KUPANG, DELEGASI.COM – LSM CIRMA (Centrum Inisiatif Rakyat Mandiri) akhirnya meresmikan MCK, Sumur bor dan Reservoar untuk mensuplai kebutuhan air bersih 94 KK di Dusun 4 Desa Tanah Merah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sabtu,(19/12/20).
Direktur CIRMA Indonesia, John Mangu Ladjar dalam sambutannya mengatakan bantuan Sumur Bor dan Reservoar ini berkat kerja sama antara LSM Cirma dan Kedutaan Besar New Zeland di Indonesia untuk mensuplai air bersih bagi masyarakat Desa Tanah Merah.
Oleh karena itu ia berharap agar warga yang menerima bantuan itu selalu menjaga dan merawatnya.
“Pipa-pipa yang ditanam dipekarangan rumah yang melintasi jalan siapapun diantara kita yang tinggal disini punya kewajiban untuk melihat jangan sampai ada ternak yang lewat dan patah maka tugas harus memperbaiki. Lalu MCK kita gunakan dengan cara-cara yang sehat. Terutama mengajarkan kepada anak-anak kita yang masih kecil bagaimana mereka hidup dengan bersih dan sehat dengan memanfaatkan WC Kamar mandi yang sudah bersedia”, ungkap Jhon.
Yayasan CIRMA Indonesia berharap bahwa komunitas yang ada saat ini tetap dalam satu kesatuan untuk bergerak merubah kearah yang lebih baik secara bersama-sama dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada.
Jhon ladjar mengaku bahwa hingga saat ini dirinya belum pernah bertemu dengan orang baik yang sudah memberikan bantuan kepada Dusun IV tanah merah. Baik itu mitranya SELAVIP-Chili, yang meluncurkan Program “Healthy Latrine Project” maupun dari Kedutaan Besar New Zeland di Indonesia yang sudah memberikan bantuan melalui program sumur bor dan reservoar yang ada.
“Tahun depan Yayasan Cirma Menargetkan akan membangun Usaha Horikultura Keluarga dan Rumah literasi di Desa Ini”, katanya.
“Ini bertujuan untuk melatih masyarakat untuk bagaimana menanam sayur dengan menggunakan air yang sedikit. Seperti irigasi tetes, Aquaponik dan hidroponik. Kita juga menargetkan untuk tahap pertama 63 KK yang menggunakan Air ini kita akan menfasilitasi kolam terpal untuk memelihara ikan,” ungkap Jhon
Selain bercocok tanam atau memelihara ikan, LSM Cirma juga membentuk suatu tim yang diberi nama badan pengelolah Komunitas Lumbung Air Cirma dengan beranggota 7 orang dan langsung dikukuhkan saat peresmian Sumur Bor dan Reservoar.
Mereka yang akan bertugas untuk mengelolah dan tidak sekedar untuk datang Cok lalu buka keran tapi bagaimana dengan Air yang ada bisa menjadi untuk memicu kita untuk bisa berubah kearah yang lebih baik lagi.
“Misalkan dari 63 KK yang menggunakan air itu harus memiliki tabungan air. Menjadi anggota komunitas berarti harus memiliki tabungan Air. Tabung Air yang pertama dengan menanam pohon dan tabungan yang kedua dengan memberikan sedikit uang untuk membiayai pengelolahan ini. Karena Air ini bisa sampai dibukit, dia butuh daya listrik dan listrik ini kita tidak bisa isi dengan Air, kita harus isi pulsa, “ jelas Jhon
Jhon menjelaskan,dari 63 KK, jika setiap keluarga menabung Rp 25.000, itu maka setiap bulan kelompok itu menghsilkan uang sebesar Rp 1.575.000 mungkin sedikit lebih rendah dari membeli air satu tengki dengan kisaran harga Rp 70 ribu hingga Rp80 ribu per tangki.
“Setiap keluarga akan memiliki buku tabungan air. Uang yang ada akan direkap oleh petugas dan misalkan Rp 200.000 ribu digunakan untuk membeli pulsa Rp 300 ribu digunakan untuk membeli ganti pipa yang patah. Jadi sisahnya sekitar Rp.1.000.000 untuk menjadi tabungan bersama komunitas yang bisa dikelolah dan kembali lagi ke Bapa Mama,” lanjutnya.
Untuk itu, Jhon menyarankan agar uang yang terkumpul harus disimpan di bank atau koperasi, untuk menjaga saling percaya diantara kelompok,dan tidak saling curiga. Karena uang yang masuk dicatat dan kalau dibutuhkan tinggal ada persetujuan.
Jhon juga mengajak untuk lebih mengenal lebih jauh profil dari Yayasan Cirma, silakan mengunjungi website www.sancirma.org
Sebelum MCK, Sumur Bor dan Revervoar itu diresmikan didahului ibadat singkat yang dipimpin oleh Rm. Gusti Raring, Pr.
Romo Gusti dalam ibadatnya mengajak masyarakat di Dusun VI Tanah Merah untuk menjaga dan merawat Aset yang ada.
“ Mari Bapa mama kita sama-sama menjaga dan merawat sumber Air yang sudah ada. Dengan cara menanam pohon. Pohon yang sudah besar jangan lagi dipotong, karena itu merupakan sumber utama air yang kita gunakan. untuk itu rawatlah sumber air dengan menanam pohon, rawatlah dengan pikiran yang baik, perkataan yang baik dan berbuat yang baik”, ujar Romo Gusti.
Sementara itu, Benediktus Tmekan, salah satu warga masyarakat Dusun IV Tanah Merah mengaku merasa senang dan berterima kasih kepada LSM Cirma. Sebab sebelum bantuan itu ada, kurang lebih 13 tahun mereka sangat menderita akibat ketidaktersediaan air bersih.
“LSM Cirma sudah dengan susah payah bisa merubah kami punya kehidupan. Yang pertama WC Sehat dan Air Bersih. Terus terang selama ini sebagian dari masyarakat buang Air kecil maupun Buang Air Besar itu disembarangan tempat dan kebetulan kami tinggal di pinggir hutan,” ungkap Benediktus yang menghibahkan tanahnya untuk lokasi sumur Bor.
Ia juga mengaku sebelum air bersih mengalir ke dusun itu, mereka mengambil air di sungai Noelbakidengan jarak tempuh kurang lebih 2 kilometer.
“Kami harus bolak balik untuk timba air. Jadi kami pergi pagi-pagi karena kalau tidak sapi sudah lebih dulu,. Seiringnya waktu kita pelan-pelan buat bak sendiri dan Air tanki bisa masuk. Itupun kalau musim hujan Rp 70.000 ribu dan kalau musim panas Rp 80.00 ribu per tangki,” ujarnya.
“Kami masyarakat kecil tidak mampu membalas kebaikan dari LSM Cirma. Kami hanya berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah berupaya sekian rupa sehingga bisa merubah kami punya kehidupan lewat WC Sehat dan Air bersih,”
Ia juga berharap semoga kedepan apa yang di rencana oleh LSM Cirma bisa terealisasi kembali di Dusun IV tanah merah.
//delegasi (agusT)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…