.” jelas Soluf.
Soluf menambahkan, keberadaan SMKN 1 Afatar yang disiapkan agar anak-anak dapat memilih sekolah sesuai minat mereka juga menunjukkan adanya dukungan Gubernur VBL dan Kadis Linus Lusi terhadap perkembangan pembangunan di Amfoang.
“Secara pribadi saya tidak memiliki anak lagi untuk sekolah di SMKN 1 Afatar, tetapi sebagai orang tua dan kebetulan juga sebagai ketua panitia pemekaran Amfoang jadi daerah otonom baru, ini bagian dari kegiatan pembangunan. Kalau kita mau mandiri, maka sektor pendidikan kita harus dibangun. Kita harus mempersiapkan pemekaran amfoang dengan hal-hal seperti ini.” kata Soluf.
Masyarakat Amfoang Menyukai Irama Kerja Gubernur VBL
Sebagian besar masyarakat Amfoang menyukai sikap dan tindakan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ketika memutuskan suatu hal untuk menanggapi aspirasi yang disampaikan kepadanya.
‘Tidak suka lama-lama’, ‘tidak suka bataputar’, ‘omong hari ini maunya besok langsung kerja’, dan penilaian semacam sering diucapkan ketika mengomentari tindakan Gubernur VBL dalam menjawab usulan masyarakat.
Di Amfoang Utara misalnya, masyarakat melihat dan merasakan secara langsung respon cepat Gubernur VBL ketika mereka menyampaikan aspirasi dan kebutuhan untuk memiliki sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Disampaikan secara lisan pada akhir April 2021 ketika Gubernur VBL berkunjung ke Amfoang, langsung diresponi saat itu. Saat ini, penyelenggaraan pembelajaran di SMKN 1 Amfoang Utara Filial SMKN 1 Amfoang Barat Laut sudah berlangsung hampir 3 bulan.
“Ketika bapak gubernur berkunjung ke Amfoang utara pada 29 April 2021, kami sampaikan niat masyarakat secara lisan kepada pak Gubernur saat itu dan beliau mengiyakan, kami boleh buka SMK di Amfoang Utara dengan tetap memperhatikan syarat-syarat yang ada, juga sesuai petunjuk dinas pendidikan sebagai dinas teknis.” ungkap Camat Amfoang Uatar, Amrosius Nenobais ketika menyampaikan sambutannya saat SMKN 1 Afatar dikunjungi Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi NTT. Linus Lusi pada Sabtu (04/09/2021) lalu.
Nenobais bercerita, setelah Gubernur VBL kembali, pihaknya mendorong panitia yang dibentuk untuk menyampaikan proposal permohonan pendirian SMK dan terus berkonsultasi dengan Dinas PK Provinsi NTT.
“Setelah proposal ada di meja bapak Kadis, ada beberapa hal yang dikoreksi. Panitia lalu berusaha memperbaiki, sampai mendapat rekomendasi untuk melakukan penerimaan siswa baru dan juga ada penunjukan koordinator sekolah.” cerita Nenobais.
Kini, kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Afatar telah berjalan. Menggunakan gedung semi permanen bekas kantor UPTD Pendidikan Kecamatan Amfoang Utara yang ada di Kelurahan Naikliu, penyelenggaraan pembelajaran di SMKN 1 Afatar sudah berlangsung lebih dari 2 bulan.
Linus menjelaskan, awalnya rekomendasi pendirian SMKN 1 Afatar yang menginduk pada SMKN 1 Amfoang Barat Laut diberikan karena pihaknya bermaksud untuk menyelamatkan situasi, tetapi karena dirinya melihat keseriusan masyarakat, didukung adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kupang, pihaknya berani memberikan ijin operasional sekolah tersebut dalam waktu dekat.
“Saya lihat masyarakat sangat serius. Pemerintah Kabupaten Kupang dalam hal ini Pak Bupati dan Pak Kepala Dinas PK Kabupaten Kupang juga sangat mendukung. Anak-anak kita juga memiliki potensi yang bagus. Kalau semangatnya sudah ada, pemerintah tidak mungkin biarkan semangat itu padam. karena itu, dalam bulan ini, ijin operasional sekolah ini sudah ada.” kata Linus.
Linus dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, keberadaan SMKN 1 Afatar sangat penting sehingga Gubernur VBL mengarahkannya untuk berkunjung melihat langsung kondisi sekolah tersebut.
“Saya turun langsung untuk melihat kondisi di lapangan supaya apa yang perlu dibenahi kita benahi, apa yang perlu dibantu kita bantu. Sehingga sekolah dan masyarakat di daerah perbatasan ini benar-benar merasakan kehadiran pemerintah.” ungkap Linus.
Menurut Linus, keberadaan SMKN 1 Afatar sangat diperlukan agar dua pelabuhan besar yang berada di Kecamatan Amfoang Utara bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Begitu kapal masuk, kita kirim sapi. Sehingga arus keluar masuk pada kedua pelabuhan ini benar-benar menghasilkan duit. Kita balas perhatian pemerintah yang sudah bangun pelabuhan ini dengan cara dirikan sekolah, belajar, dan kemudian hasilkan ternak untuk dikirim keluar.” kata Linus.
Bagi Linus, penataan kembali sektor peternakan di wilayah Amfoang sangat diperlukan saat ini sehingga Amfoang kembali menjadi daerah yang menghasilkan banyak ternak.
“Dahulu kita kirim banyak ternak keluar. Sekarang, ternak kita sudah berkurang. Karena itu kita butuh sekolah ini. Supaya anak-anak kita bisa belajar soal peternakan, sehingga kita bisa lipatgandakan keberadaan ternak kita secara baik dan benar.” kata Linus.
Linus lantas mengharapkan agar para peserta didik di SMKN 1 Afatar mencintai ternak dalam keseharian dan kegiatan pembelajaran mereka.
“Jangan jijik dengan kotoran sapi. Harus belajar dan terus dekat dan mencintai ternak. Jangan sampai kita sekolah peternakan tapi kalah dengan petani ternak. Itu tidak boleh.” harap Linus.
Gubernur VBL bantu 100 Kantong Semen, Julie Laiskodat Bantu 1 Set Komputer
Kadis PK Provinsi NTT, Linus Lusi saat berkunjung ke SMKN 1 Afatar pada Sabtu (04/09/2021) sore juga menyampaikan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) ikut mendukung keberadaan SMKN 1 Afatar sehingga siap memberikan bantuan berupa semen sebanyak 100 kantong.
Selain Gubernur VBL, tambah Linus, Julie Sutrisno Laiskodat, salah satu anggota DPR RI asal NTT juga ikut memberikan bantuan berupa 1 set komputer kepada pihak SMKN 1 Afatar. Kadis Linus lantas mengharapkan agar Camat Nenobais dan koordinator SMKN 1 Afatar dapat mengambil bantuan tersebut dalam waktu secepatnya.
Kadis Linus pada kesempatan tersebut juga berjanji akan berusaha membangun gedung SMKN 1 Afatar secara bertahap setelah lahannya disiapkan.
“Untuk sekolah ini, atap hanya untuk tahan panas dan hujan. Mereka sekolah ini lebih banyak urus ternak, jadi gedung yang bagus dan mewah, sabar dulu. lahannya disiapkan baik-baik, kita akan kirim surat lewat aplikasi, koordinasi dengan pemerintah pusat, supaya bisa dibangun. Karena daerah perbatasan.” kata Linus.
//delegasi(*/tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…