Korban Hilang Terseret Arus, Tim SAR Gabungan Masih Melakukan Upaya Pencarian

  • Bagikan
Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian korban hilang di laut, Melkior Tamu Ama, (35) hingga Jumat, 30/12/2022, Sore. Korban belum ditemukan hingga pencarian kedua. (WAR/Delegasi.Com)

DELEGASI.COM, LARANTUKA – Tim SAR Gabungan hingga saat ini masih terus melakukab perncarian korban tenggelam, Melkios Tamu Ama (35), Warga Nelayan Kelurahan Waibalun, di area Jembatan Tambatan Perahu (JTP) Waibalun, Kamis, 29/12/2022 sekitar pukul 18.00 Wita.

BACA JUGA : 

Berkinerja Kurang Baik Penjabat Bupati Flotim Diminta Harus Membuka Diri

Cuaca Ekstrem Landa NTT Sepekan ke Depan

Sejak Jumat, 30/12/2022 pukul 09.00 WITA, di Pantai Lewolere, Kelurahan Lewolere, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, operasi SAR Gabungan hari pertama terhadap orang hilang terseret arus di perairan Waibalun dimulai.

“Perkiraan lokasi kejadian berada pada koordinat 8° 20′ 57.35″ S – 122° 57′ 11.87” E, sekitar perairan Waibalun,”demikian penjelasan Kepala Basarnas Maumere, Bayu Setiadi kepada Media di lokasi kejadian, Jumat,30/12/2022, siang.

Dijelaskan, Personil yang terlibat dalam Operasi SAR Gabungan kali ini sebagai berikut: TNI AL 2 personil, Basarnas Maumere 3 personil, Pol Airud 1 Personil, BPBD 9 Personil dan masyarakat sekitar 15 orang.

Peralatan yang digunakan, 1 unit Rubber Boat 30 PK, dilengkapi dengan Palsar Air lainnnya, milik Basarnas Maumere.

Serta 1 unit Rubber Boat 18 PK milik BPBD Flotim,”ujarnya, lagi.

BACA JUGA : 

Karya Kreatif dan Inovatif Guru SMPN 7 Cukup Baik

Aniaya Orang Gila Hingga Terkapar di Rumah Sakit, Perilaku Polisi di Lembata Dinilai Seperti Kasus Ferdi Sambo

Sementara terkait rute pencarian, Bayu Setiadi lebih jauh sampaikan, Rute pencarian dimulai dari Perairan Waibalun hingga Depan Pulau Solor.

Lalu Perairan Pelabuhan Laut Larantuka dan Depan Tanjung Gemuk Pulau Adonara.

“Pencarian dibagi 2 tim, dimulai pukul 09.00 WITA oleh Tim Operasi SAR Gabungan pertama, hingga pukul 12.00 WITA kembali ke darat.

Kemudian, pukul 13.45 Tim SAR Gabungan Kedua turun ke laut dan melakukan Snorkling di area korban lompat ke laut.

Tim Operasi SAR Gabungan pencarian korban hilang di laut perairan Waibalun, Melkior Ama, Kamis, 29/12/2022 sedang lakukan koordinasi pada Jumat(30/12/2022) pagi di Pantai Lewolere. Ada PLT.Kalak BPBD Flotim, Edward Fernandez, Kepala Basarnas Maumere Bayu Setiadi dan Tim SAR Gabungan. (WAR/Delegasi.Com)

Hingga pukul 15.00 WITA, Tim SAR Gabungan Kedua kembali ke darat, korban belum ditemukan dan dibawa ke darat,”katanya.

Hingga Jumad,30/12/2022, Sore pencarian masih dilanjutkan.

Ikut hadir dalam giat operasi SAR Gabungan ini, PLT. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim, Edward J. Fernandez, Lurah Waibalun Alfonsus Tadon Betan,S.STP, Kepala Basarnas Maumere, Bayu Setiadi, TNI AL Babinpotmar Larantuka Kld Pom Misbahul Munir, Kanit Pol Airud Larantuka, Bripka.Putu, Sekretaris BPBD Tarsisius Kopong Pira,SE, Babinsa 1624-01 Larantuka, Serda Suharto, Babinkamtibmas Bripka Willy Maran.

Serta warga setempat dan juga kalangan Media.

Tim dibagi dua yaitu Tim laut dan darat.

Tim darat melakukan SAR di sepanjang pesisir Pantai Waibalun-Lewolere-Podor dan Pantai Besar.

Tim SAR Gabungan yang kembali ke darat, Jumat( 30/12/2022) Sore setelah lakukan penyelaman kedua dan tidak menemukan korban. (WAR/Delegasi.Com)

Pantauan Media di TKP, Pencairan terkendala cuaca buruk dan arus kencang, sehingga menyulitkan Tim SAR menemukan dan mengangkat korban ke permukaan laut, untuk dibawa ke darat.

Asal tahu saja, pada Kamis,29/12/2022, sekitar pukul 16.00 WITA, bertempat di rumah Paskalis Dole Maran di Kelurahan Waibalun, Saudara Melkior Tamu Ama (korban), bersama anaknya ke rumah Paskalis untuk mengajaknya pergi ambil perahu di PPI Larantuka di Kelurahan Amagarapati Kecamatan Larantuka.

Keduanya bersama anak korban, dengan membawa sepeda motor, menuju PPI Amagarapati.

Sekitar pukul 17.00 WITA, mereka berangkat dari PPI Amagarapati menuju ke JTP Waibalun, Pukul 18.00 WITA, tiba di JTP Waibalun.

Pada saat dalam perahu korban melompat dari perahu untuk berusaha mengambil tali jangkar kapal, tapi korban terbawa arus dan hilang.

Cuaca pada saat itu dalam kondisi hujan angin kencang, sehingga saksi Paskalis tidak bisa selamatkan korban.

Saksi kemudian hanya berusaha selamatkan anak korban yang masih berada di perahu bersamanya.

Hingga Jumad,30/12/2022 Sore, korban belum ditemukan, meski Tim sudah turun ke dua kalinya.

Hanya saja, informasi dari salah seorang penyelam, posisi korban sudah diidentifikasi berada pada kedalaman lebih dari 40 meter, dengan posisi telungkup, kepala ke arah Pulau Waibalun.

//delegasi(WAR)

Komentar ANDA?

  • Bagikan