Kupang, Delegasi.Com– Lusia Adinda Dua Nurak berpeluang diusung PDIP menjadi bakal calon gubernur setelah namanya disertakan dalam daftar panggilan ke DPP bersama sejumlah nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar di partai itu.
Menyikapi nama Lusia Adinda ada dalam daftar nama yang dipanggil DPP, analis politik dari Fisip Undana, Acry Deodatus menyatakan, sah- sah saja dalam sistem politik di Indonesia, walaupun suaminya Frans Lebu Raya saat ini menjabat sebagai gubernur.
Menurut Acry, dinasti politik tidak dikenal dalam sistem demokrasi Indonesia. Oleh karena itu semua pihak punya hak untuk dipilih dan memilih dalam kontestasi elektoral. Apalagi Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan uji materiil dan menghapus pasal pembatasan larangan keluarga petahana atau politik dinasti dalam UU Pilkada tahun 2015.
“Teori demokrasi tidak mengenal yang namanya dinasti. Dinasti itu hanya dikenal dalam sistem kerajaan, tapi dalam sistem demokrasi itu bebas, seperti dulu istrinya Bill Clinton, dia maju untuk bertarung walaupun suaminya menjabat sebagai presiden AS,” kata Acry di Kupang, Rabu (13/12).
Ia menyatakan, sebagai partai besar, PDIP tentu melakukan kalkulasi untuk kemudian menawarkan figur yang berhasil meraih kemenangan. Karena itu PDIP harus mencari figur yang banyak mendapat dukungan dari masyarakat, dan memiliki elektabilitas yang tinggi. Semua yang mendaftar di PDIP, punya peluang untuk ditetapkan menjadi cagub. Dari sejumlah nama yang mendaftar di PDIP, Lusia Adinda Dua Nurak juga direkomendasikan oleh DPD PDIP NTT ke DPP.
“Sebagai kader PDIP, Lusia juga punya peluang yang sama dengan calon lainnya. Lusia tidak bisa dipasung hak demokrasinya hanya karena saat ini menjadi istri Gubernur NTT,” tandas Acry.
Menurutnya, jika melihat “track record” dan dukungan dari 22 DPC PDIP se- NTT, maka ini merupakan dukungan yang sangat besar terhadap Lusia Adinda. Dukungan yang besar ini, mungkin juga karena beliau ini agak sedikit populis. Karena dia juga rajin dalam urusan-urusan kemanusiaan, sehingga mungkin banyak orang kenal.
Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Kupang- NTT ini berargumen, tidak perlu mempersoalkan tentang pengalaman, karena Lusia Adinda sudah terbiasa mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan. Semua itu telah membuat Lusia Adinda kenyang pengalaman dalam mengurus masalah kerakyatan.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP NTT, Niko Frans mengatakan, Lusia juga memiliki hak politik yang sama. Jangan terlalu terbebani dan ragu dengan posisi suaminya yang saat ini menjabat gubernur NTT. Pada forum rapat kerja daerah (Rakerda) PDIP NTT beberapa waktu lalu, ada sejumlah nama yang teraspirasi menjadi balon gubernur. Dari sejumlah nama yang ada, sebagiannya juga menggunakan mekanisme pendaftaran, seperti Kristo Blasin, Raymundus Sau Fernandes, dan Daniel Tagu Dedo.
Niko menambahkan, sedangkan yang teraspirasi tapi tidak mendaftar antara lain, Lusia Adinda Dua Nurak, Andre Hugo Pareira, Nelson Matara, dan Gusti Demon Beribe. Dari semua nama yang teraspirasi itu, hanya Adinda Dua Nurak yang belum menyatakan sikap, apakah menerima atau tidak dengan aspirasi internal partai itu.//Delegasi (juan pesau)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…