Lensa Covid-19 Flotim, Sagu Bergeliat Normal, Ile Bura Praktis Mulai Longgar

Avatar photo
Ini suasana di Posko Satgas Covid-19 Ile Bura, yang dikunjungi Ketua DPD PAN Flotim, Rofinus Baga Kabelen dan Jajarannya, belum lama ini. Sepertinya menjadi situasi terakhir yang terlihat agak ramai. Dibandingkan saat-saat sekarang yang kian sepi rutinitasnya karena hampir tak ada pelaku perjalanan yang diberlakukan protokol secara ketat. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA,DELEGASI.COM – Menarik. Lensa Covid-19 Flotim hari ini. Praktis sebagian wilayah semakin bergairah aktivitasnya.

Sebagaimana pantauan Delegasi.Com, Kamis, 04/06/2020, Pagi, Anak-anak Sekolah Dasar Katolik (SDK) Lewotobi, Ile Bura pun mulai pergi bekerja membersihkan lingkungan sekolahnya, jelang dimulainya kembali kegiatan belajar-mengajar sesuai edaran Gubernur NTT dan Bupati Flotim.

Mereka tampak semangat berjalan kaki dengan maskernya menuju sekolah.

Begitu juga siswa/siswi SMPK Ile Bura, pun terlihat mulai tiba kembali ke asramanya di Desa Lewotobi, jelang pembagian buku rapor pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Sementara, warga penerima BLT Dana Desa Covid-19, pun terlihat lebih bersemangat dan tampil lepas berjalan menuju Kantor Desa, seperti di Desa Lewotobi, Ile Bura, Kamis, 04 Juni 2020, Pagi.

Ada yang bermasker dan ada yang tidak.

Hal yang sama dengan suasana Kota Larantuka, Rabu, 03 Juni 2020.

Tampak lebih normal berseri dari hari-hari sebelumnya.

Persis juga aktivitas di Pasar Inpres (Paris) Larantuka.

Suasananya tak setegang dan sepanik pekan-pekan sebelumnya.

Warga berbelanja seperti biasa, walau tetap bermasker.

Dan, lebih menggembirakan lagi saat Delegasi.Com dikabarkan Kades Sagu, Taufik Nasrun, Kamis, 04/06/2020 Malam, bahwa situasi di Desa Sagu Kecamatan Adonara tetap bergeliat normal.

Aktivitas penduduknya tetap berjalan seperti biasa, pasca 22 warganya menolak rapid test.

“Situasi di Desa Sagu seperti biasa.Tak ada hal yang luar biasa setelah 22 warga menolak rapid test. Penduduknya tetap beraktivitas seperti biasa,”ujar Taufik Nasrun, santai menjawab Delegasi.Com.

Meskipun, hampir sepekan terakhir jagad Flotim dibikin ramai dengan informasi yang beredar kencang terkait sikap keras kepala 22 warga yang tolak rapid test pasca seorang warga Sagu, cluster Gowa dinyatakan positif hasil test swebnya.

Tampak wajah segar Kelurahan Waibalun, Flores Timur, Kampungnya Bupati Anton Gege Hadjon, hari-hari ini. Rabu, 3 Juni 2020. (Delegasi.Com/BBO)

 

Baku tegang saraf antara
Satgas Pencegahan Penularan Covid-19 Flotim versus Pemdes dan 22 Warga Sagu yang menolak rapid test, sepekan terakhir, pun tak terelakan.

Walaupun, berbagai langkah telah diambil Camat Adonara, Ariston Laot Kolot dan jajarannya untuk mengajak lakukan rapid test.

Pun, bujuk rayu dilakukan oleh Satgas Covid Flotim.

Hingga kemarin, Rabu, 03 Juni 2020, Tim Satgas Covid Flotim, yang diwakili Asisten I Setda Flotim, Abdul Razak Jakra, turun main langsung, bersama Anggota DPRD Flotim, Muhidin Demon Sabon Tokan.

Toh, faktanya pun hanya Kades Taufik Nasrun dan satu orang warga yang mau lakukan rapid test.

Sebuah fakta yang tak terbantahkan.

Bahwa, warga mulai berani melawan Covid-19 dengan caranya sendiri.

Tak perlu dengan ikut rapid test segala.

Cukup dengan melakukan karantina mandiri, meningkatkan imunitas tubuh dengan konsumsi vitamin C dan E setiap hari, maka virus ini selesai.

Apalagi, sudah hampir tiba situasi new normal, sebagaimana yang ditegaskan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, bahwa mulai tanggal 15 Juni 2020, NTT akan keluar dari zona merah Covid-19 menuju situasi new normal. Apapun, resikonya.

Apa yang terjadi di Sagu sesuai laporan Kades Taufik Nasrun, nyaris sama dengan situasi beberapa posko-posko jaga Covid-19 di Ile Bura.

Kendati masih terlihat petugasnya, namun situasinya tak seketat sebelumnya.

Sepih dan mulai membikin jenuh.

Rata-rata petugasnya tak melakukan aksi penyemprotan disinfektan, cuci tangan, pencatatan identitas pelaku perjalanan hingga pengukuran suhu tubuh.

“Jalan Terus Pak. Selamat Pak. Oke Pak. Mantap Pak,”begitulah yang direkam langsung Delegasi.Com pada beberapa Posko jaga Satgas Covid-19 di Kecamatan Ile Bura, hingga kini.

Sepertinya para petugas jaga pun sudah anti klimaks.

Apalagi, sudah hampir 2,5 bulan duduk dan berdiri jaga dari pagi hingga malam.

“Betul Pak, Kami juga sudah lelah dan jenuh. Sementara uang pun tak ada. Maunya bubar sudah itu. Supaya bisa kerja yang lainnya,”ungkap salah seorang petugas jaga Posko Satgas Covid-19 Kecamatan Ile Bura yang enggan ditulis identitasnya.

Ia bahkan sangat setuju dengan sikap yang ditunjukan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat berani melawan Covid-19 dan memerintahkan agar mulai tanggal 15 Juni 2020 diberlakukan new normal.

“Saya kira, Flotim pun harus memulainya. Dan, apa yang diperlihatkan 22 warga Sagu yang tolak rapid test itu ada hikmah positipnya.

Bahwa, Kita tak perlu takut lagi dengan Covid-19. Yah, sama seperti ajakan Bapak Presiden Joko Widodo, mulailah berdamai dengan Covid-19. Olehnya, tak salah juga kalau semua kita pun wajib menghargai sikap 22 warga Sagu yang tolak rapid test itu,”pungkasnya, santai.

//delegasi(BBO)

Komentar ANDA?