DELEGASI.COM, KALABAHI – Kantor Bahasa Provinsi NTT menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) bertempat di Destinasi Wisata Kota (Deswita), Kalabahi, Alor, Provinsi NTT.
Festival Tunas Bahasa Ibu bertujuan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap bahasa dan sastra daerah NTT untuk generasi muda.
Kegiatan FTBI ini adalah tahapan akhir dari Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) kerjasama Kantor Bahasa dan Pemkab Alor.
Tahapan RBD itu dimulai dari rapat koordinasi, pelatihan guru utama, pemantauan dan evaluasi, dan diakhiri pentas aksi berupa festival
Bupati Kabupaten Alor Amon Djobo memberikan apresiasi kepada Kantor Bahasa Provinsi NTT yang memfasilitasi pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), Bahasa Abui.
Menurutnya, FTBI Bahasa Abui yang diikuti 16 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP di wilayah suku Abui, Kabupaten Alor, ini menjadi era baru pelestarian bahasa ibu yang hampir punah.
Ia berpesan kepada tokoh-tokoh Abui agar bahasa ibu ini tidak boleh punah.
“Terima kasih kepada Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur yang menjadikan Bahasa Abui sebagai titik tolak dilakukannya revitalisasi bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur bersama 4 bahasa daerah lainnya, yakni Dawan, Kambera, Manggarai, dan Rote,” ujarnya, dilansir Victorynews.com saat membuka kegiatan, 9 November 2022 lalu.
Dari FTBI Bahasa Abui yang diselenggarakan pada Rabu, 9 November 2022, di Destinasi Wisata Kota (Deswita), Kalabahi, peserta terbaik akan mengikuti FTBI Tingkat Provinsi pada akhir November 2022 yang dilakukan secara daring.
Pemenang FTBI di tingkat provinsi ini akan dibawa FTBI tingkat nasional pada Februari 2023 mendatang.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), Bahasa Abui, ini dimeriahkan dengan berbagai mata festival yang ditampilkan dengan menggunakan bahasa Abui, seperti membaca puisi, pidato, mendongeng, pantun/syair, fragmen, dan lego-lego yang diikuti oleh siswa-siswi (SD dan SMP) 16 sekolah di wilayah berbahasa Abui di Kabupaten Alor.
Para penampil terbaik mendapatkan apresiasi dari Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur berupa uang pembinaan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali rasa cinta masyarakat Abui terhadap bahasa daerahnya, terutama untuk generasi muda, serta menggugah para pemangku kepentingan untuk melindungi bahasa daerah melalui berbagai pendekatan.
Dewan Pengapresiasi FTBI Bahasa Abui ini terdiri dari Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kabupaten Alor, Mesak Blegur, S.Pi., Jamaluddin J dari Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, serta maestro Abui, Jefta H Atapeni.
Hasil penilaian dari festival ini adalah sebagai berikut.
Penampil Terbaik Mata Festival Pidato:
1. UPTD SMP Negeri 2 Kalabahi B
2. UPTD SD Negeri Welai
3. SD GMIT 22 Mola
4. UPTD SMP Negeri 2 Kalabahi A
5. UPTD SMP Negeri 2 Kalabahi
Penampil Terbaik Mata Festival Cerita Pendek:
1. UPTD SMPN 2 Kalabahi B
2. UPTD SD Neger Welai
3. UPTD SMPN Padang Alang
4. UPTD SMPN 2 Kalabahi A
5. UPTD SMP Negeri Takalelang
Penampil Terbaik Mata Festival Puisi
1. UPTD SMPN 2 Kalabahi
2. SD GMIT 023 Ruilak
3. SD GMIT 023 Takalelang
4. UPTD SD Negeri Benlelang
5. UPTD SMPN Mainang
Penampil Terbaik Mata Festival Fragmen, UPTD SMPN Apui
Penampil Terbaik Mata Festival Lego-lego, SD GMIT 023 Takalelang
//delegasi(“/tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…