KUPANG, DELEGASI.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi ‘roadshow’ ke empat SMA di wilayah Kabupaten Kupang, Minggu (12/ 9/2021)
Empat sekolah yang dikunjungi itu yaitu SMA Swasta Ikatan Rakyat Amarasi(IKARASI) di Kecamatan Amarasi, SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 di Kecamatan Amarasi Selatan, serta SMA Negeri 1 Kupang Timur.
Kunjungan Kadis Linus Lusi secara maraton ini selain memantau perkembangan pendidikan serta ketersedian fasilitas belajar mengajar di sekolah juga memantau kesiapan ruangan dan perangkat komputer untuk ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3 K) di SMA Negri 1 Kupang Timur.
Saat mengunjungi SMA Swasta Ikatan Rakyat Amarasi (Ikarasi), Linus Lusi meminta pihak yayasan dan kepala sekolah untuk selalu berbenah demi memajukan pendidikan di wilayah itu.
Sekolah swasta Ikarasi yang dibangun tahun 1978 oleh Raja Amarasi, Alm. Veky Koroh ini masih bertahan hingga saat ini.
Kadis Linus Lusi berterima kasih kepada masyarakat Amarasi khusunya pihak yayasan yang tetap mempertahankan sekolah itu, kendati secara finansial pemerintah kurang memperhatikan sekolah itu.
Linus meminta agar sekolah swasta yang dibangun dengan swadaya masyarakat itu jangan sampai ditutup.
“Sekolah swasta ini sudah lama hadir di Amarasi dan sudah dikenal luas. Oleh karena itu saya berharap agar sekolah ini jangan sampai ditutup. Kendati masih ada kekurangan, pihak yaayasan harus mencari jalan keluar untuk terus berbenah diri. Pihak Yayasan harus kreatif mengelola lembaga pendidikan SMA ini agar bisa berkembng dan maju sehingga mnghasilkan output yang bermutu,” kata Linus Lusi.
SMA IKARASI adalah sekolah yang didirikan oleh alm Raja Veky Koroh berjuang bersama rakyat Amarasi, adalah sekolah yang hadir atas kesadaran akan pentingnya dunia pendidikan bagi rakyat Amarasi.
Dalam kunjungnya sebagai lanjutan roadshow pendidikan ke semua SMA dan SMK di NTT, Linus Lusi ingin melihat secara dekat keberadaaan sekolah dan guru gurunya.
Dalam pertemun bersama guru guru SMA IKARASI, Linus berharap pengurus yayasan usaha pendidikan (YUPENDIKARASI) Oekabiti bersama pihak sekolah, harus meniru semangat Alm. Raja Veky Koroh , yang loyalitas dan berdedikasi terus mengembangkan semangat pendidikan, yang telah merintis lahirnya yupendikarasi, karena beliau sangat perduli terhadap keberlangsungan pendidikan anak anak dari duapuluh tiga (23) desa di kecamatan Amarasi pada tahun 1978.
Menurutnya, seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi banyak sekolah negeri hadir hingga tingkat kecamatan.
Linus berpesan sekolah swasta tidak boleh mati, yayasan harus terus mendorong guru gurunya untuk mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak ( P3K) untuk mengurangi beban yayasan.
Linus Lusi juga memberi apresiasi kepada alm. Raja Veky Koroh yang sejak tahun 1970 hingga 1980 berjuang untuk mendirikan persekolahan IKARASI bagi rakyat Amarasi demi mencerdaskan anak anak amarasi sebagai generasi terdidik.
Dimana pada saat itu Alm Raja Veky Koroh membebankan setiap KK wajib menyetor ung Rp 2.500 tiap bulan untuk membiayai pendidikan. Aturan itu sangat ampuh untuk membiayai guru guru dan kebutuhan sekolah.
Untuk meningkakan kreatifitas dan keterampilan siswa, Linus Lusi mengharapkan para guru memberi berbagai pelatihan keterampilan antara lain menenun, berkebun dan beternak, dengan melibatkan para orang tua siswa.
“Pelatihan ini bisa melibatkan perempuan desa (orang tua siswa) yang memiliki keterampilan menenun dan pendampingan dari kelompok tani yang ada di desa dan kecamatan. Keterampilan sangat penting di kembangkan di sekolah lewat pendidikan mulok untuk menciptakan anak anak yang mampu berwirausaha jika tidak melanjutkan ke perguruan tinggi,” ujar Linus Lusi.
Dalam pertemuan itu Kepala sekolah SMA Ikarasi Oekabiti Yulius Nenabu, menyampakan terimakasih kepada Kepala Dinas PK NTT yang telah berkunjung ke sekolah.
Yulius Nenabu merasa bersyukur sebab sejak 40 tahun dirinya menjadi kepala sekolah, tidak ada Kepala Dinas yang pernah berkujung di sekolah itu.
“Namun hari ini menjadi catatan sejarah SMA IKARASI, baru di kunjungi Kadis Pendidikan dan kebudayan provinsi NTT,” ungkap Yulius.
Sementara itu dalam kunjungan lanjutanya ke SMA Negeri 3 Amarasi Selatan, Linus Lusi disambut oleh Kepala Sekolah Yitro Dece Lengkola bersama guru guru, aparat desa dan komite sekolah serta para siswa.
Dalam kunjunganya, Linus Lusi langsung memantau setiap ruangan kelas darurat dan ruangan guru darurat serta perpustakaan sekolah.
Selanjutnya kunjungan ke SMA Negeri 2 Amarasi Selatan yang sudah permanen. Linus Lusi disambut tiga orang guru honorer, tanpa keehadiran kepala sekolah.Dalam kunjungan singakatnya itu Linus memberi catatan di buku tamu untuk penataan halaman sekolah, rungan sekolah dan merapikan peerpustakaan sekolah.
Sementara dalam kunjunganya di SMA Negeri 1 Kupang Timur, Linus Lusi memantau kesipan ruangan dan perangkat komputer untuk ujian seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3 K) yang berlangsung mulai tanggal 13-17 September). Jatah NTT untuk guru P3K berjumlah 26.699 guru, mulai tingkat SD sampai SMU/sederajad.
//delegsi(Ger Wisung)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…