LEWOLEBA, DELEGASI.COM – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Lotharia Latif dan Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya mengunjungi tenda pengungsi erupsi Gunung Ili Lewotolok di Lembata.
Latif dan rombongan menyapa pengungsi di posko utama pengungsian yang berlokasi area kantor Bupati Lama hingga mengecek aktivitas gunung berapi tersebut dari pos pantau di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.
“Ada sedikit bantuan yang kami serahkan, kami harap jangan dilihat dari jumlahnya, semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban para pengungsi yang di sini,” kata Latif kepada para pengungsi seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).
“Saya berharap dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, obat-obatan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang ada di tempat pengungsian, kondisi sosial psikologis segera pulih,” ucap Latif.
Lalu Latif menemui Kepala Pos Pantau Gunung Lewotolok Arakian Lamahoda, Jefri Pugel, Boby Lamanepa serta Penyelidik Bumi dari PVBMG, Ugan Saing. Kedatangan Latif juga disambut Camat Ile Ape Simon Langoday serta Kapolsubsektor Ile Ape, Ipda Hadijanto Praden.
“Kita telah melakukan koordinasi dengan pihak PVMBG terkait aktivitas vulkanik yang terjadi dan ditanggapi oleh PVMBG, agar dikoordinasikan dengan Pemda Lembata dalam hal ini BPBD Kabupaten Lembata, agar meningkatkan kesiapsiagaan karena berpotensi terjadi erupsi kembali,” terangnya.
Dia menekankan agar pihak pos pantau selaku pengamat terdepan aktivitas gunung tersebut mengedepankan berkoordinasi dengan pemda dan stakeholders lainnya sehingga langkah-langkah antisipasi dapat segara dilakukan apabila terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
“Sedangkan untuk kami, TNI-Polri protap (prosedur tetap)-nya terus berjalan. Kami akan tetap siap untuk mengantisipasi perkembangan aktivitas Gunung Ile Lewotolok serta siap membantu sepenuhnya, baik kekuatan personel maupun perlengkapan logistik,” ucap Latif.
(aud/jbr)