Kupang, Delegasi.Com – Bencana longsor yang melanda Kampung Teraphoja Desa Selalejo Timur, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu(11/11/2018), merenggut tiga korban meninggal dunia.
“Para korban meninggal saat kejadian berada di dalam rumah mereka yang tak bisa lagi menghindari runtuhnya material tanah akibat hujan yang melanda NTT,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Tini Thadeus kepada wartawan, Senin (12/11/2018).
Dia mengatakan selain 3 orang korban meninggal, ada terdapat 4 rumah yang ikut tertimbun material longsor di kejadian tragis itu. “Para korban meninggal sudah kita (BPBD) evakuasi termasuk masyarakat sekitar yang belum terdampak,” katanya. Saat ini proses pemantauan dan juga pengamanan terus dilakukan tim di lapangan untuk mengantisipasi korban lanjutan.
“Tim kami masih berada di lapangan untuk lakukan pemantauan sekaligus mengevakuasi warga yang berkemungkinan terdampak,” kata Tini Thadeus.
Dia mengaku baru terlapor satu kejadian itu dari 23 kabupaten dan kota yang ada di provinsi ini. “Baru satu kabupaten yang memberi laporan. Daerah lain masih dalam pemantauan,” katanya.
Tini meminta kepada seluruh warga untuk bisa lebih waspada agar bisa terhindar dari bencana.
“Kita mulai memasuki musim penghujan jadi saya imbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kemungkinan bencana yang timbul,” katanya.
Sementara itu secara terpisah Kepala BPBD Kota Kupang Ade Manafe mengaku hujan perdana yang mengguyur derah itu pada Minggu 11 November 2018 kemarin sudah berdampak petaka.
Tercatat ada 28 rumah yang hancur bahkan roboh tertimpa banjir. “Ada juga atap rumah yang hancur karena angin kencang disertai hujan kemarin,” katanya.
Terhadap 28 kepala keluarga itu lanjut Ade Manafe sudah diberikan bantuan tanggap darurat berupa makanan dan pakaian serta sejumlah obat-obatan. Saat ini tim BPBD masih melalukan verifikasi lapangan untuk penyaluran bantuan lanjutan berupa dana stimulan.
“Tim kami masih di lapangan dan lakukan pendataan lebih detail,” kata Ade Manafe.
Dia meminta kepada seluruh warga yang masih mendiami sejumlah rumah yang berlokasi di daerah rawan longsor untuk bisa mengantisipasi bencana yang dimungkinkan timbul saat hujan dan angin tiba.
“Titik rawan di bantaran sungai dan kali agar waspadai banjir dan lonsor saat hujan tiba. Kita saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga saya berharap agar masyarakat bisa mewaspadainya,” kata Ade Manafe.
//delegasi(hermen)
Bayangkan rumah yang menggabungkan keindahan estetika industrial dengan efisiensi minimalis. Struktur kokoh beton dan besi…
Bayangkan sebuah pabrik tua di era revolusi industri, baja yang mengkilap, mesin-mesin besar berwarna gelap,…
Bayangkan sebuah ruangan yang memadukan sentuhan masa lalu dengan teknologi modern. Dinding bata ekspos yang…
Bayangkan ruang makan yang memancarkan aura industri masa lalu, namun tetap nyaman dan modern. Desain…
Rumah minimalis, dengan kesederhanaannya yang elegan, kini semakin dipercantik dengan sentuhan desain geometris. Bentuk-bentuk geometris,…
Bayangkan sebuah rumah yang dihiasi pintu minimalis, bukan sekadar pembatas ruangan, tetapi sebuah karya seni…