LARANTUKA-DELEGASI.COM–Memastikan kesiapan Desa Konga di Kecamatan Titehena untuk dilaunching menjadi salah satu ‘Kampung Tangguh’ di Flores Timur, yang merupakan Program 100 Hari Kerja Kapolri, dalam menanggulangi bencana Pandemi Covid-19, Pejabat Polda NTT, Pamatwil Kombes Pol. Wahyu Prihatmaka,SH, didampingi Kapolres Flotim, AKBP. I Gusti Putu, Kasat Binmas Res Flotim, Iptu. Heri Budiono, Kasat Sabhara Res Flotim, Iptu. Frizt Letik, Kasat Intel Res Flotim, Iptu. Markus Ricko Wangge dan Tim memonitor langsung berbagai kesiapan di Kampung Tangguh-Kepala Nagi, Desa Konga, Rabu, 10/03/2021.
Kombes Pol. Wahyu Prihatmaka dan I Gusti Putu, beserta rombongan tiba sekitar pukul 10.30 Wita, dijemput Camat Titehena Aster Soge, Kapolsek Titehena, Iptu. Lorens Dalu Daton, Kepala Desa Konga, Aloysius Sinyo Kung, Tokoh Masyarakat Konga, perangkat desa dan warga.
Baca Juga:
Kejati Tahan Tersangka Agustinus Ch Dulla, Mantan Bupati Mabar
Merasa Pernah Dikecewakan, Nasabah & Keluarga Buka Suara, Dirut BPR Larantuka Bungkam
Hingga pukul 14.00 Wita, Kapolres I Gusti Putu dan Tim bertemu dan berdiskusi banyak hal tentang berbagai kesiapan Desa Konga sebagai ‘Kampung Tangguh Kepala Nagi’, sebelum balik ke Larantuka.
Kepada Delegasi.Com sebelum bersama Tim meninggalkan Desa Konga, Rabu, 10/03/2021, Siang, Kapolres I Gusti Putu menjelaskan, kunjungannya kali ini untuk memonitor kegiatan ‘Kampung Tangguh-Kepala Nagi’ Desa Konga, dalam rangka pencegahan penyebaran virus Covid-19 serta pemulihan ekonomi masyarakat dalam menghadapi masa pandemi ini.
“Ada tiga bidang ketahanan yang diperkuat yakni Ketahanan Kesehatan, Ekonomi dan Keamanan.
Di Desa Konga, saat ini sudah mulai dijalankan dengan baik, seperti Posko Terpadu Protokol Kesehatan Covid-19, yang tetap dibuka dan dijaga ketat, disiplin wajib bermasker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan dan lebih baik di rumah saja.
Hingga pengukuran suhu tubuh pun, selalu disiapkan.
Demikian pula, di bidang ekonomi, melalui pertanian pun telah didorong kegiatannya, termasuk membuka kebun sayur.
Dan, secara Kecamatan Titehena saat ini sudah dibuka lahan pertanian seluas 1.488 hektar, yang tersebar di 14 desa.
Tentunya, ini akan sangat membantu konsumsi di dalam rumah tangga, maupun bisa dijual keluar, guna pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini,”ujar I Gusti Putu.
Demikian pula, dengan ketahanan keamanan, sambung Kapolres I Gusti Putu, praktis berjalan tertib dan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 di Desa Konga, berkat kerjasama semua pihak, yang selalu berjalan dengan baik.
“Olehnya, apresiasi buat Bapak Kades dan Masyarakat, Camat, Kapolsek, Danramil dan pihak terkait lainnya, atas semua kesiapannya.
Mudah-mudahan apa yang dilakukan di Desa Konga, Kampung Tangguh-Kepala Nagi ini, bisa menghambat, bahkan memutuskan mata rantai Covid-19,”tegasnya.
Baca Juga:
Pimpinan Dan Seluruh Karyawan PT Jasa Raharja Cabang NTT Ikuti Vaksinasi Covid-19
Benny K Harman Terima Laporan Pengurus Demokrat di Daerah Diancam Intel Polisi agar Dukung Hasil KLB
Diharapkan desa-desa lainnya juga ikut lakukan hal yang sama, sehingga secara Kecamatan Titehena bersih dari Covid-19,”katanya, lagi.
Dan, jika ini jalan di semua Kecamatan di Flotim, maka membantu Propinsi dan juga Negara cepat pulih dari Covid-19.
Kapolres I Gusti Putu pada kesempatan ini sampaikan, untuk Flotim, ada 7 desa yang ditetapkan sebagai ‘Kampung Tangguh’ pencegahan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, sebagai ujung tombak teknis di lapangan, Kapolsek Titehena, Lorens Daton kepada Media, memastikan progress kesiapan tiga bidang ketahanan, baik kesehatan, ekonomi dan keamanan di Desa Konga, telah mantap berjalan.
Sebut saja, di Bidang Kesehatan, kini Posko Jaga Covid-19, terus bekerja pagi hingga malam, dengan kelengkapannya, sesuai standar Protokol Kesehatan Covid-19.
Demikian pula, dengan bidang sosial ekonomi.
“Dibidang ini, ada 2 (dua) yang sedang disiapkan yakni kelompok anak muda yang bergerak di sektor kebun Sayur-Mayur dan Ternak Ayam Potong.
Dan, ini targetnya produktif, penuhi kebutuhan warga, termasuk pasar.
Agar bisa bersaing dengan pasokan sayur yang selama ini kerap disuplai dari luar seperti Maumere.
Padahal, Konga sendiri punya lahan subur dan air melimpah,”tegasnya.
Demikian pula, dengan ternak Ayam Potong. Selain, karena pasca wabah ASF, banyak ternak Babi mati dan sulit penuhi konsumsi warga dan kebutuhan pasar, tapi pakan ternak ayam seperti jagung juga sangat siap,”ujarnya, lagi.
Pihaknya, sebut Lorens Daton, siap untuk dorong anak muda dan warga Desa Konga untuk terlibat bersama.
Camat Titehena Aster Soge secara terpisah, kepada Delegasi.Com, disela-sela kegiatan ini memastikan, pihaknya pun telah dan terus memantapkan seluruh desa di Titehena, terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Hingga hari ini, dua desa yakni Lera Boleng dan Konga, yang sudah bangun Poskonya.
Sementara, terkait pemulihan ekonomi, juga tengah dibuka lahan pertanian seluas 1.488 hektar yang tersebar di 14 desa, baik untuk padi, jagung maupun holtikultura.
“Untuk Desa Konga sebagai Kampung Tangguh-Kepala Nagi, pemantauan dan pengamanan Protokol Kesehatan Covid-19, seperti wajib bermasker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan dan lebih baik di rumah saja, telah berjalan juga, dan pihaknya terus menghimbau agar taat Prokes Covid-19,”katanya.
Kades Konga, Aloysius Sinyo Kung, pada bagian lain, membenarkan, terkait kegiatan pencegahan Covid-19, pihaknya telah memback-upnya melalui APBDes Tahun Anggaran 2021.
“Seperti Posko Terpadu, Masker, Tempat Cuci Tangan, Alat Pengukur Suhu Tubuh.
Meskipun, dengan anggaran yang masih terbatas.
Sehingga pas dengan Program Kampung Tangguh Covid-19 dari Mabes Polri ini, tentunya sangat mendukung Desa Konga agar terus memiliki ketahanan hadapi Covid-19.
Dan, diharapkan bisa lekas memutuskan mata rantai penyebarannya,”urainya, tersenyum.
Ia pun sekilas menerangkan Desa Konga diberi nama ‘Kampung Tangguh-Kepala Nagi’ oleh Kapolsek Titehena, Lorens Daton.
“Kepala Nagi itu, merupakan salah satu suku, dari 3 suku besar yakni, Sawu, Kepala Nagi, Malaka, yang diketuai masing-masing Kinta (Kepala Dusun,red), yang semenjak zaman Portugis menjalani ritual prosesi Semana Santa di Konga.
Posisi Kepala Nagi sendiri sebagai Panglima Perang.
Sehingga Kapolsek Titehena kemudian ambil Nama ini dalam kaitan dengan Program Kampung Tangguh-Kepala Nagi, Desa Konga,”terangnya.
Pantauan Media, Kepala Desa, perangkat Pemdes dan warga nampak antusias sambut program ini.
Bahkan, Posko Jaga Terpadu, terlihat tetap dibuka dan dijaga setiap hari hingga larut malam.
Apalagi, Desa Konga pun, selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah pertanian terbaik di Flotim, dengan letaknya yang strategis di mata jalan Negara Trans Larantuka-Maumere.
Desa Konga, pun boleh jadi bisa menghadirkan investasi di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, jika dibenahi dengan baik, termasuk infrastruktur besar seperti Bendungan berskala besar.
Semisal, Napun Gete di Kabupaten Sikka.
Pasalnya, selain lahannya luas dan subur, namun airnya melimpah dan letaknya amat strategis, dekat pasar serta mudah diakses.
Dan, bukan tidak mungkin lewat program ‘Kampung Tangguh-Kepala Nagi, Desa Konga bisa menjelma menjadi Lumbung pangan Flotim dan ikon pariwisata masa depan. Semoga!
(Delegasi.Com/BBO)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…