Pengantar
PADA tanggal 25 Juni 2022, Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria (KBHTM) genap berusia 40 tahun. Untuk mensyukuri Panca Windu, kongregasi ini merayakannya dengan perayaan ekaristis di Kapela Santa Theresia Dari Avila, Usapi Sonbai, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.
Sebelum perayaan puncak di Kapela Santa Theresia Dari Avila, para anggota KBHTM yang berasal dari 10 keuskupan di Indonesia dan Timor Leste melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) IV. Mubes IV dilaksanakan di Biara Susteran SSpS Bello pada tanggal 22 sampai 24 Juni 2022.
Syukuran 40 tahun KBHTM yang bertema; Menelusuri Sejarah, Mensyukuri Kebersamaan dan Merajut Harapan, ditulis oleh Hyeron Modo, Hermen Jawa, dan Agus Tanggur. Tulisan ini diturunkan secara serial di Delegasi.com.
DELEGASI- USAPI SONBAI, 25 Juni 2022. Pagi itu cuaca sangat cerah. Suhu udara dingin, angin bertiup kencang. Meskipun demikian, tidak menyurutkan semangat anggota KBHTM, warga setempat dan warga yang datang dari Kota Kupang untuk mengikuti misa syukur peringatan 40 tahun atau Panca Windu KBHTM.
Anggota KBHTM yang datang dari Papua, Timor Leste, Region Flores dan Region Timor membaur bersama warga Desa Usapi Sonbai, yang ikut memeriahkan perayaan Panca Windu KBHTM.
Baca Juga: Mgr Petrus Turang : Masyarakat NTT Belum bisa Keluar dari Kesenjangan Pembangunan
Kapela Santa Theresia Dari Avila yang berdiri megah dihiasi berbagai warna warni menjadi saksi bisu. Di sekitar kawasan kapela suasana sangat ramai.
Delegasi KBHTM dari 10 keuskupan di Indonesia dan Timor Leste terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang. Juga untuk menyukseskan perayaan Panca Windu tersebut.
Di luar pintu pagar masuk kawasan kapela beberapa anak sekolah dan orang tua berpakaian adat Timor bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang. Pada pukul 09.00 Wita, Mgr.Petrus Turang, tiba di Stasi Usapi Sonbai. Uskup Mgr.Petrus Turang, diterima dengan acara adat Natoni.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, yang tiba di tempat acara sekitar pukul 08.00, tampak berbincang-bincang dengan Ketua KBHTM, Damian Bagus, Romo Sipri Senda, Pr, dan beberapa anggota KBHTM. Hadir juga Ketua DPP Paroki St.Fransiskus Dari Assisi Kolhua, Kupang, Adrianus Ceme, bersama Sekretaris DPP, Yohanes Tokan, aparat Polri dan TNI setempat.
Sebelum syukuran Panca Windu, anggota KBHTM dari tujuh keuskupan di Indonesia dan tiga keuskupan di Negara Timor Leste mengikuti Musyawarah Besar (Mubes) IV. Mubes IV dilaksanakan di Biara Susteran SSpS Bello-Kupang selama tiga hari, tanggal 22 hingga 24 Juni 2022.
Misa syukur Panca Windu KBHTM dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang. Uskup didampingi beberapa pastor, yakni Pastor Paroki St,Fransiskus Dari Assisi Kolhua-Kupang, Romo Longginus Bone,Pr; Romo Keytanus Un, Pr; Romo Toni Kobesi, Pr (keduanya pastor rekan di Paroki St,Fransiskus Dari Assisi Kolhua), Romo Ebet Bere, Pr; Romo Sipri Senda, Pr, Pater Paskalis Lina, SVD, dan Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD (kedua pastor ini adalah dosen pada Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero, dan pendamping kongregasi).
Rekomendasi Mubes IV KBHTM, antara lain penyempurnaan tata cara pelayanan doa bagi orang yang membutuhkan, dan Mubes V pada tahun 2005 mendatang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Mgr. Petrus Turang Rayakan Ultah Bersama Umat Paroki Oeleta-Kupang
Untuk diketahui, KBHTM telah berkarya di beberapa keuskupan di Indonesia dan Timor Leste, antara lain Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua, Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumere, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Agung Maumere (Indonesia), Keuskupan Agung Dili, Keuskupan Baucau, dan Keuskupan Maliana (Timor Leste).
Pada saat Mubes IV diadakan peluncuran buku biografi pendiri KBHTM, Bapak Yohanes Dae, berjudul Sang Abdi Kasih.
Buku biografi tentang almarhum Bapak Yohanes Dae, ditulis oleh Hendrikus Terong Monteiro, Agustinus Lambertus Suban, Mayelus Dori Bastian, Benediktus Beni Lidi Puang, Maria Yasinta Dhone, Margaretha Paulina Novianti Rozady, dan Adrianus Nong Yance. Pendamping ahli, Pater Paskalis Lina, SVD, dan Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Dalam buku setebal 76 halaman itu mengisahkan tentang perjalanan hidup Bapak Yohanes Dae, seorang awam yang sungguh-sunguh menghidupi imannya secara nyata dalam hidup kesehariannya. Dan, testimoni dari beberapa orang anggota KBHTM tentang Bapak Yohanes Dae.
KBHTM didirikan oleh Bapak Yohanes Dae (almarhum), pada tanggal 25 Juni 1982 di Kelompok Umat Basis Santo Philipus (Kompleks Polri Ragunan) Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Dan, saat ini KBHTM berpusat di Jalan Jeruk Nomor 18A Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pusat KBHTM berada dalam wilayah Paroki Santa Familia Sikumana, Keuskupan Agung Kupang. Kongregasi ini memiliki moto; Sehati, Sepikir, Sejiwa, Sesuara (4S).
Seusai perayaan ekaristi, dilanjutkan resepsi bersama. Acara respsi dan pertunjukan tarian dipandu oleh Ibu Theresia Bura.
Sebelum resepsi, panitia mengundang Uskup Petrus Turang, Wabup Kupang, Jerry Manafe, Pstor Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua, RomoLongginus Bone, Pr, Ketua KBHTM, Damian Bagus, Ibu Amelia Dae, dan Fremy Dae, untuk menyaksikan pemotongan tumpeng oleh Uskup Petrus Turang.
Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang, membagikan nasi tumpeng kepada Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Ibu Amelia Dae, Fremy Dae (putra sulung dari Bapak Yohanes Dae), Ketua KBHTM, Damian Bagus, dan Ketua Panitia Panca Windu, Yoseph Sadipun, serta beberapa orang anggota KBHTM.
Nasi tumpeng sebagai simbol usia KBHTM yang tahun ini memasuki panca windu. Saat itu Uskup Petrus Turang, didampingi pastor Paroki St.Fransiskus Dari Assisi Kolhua- Kupang, Romo Longginus Bone, Pr.
Seusai pemotongan tumpeng dilanjutkan dengan resepsi bersama. Setelah resepsi, pembawa acara Ibu Theresia Bura, yang begitu bersemangat menyampaikan kepada warga setempat untuk bersiap-siap mementaskan tarian yang sudah disiapkan.
Pertunjukan tarian oleh warga Usapi Sonbai, baik anak-anak sekolah maupun orang-orang dewasa. Untuk pertunjukan tarian saat syukuran Panca Windu KBHTM, warga setempat sudah berlatih jauh hari sebelumnya.
Meski teriknya mentari, tetapi tidak menyurutkan semangat anak-anak dan orang-orang dewasa untuk menari. Selain menari warga setempat, acara dimerihkan juga dengan tarian Gawi (tarian khas Ende), Tebe-tebe (tarian khas Timor) dan tarian lainnya yang diikuti wrga yang hadir.
Nuansa kebersamaan saat itu sangat terasa, baik antara anggota KBHTM dari 10 keuskupan maupun dengan warga setempat yang menghadiri acara syukuran Panca Windu KBHTM.
Tampak Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang, yang duduk berderetan dengan Wakil Bupati Kupang, Jerri Manafe, Ketua KBHTM, Damianus Bagus, Anggota DPRD Kota Kupang, Yuven Tukung, dan Ibu Amelia Dae (istri dari almarhum Bapak Yohanes Dae), ikut menikmati suguhan tarian warga setempat.
Di sela-sela tarian, delegasi KBHTM dari Timor Lese, Papua, Flores dan Timor memberikan kenangan-kenangan kepada Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Wabup Kupang Jerry Manafe, Ketua KBHTM, Damian Bagus, Romo Dus Bone, Ketua DPP Paroki St. Fransiskus Drti Assisi Kolhua, dan Sekretaris DPP, Yhanes Tokan, dan beberapa undngan lainnnya.
Baca juga: Paus Terima Petinggi Buddha Mongolia dan Ajak Kerja Sama Kemanusiaan
Walaupun siang itu angin cukup kencang dan terik mentari menyengat badan, namun warga yang hadir dan anggota KBHTM tetap bersemangat menyaksikan tarian yang disuguhkan warga Usapi Sonbai.
Syukuran Panca Windu KBHTM di Kapela Santa Theresia Dari Avila Usapi Sonbai, memantulkan seberkas cahaya dari Bunda Allah melalui Sang Abdi Kasih, Yohanes Dae, bagi umat yang hadir, khususnya bagi delegasi KBHTM yang berkarya di beberapa keuskupan di Indonesia dan Timor Leste.
(bersambung)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…