Kupang, Delegasi.com – Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan, untuk mencegah perdagangan manusia (human trafficking) di Nusa Tenggara Timur (NTT) pihaknya akan membuat pelatihan bagi perempuan, sekaligus membangun woman technical college (sekolah tinggi teknik untuk wanita). Demikian dikutip kompas.com.
Hal itu disampaikan Yohana kepada sejumlah wartawan di kantor Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT, Jumat (5/5/2017).
“Di NTT ini angka human trafficking sangat tinggi sehingga untuk menurunkannya, maka kami juga berencana dan saya punya ide untuk membangun woman technical college seperti yang di Filipina, karena saya melihat kalau ke luar negeri, perempuan Filipina lebih maju dari kita dan bahasa Inggris yang mereka gunakan sangat bagus,” kata Yohana.
Yohana berharap, program woman technical college tersebut sudah berjalan, sebelum masa jabatannya sebagai menteri PPPA berakhir.
Hal itu kata dia, akan menjadi ikon Kementerian PPPA untuk menyiapkan perempuan Indonesia yang lebih profesional supaya bisa sama seperti perempuan Filipina.
Ia menyebut, Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri yang menjadi korban human trafficking dipekerjakan seperti budak atau dijadikan sebagai budak. Pihaknya harus mengubah hal itu.
“Saat ini kami sedang menyusun konsepnya dan kebetulan latar belakang saya di bidang pendidikan sehingga kita sedang mencari konseptor untuk membantu saya bagaimana membuat satu program yang di dalamnya kita beri kegiatan pelatihan pelatihan yang berkualitas bagi perempuan,”kata Yohana.
Menari Bersama
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat mengunjungi Taman Penitipan Anak (TPA) binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT di Kota Kupang, Jumat (5/5/2017).
Menteri Yohana disambut tarian dari sejumlah balita di TPA itu. Yohana yang melihat aksi tarian yang diiringi musik dan lagu dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), langsung ikut larut menari bersama anak-anak kurang lebih selama lima menit.
Usai menari, Yohana selanjutnya masuk ke dalam TPA dan memeriksa sejumlah fasilitas di dalam TPA itu. Kegiatan Menteri Yohana di Kupang membuka Rapat Koordinasi (Rakorda) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tingkat Provinsi, di Hotel Pelangi Kupang.
Selanjutnya berkunjung ke Soe, Kabupaten TTS dan berdialog dengan perempuan dan anak-anak di Kantor Bupati TTS.
Ia pun meninjau kegiatan Jambore Anak tingkat Kabupaten TTS, pusat promosi, dan informasi industri kerajinan tradisional.
Menteri Yohana pun melanjutkan kunjungan ke kantor Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT. Terakhir, Menteri Yohana mengunjungi kerajinan tenun Perempuan Ina Ndao di Kota Kupang.//delegasi(*)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…