Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata mendominasi penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Larantuka wilayah pelayanan Flores Timur dan Lembata.
Dari seluruh kategori yang disediakan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur menyabet dua penghargaan sekaligus yakni Juara I Pengelolaan Anggaran Terbaik tahun 2019 dan Juara I Laporan Pertanggungjawaban Bendahara tahun 2019.
Atas prestasi tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, Martinus Tupen Payon, S,Ag usai menerima DIPA Tahun 2019 menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kantor KPPN Larantuka atas segala bentuk dukungannya dalam rangka peningkatan dan perbaikan pengelolaan anggaran oleh setiap satuan kerja Kementerian/lembaga di Kabupaten Flores Timur.
Baginya prestasi yang diraih oleh instansinya merupakan sebuah bentuk motivasi agar selalu memperhatikan tata cara pengelolaan anggaran pemerintah sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara baik.
“Terima kasih untuk semua bentuk dukungan yang diberikan oleh KPPN kepada Kementerian Agama dalam rangka peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara dan laporan pertanggungjawaban keuangan negara”, ungkapnya. Martinus Tupen juga mengakui bahwa kualitas pengelolaan keuangan negara sudah menjadi tuntutan bagi Kementerian Agama secara berjenjang, karena komitmen bersama seluruh jajaran Kementerian Agama dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yang selama tiga tahun secara berturut diraih oleh Kementerian Agama.
Sebelumnya, Bupati Flores Timur dalam sambutannya pada acara penyerahan DIPA tersebut mengatakan DIPA akan menjadi dasar pengeluaran dan pencaiaran dana, dengan semangat APBN kita adalah sehat dan mandiri.
“Untuk itu gunakan alokasi dana itu dengan baik dan akuntabel guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan,” ujar Bupati Anton Hadjon.
Ia berharap setiap satker dapat mempersiapkan dengan baik program kegiatan untuk tahun 2020, sehingga dapat berjalan efektif sejak awal Januari 2020, selanjutnya penggunaan anggaran harus berfokus pada dampak nyata yang dapat dirasakan, bukan sekedar apa yang dikerjakan dan harus betul – betul dominan untuk kegiatan utama, bukan habis untuk kegiatan – kegiatan pendukung .
“Mudah – mudahan DIPA Tahun 2020 ini bisa dimanfaatkan secara maksimal mungkin bagi seluruh Satker Wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata. Untuk itu saya ingatkan kepada pengguna DIPA tahun 2020 untuk berhati – hati dalam menggunakan dana tersebut, karena aturan semakin ketat, dan semoga penyerapan anggaran tahun 2020 bisa berjalan dengan baik. Ujarnya berharap.
Ditemui Humas Setda Flotim usai menerima penghargaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabuapaten Flores Timur, Martinus Tupen Payon, S. Ag, mengatakan penghargaan yang diterimanya merupakan jawaban atas tantangan yang diberikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus belum lama ini, agar pihaknya dapat memberikan sertifikat sebagai bukti keberhasilan dalam pengelolaan keuangan dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabuapaten Flores Timur.
Dan hal itu telah dibuktikannya dengan menyabet 2 penghargaan sekaligus yakni Juara I Pengelolaan Anggaran Terbaik tahun 2019 dan Juara I Laporan Pertanggungjawaban Bendahara tahun 2019.
Ia mengakui pengelolaan anggaran merupakan kerja tim sehingga penghargaan yang diraih tersebut merupakan hasil dari kerjasama tim work yang sudah dibangun selama ini. Martinus Tupen Payon mengajak seluruh jajarannya mencoba untuk berpikir tentang besok, memperhatikan secara baik 12 indikator pencapaian DIPA dan mengelola DIPA secara baik sesuai dengan tuntutannya sehingga hal baik tersebut dapat diraih lagi diwaktu-waktu yang akan datang.
Kepala Seksi Publikasi Kantor Kemenag Flotim, Peter Leton, kepada Humas Setda Flotim menjelaskan bahwa pada Kegiatan Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Para Operator Keuangan Madrasah dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Lembata pada tanggal 13 september 2019 lalu di Hotel Gelekat Nara – Larantuka, Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyampaikan tantangan kepada seluruh satker di lingkungan Kementerian Agama NTT agar dapat memberikan sertifikat/piagam kepadanya.
Sertifikat dimaksud yakni sertifikat/piagam penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan melalui Kantor Perbendaharaan Negara wilayah kerjanya masing-masing di NTT.
“Sekali lagi saya mohon, tolong beri saya sertifikat,” ujar Peter Leton membenarkan ucapan Kakanwil Kementerian Agama NTT saat itu.
//delegasi(*/tim)