LARANTUKA, Delegasi.Com – Festival Lamaholot 2019 di Nusa Tadon Adonara ternyata punya magnet luar biasa sedot animo publik. Bayangkan saja, Kota Waiwerang yang sempit itu pun dalam sekejap mampu disulap menjadi lautan manusia saat penjemputan rombongan Bupati Anton Hadjon-Wakil Bupati Agus Boli dan rombongan saat tiba di pelabuhan Waiwerang dengan KM.Sinar Matahari III.
Disaksikan media, selain para Aparatur Sipil Negara dan warga masyarakat lainnya, seperti tokoh masyarakat, agama dan para pelaku ceremonial penjemputan, namun para penjemput yang lebih banyak didominasi anak-anak sekolah itu, sudah menjejali sepanjang ruas jalan utama Kota Waiwerang, dari depan Markas Danramil 1624-02 Adonara hingga areal Pelabuhan Waiwerang.
Menariknya, para penjemput pun rata-rata tiba satu hingga dua jam sebelum rombongan Bupati-Wakil Bupati tiba pukul 15.30.Wita. Dan, bertahan dibawah sengatan terik matahari.
Sementara itu, petugas keamanan yang diback up Satuan Polsek Adonara Timur bersama Satpol Pamong Praja terlihat harus bekerja ekstra mengatur arus lalu lintas. Saat tiba, rombongan Bupati-Wakil Bupati dijemput tarian hedung diarak berjalan kaki hingga di depan Gereja Katedral Kristus Raja Waiwerang.
Sejumlah pihak pun memberi apresiasinya saat ditemui media di sekitar areal pelabuhan Waiwerang.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Menunjukkan animo warga Adonara yang sangat tinggi menyambut event ini. Bayang saja, meski baru pertama kali tapi orang datang begini banyak. Dan, ini harus direspons dengan serius oleh Pemerintah Kabupaten Flotim bahwa masyarakat sedang haus dengan event-event seperti ini. Karena itu, sudah sepatutnya dijadikan event tetap tahunan,”ujar Kornelius Abon Taby,SE, yang kini menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Flotim.
Abon Taby sendiri datang ditemani istrinya Emma Wokan mengikuti ajang Festival Lamaholot 2019 Nusa Tadon Adonara. Qadar Jafar, tokoh masyarakat Horinara, Kelubagolit pun memberi apresiasinya.
Meski sedikit menyampaikan rasa kesalnya dengan waktu menunggu rombongan Bupati-Wakil Bupati yang molor agak lama. Qadar Jafar berharap, event ini lebih banyak melibatkan berbagai pihak kedepan agar tidak sekedar menjadi hajatannya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flotim, serta beberapa elemen masyarakat. Pasalnya, sebut dia, masih banyak ragam seni budaya masyarakat Lamaholot yang belum diakomodir dalam festival kali ini.
Usai diarak menuju kendaraan yang sudah disiapkan panitia, rombongan Bupati-Wakil Bupati yang didampingi Ketua DPRD Robertus Rebon Kreta, Turunan Raja Larantuka, Don Martinus,DVG langsung menuju Desa Tuawolo dan Kiwangona untuk selanjutnya membuka Festival Lamaholot 2019 Nusa Tadon Adonara.
Iringan rombongan Bupati-Wakil Bupati pun terpantau berjalan lancar sepanjang jalan.
Sementara itu, disisi kiri kanan jalan, warga pun terus melambaikan tangan.
Terlihat iringan kendaraan yang ditumpangi Bupati-Wakil Bupati sempat berhenti sebentar menyapa anak-anak sekolah dan para suster dikompleks Susteran Narasaosina.
Sekitar pukul 16.00 Wita rombongan Bupati-Wakil Bupati tiba di pintu masuk Desa Tuawolo untuk ceremonial adat, lalu diarak berjalan kaki menuju Kiwangona. //delegasi(BBO)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…