KUPANG, DELEGASI.COM– Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat (KBPM) Kampus Universitas Kristen Arca Wacana Kupang, memberikan pengetahuan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat khususnya mitra Desa Tolnaku untuk memanfaatkan potensi lokal dilingkungan rumah yang dapat dimanfaatkan masyarakat guna menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan.
Salah satu produk yang dihasilkan yakni sabun herbal.
Kegiatan PKM itu sendiri diadakan di Kantor Desa Tolnaku pada Tanggal 26 dan 27 Agustus 2022 dengan diikuti oleh 25 orang peserta dari warga Desa dan 20 mahasiswa UKAW yang sedang KBPM (Kegiatan Belajar dan Pendampingan Masyarakat) di Desa Tolnaku.
Kegiatan ini di monitoring langsung oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Kristen Artha Wacana.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini disebutkan bahwa kegiatan PKM dibuka oleh Ir.Melkianus Nuhamara, MP selaku Kepala LPM UKAW yang menjadi Pengawas kegiatan PKM di Desa Tolnaku.
Nuhamara memaparkan tujuan dari kegiatan PKM oleh beberapa tim dosen dari UKAW yang akan dilaksanakan adalah sebagai salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.
“Dengan melihat potensi lokal Desa Tolnaku yaitu tanaman perkebunan, sayuran, umbu-umbian dan tanaman apotik hidup, maka lokasi ini berpotensi untuk dikembangkan produk-produk yang bernilai ekonomis dan membantu masyarakat memberdayakan hasil kebunnya,” papar Nuhamara.
Untuk diketahui, kegiatan PKM pembuatan sabun herbal ini dilakukan oleh 3 orang Dosen dari UKAW yang berkompeten dalam bidangnya masing, yakni : dari Fakultas Teknologi Pertanian, Mery Rambu Djoru, SP.M.Si dengan keahlian Ilmu Pertanian dan Lingkungan, Ir. I Dewa Ayu R.R. Adi, MP yang kompeten dalam bidang Pasca Panen, serta dari Fakultas Ekonomi Renya Rosari, SE, M.Si yang memiliki keahlian pada bidang Akuntansi.
Mery Rambu Djoru menerangkan bahwa tujuan dari program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat khususnya mitra Desa Tolnaku tentang memanfaatkan potensi lokal disekitar rumah atau kebun yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan lingkungan serta menambah wawasan dan keterampilan mitra serta produk dapat menambah usaha bagi Bumdes setempat.
“Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini adalah menambah wawasan bagi mitra tentang sabun dan serta mengetahui khasiat dan bahan aktif dari beberapa hasil pertanian yang dapat diformulasikan ke dalam sabun,” jelasnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini menghasilkan produk berupa sabun batang dari minyak kelapa, dengan ekstrak sere wangi dan jahe.
Sementara, salah satu dosen yang ikut memberikan pelatihan yakni I Dewa Ayu R.R. Adi menuturkan proses pembuatan sabun herbal menggunakan bahan alami.
“Pada PKM ini kami menggunakan bahan alami yang mudah di dapatkan di Desa serta mengandung senyawa aktif yang telah diketahui menjadi antibakteri dan antivirus, seperti serai merah, jahe dan minyak kelapa,” ujar Adi.
Dosen lain, Renya Rosari menambahkan pembuatan sabun herbal sangat hebat dari segi biaya.
“Pembuatan sabun herbal ini sangat menguntungkan karena biaya yang diperlukan hanya membeli 1 bahan kimia yaitu NaOH yang juga dengan mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau, dan dengan menggunakan 500ml atau setengah liter minyak kelapa, kita sudah memperoleh 30 buah sabun batang, sehingga dilihat dari nilai ekonomi, tentunya lebih hemat,” katanya.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini diikuti dengan semangat dan antusias yang tinggi oleh seluruh peserta pelatihan hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Desa Jemy Y. Bait, SH yang juga ikut mengambil bagian dalam kegiatan.
“Kegiatan seperti ini sangat diperlukan bagi kami warga Desa Tolnaku karena dapat menambah wawasan tentang manfaat hasil pertanian di Desa, selain untuk dikonsumsi dan dijual langsung dengan harga murah, ternyata hasil pertanian bisa dibuatkan produk yang berguna,” ujar Jemy.
Menurutnya, beberapa peserta yang hadir meminta agar kegiatan seperti ini dibuat secara berkesinambungan dan bisa bekerja sama lagi ke depannya.
Diakhir pelatihan produk sabun dikemas dengan sederhana yang juga diikuti dengan antusias oleh warga. Pada kegiatan ini dihasilkan 40 batang sabun dan dibagikan bagi peserta.
“Untuk produk sabun herbal yang dibuat saat ini, hanya di pakai untuk kalangan sendiri dalam skala rumah tangga, tidak untuk diperjual belikan, karena untuk diperjual belikan harus melewati tahap yang lebih lanjut seperti ijin edar dan lolos BPOM dan kami siap membantu untuk memfasilitasi dengan dinas terkait apabila kedepan Desa berniat untuk menghasilkan produk sabun sendiri dan akan dipasarkan, kami siap mendampingi,” komentar salah satu Dosen Mery Rambu diakhir sesi pelatihan.
Untuk informasi, Desa Tolnaku adalah Desa yang terletak di kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur, Desa tersebut cukup jauh letaknya dari Kota Kupang, untuk mencapai lokasi membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari kota Kupang.
Desa Tonlaku sendiri memiliki hasil pertanian dan perkebunan dari Desa meliputi sayur mayur, tanaman apotik hidup, kelapa, umbi-umbian , kacang tanah dan tanaman musiman seperti mangga, kedondong dan lainnya. Mata pencarian sebagian besar penduduk adalah petani. Di sisi lain masyarakat di desa ini tegabung di dalam kelompok organisasi pedesaan dan berbagai kegiatan, namun terbatas pada kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial lain-nya*
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…