KUPANG,DELEGASI.COM– Sejumlah Lurah dan Ketua TP PKK tingkat kelurahan di Kota Kupang mengikuti pelatihan kepemimpinan dan keterampilan berbicara di depan umum (public speaking).
Pelatihan yang diselenggarakan berkat kerja sama Pemkot Kupang dengan Yayasan Nusa Bunga Abadi (Yanubadi) itu berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Kupang, Rabu (30/12).
Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man saat membuka pelatihan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Nusa Abadi yang telah membantu Pemkot Kupang menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya para peserta pelatihan harus bersyukur karena mendapat kesempatan dalam proses belajar tentang kepemimpinan ini. “Semua yang hadir di sini adalah pemimpin tapi belum tentu punya kepemimpinan,” ujarnya.
Ada empat hal yang perlu diperhatikan seorang pemimpin. Yang pertama adalah kemampuan intelektual. Seorang pemimpin perlu cerdas dalam menerapkan ilmunya pada kehidupan sehari-hari. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan banyak membaca. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin adalah kepekaan terhadap situasi, membaca kebiasaan, kemampuan berkomunikasi serta legitimasi, dukungan atau pengesahan sebagai seorang pemimpin.
“Khusus tentang kemampuan berkomunikasi diakuinya, dari 10 ketakutan yang ada di dunia, ketakutan untuk berbicara di depan umum menempati urutan pertama. Karena itu Wawali yang pernah mengikuti pelatihan public speaking saat masih di perguruan tinggi tahun 1970-an lalu mengakui pentingnya proses belajar dan pelatihan semacam ini, sambil mengutip ungkapan “never feel too old to learn” (jangan pernah merasa terlalu tua untuk belajar),” Imbuhnya.
Dia berharap pelatihan ini bisa membawa manfaat bagi para Lurah dan Ketua TP PKK dan bisa dipraktekkan dalam tugas dan kewajiban mereka setiap hari.
Ketua Yayasan Nusa Bunga Abadi (Yanubadi) sekaligus narasumber dalam pelatihan tersebut, Dra. Mien Hadjon – Pattymangoe mengakui untuk menjadi seorang pemimpin tidak bisa instan dan butuh proses. Menurutnya jika bicara tentang pemimpin berkaitan erat dengan public speaking. Karena itu dalam pelatihan ini materi yang disajikan tidak hanya tentang kepemimpinan saja tapi juga tentang public speaking dan teknik berpidato, dengan sesi khusus untuk praktek.
Sejak tahun 2014 lalu, Yanubadi fokus pada dua program utama, yakni balai belajar anak jalanan dan balai belajar public speaking. Selama ini mereka sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di NTT dan baru kali ini mereka menggelar pelatihan dengan para lurah dan ketua TP PKK di Kota Kupang. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta, yang terdiri atas 15 orang lurah dan 15 orang Ketua TP PKK tingkat kelurahan. Dia berharap kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
Senada dengan Wawali, dia juga mengutip kata bijak sebagai pesan bagi para peserta pelatihan. “Dengan belajar kita akan berpikir cerdas, dengan berpikir cerdas orang akan sukses. Orang yang berpikir kerdil akan gagal,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Elisabeth Liez Man- Rengka.
//delegasi(*/tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…