DELEGASI.COM – Selama beberapa dekade, perempuan menggunakan korset ketat yang sangat menusuk, sebelum ditemukannya bra modern. Mary Phelps Jacob, adalah perempuan berdaya dari keluarga kaya di New York, yang memiliki ide pertama yang menjadi cikal bakal bra modern, pada 1913.
Berawal dari Jacob yang mencoba memakai gaun malam barunya dengan korset untuk salah acara sosialnya. Namun, ia mendapati tulang korsetnya menonjol di bawah gaun.
Dua saputangan sutra dan beberapa pita merah muda, kemudian dengan bantuan pembantunya, menjahitnya, menjadikan itu bra pertama untuk dirinya sendiri. Pada zaman dulu, korset perlahan mulai dianggap tidak sehat dan menyakitkan karena dirancang untuk mempersempit pinggang wanita dewasa menjadi 13, 12, 11, dan bahkana 10 inci atau kurang dari itu lagi, seperti yang dilansir dari ThoughtCo.
Baca juga: AHY Bertemu Anies, Saling Apresiasi dan Ingin Terus Berkolaborasi
Penemuan korset ini dikaitkan dengan Catherine de Médicis, istri Raja Henri II dari Perancis. Dia memberlakukan larangan hukum wanita memiliki pinggang tebal. Sejak 1550 dan mulai lebih dari 350 tahun korset yang memiliki tampilan tulang ikan paus atau besi-besi ringan dan penyiksaan bagian perut.
Inovasi Jacob ternyata menjadi tren mode baru. Para anggota keluarga dan temannya meminta ia untuk membuatkan bra yang sama. Suatu hari, ia menerima permintaan dari orang asing, yang menawarkan 1 dollar AS untuk usahanya.
Perempuan beradaya ini kemudian menyadari bahwa inovasinya ini bisa menjadi bisnis yang layak. Pada 3 November 1914, ia mematenkan karyanya dengan nama “Backless Brassiere”. Nama pakaian dalam “bra” berasal dari kata Perancis kuno, yang artinya “lengan atas”.
Caresse Crosby Brassieres Caresse Crosby adalah nama bisnis yang digunakan Jacob untuk usaha bra-nya. Namun, menjalankan bisnis tidak menyenangkan bagi Jacob dan dia segera menjual paten bra ke Warner Brothers Corset Company di Bridgeport, Connecticut seharga 1.500 dollar AS. Perusahaan pembuat bra itu kemudian menghasilkan lebih dari 15 juta dollar AS dari paten bra selama 30 tahun berikutnya.
Jacob adalah orang pertama yang mematenkan pakaian dalam bernama “Brassiere” yang berasal dari kata Perancis kuno untuk “lengan atas”. Patennya untuk alat yang ringan, lembut dan memisahkan payudara secara alami.
Paten Jacob adalah untuk alat yang ringan dan meratakan payudara, tidak memiliki desain untuk menopang payudara, sebagaimana yang dilansir dari Lemelson Mit. Banyak inovasi dilakukan pada bra selama bertahun-tahun, termasuk penggunaan ukuran cup yang elastis dan standar. Pada 1928, seorang imigran Rusia bernama Ida Rosenthal mendirikan Maidenform, yang mengelompokkan wanita ke dalam kategori ukuran payudara dan cup bra.
Jacob meninggal pada 1970. Cukup lama untuknya bisa melihat bra ciptaannya tersebut mengalami sejumlah transformasi dan menjadi sangat populer di seluruh dunia. Setelah berhenti menjalankan usaha produksi bra, perempuan berdaya ini aktif secara politik dan mendirikan organisasi Women Against War.
//delegasi(Kompas)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…