Kupang, Delegasi.com – Usai mengepung Mapolek Sabu, Selasa (13/12) siang , selanjutnya massa yang sama kembali mengepung Pelabuhan Seba. Massa melakukan long march ke pelabuhan. Di pelabuhan, terlihat massa memadati seluruh area pelabuhan, mulai dari pintu masuk pelabuhan hingga ke dermaga. Mereka menunggu Kapal Cantika Ekspres, yang sebentar lagi akan berlabu dan bersandar di dermaga yang membawa pulang 7 pelaku lainya. Melihat gelagat massa yang kurang bersahabat, Kapten Kapal terpaksa mermarkirkan kapal ke tengah Dan pihak Kepolisian menyarankan agar kapal tidak bersandar samil mnuggu situasi kembali normal. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi. Tututan mereka tetap sama sejak di Mapolsek Sabu yaitu mendesak polisi agar pelaku yang sementara ditahan di sel Mapolsek Sabu dikeluarkan untuk dihakimi massa dan 7 pelaku yang masih berada diata kapal segera dikeluarkan dan diturunkan dari atas kapal.
Menurut Ketua DPRD Sabu Raijua, Paul R. Tuka, menyatakan seluruh korban tidak ada yang meninggal, seperi yang diberiakan sebelumnya . Saat ini kata Tuka, para korban sedang dirawat di rumah sakit.
Sementara 7 pelaku yang di duga ikut melakukan penyerangan masih berada di Kapal Cantika ekspres hingga kini masih berada di tengah laut.
“Masa sekarang terkosentrasi di dermaga. mereka menanti 7 orang yan diduga pelaku yang saat ini masih di atas kapal. Maka kami saranan agar kapal jangan dulu merapat di dermaga sambil menungu situasi yang kondusif,” kata Tuka.
“Aduh Pak Wartawan, ini ribuan massa sudah datang kepung Mapolsek Sabu, minta polisi serahkan pelaku kepada mereka,” lapor Ama Lodo melalui telepon genggamnya, Selasa siang.
Ia menyebutkan tampak Wabup Sabu dan Kapolsek Sabu, Kompol Sikvenson Weo Mata, sedang berupaya membujuk dan menenangkan massa.
“Katanya baru satu orang yang ditangkap dan diamankan di sel. Yang lain sudah melarikan diri dengan kapal cepat ke Kupang,” jelasnya.
Ia mengatakan ada tujuh pendatang yang berjualan mangkuk dan piring kaca dan keramik di Kota Seba dan sekitarnya selama hampir sepekan.
“Salah satu pedagang mangkuk itu yang kini ditangkap karena tikam dan sayat leher anak-anak sekolah,” paparnya.
Kapolsek Sabu, Kompol Sikvenson Weo Mata, yang dihubungi melalui telepon genggam, membenarkan massa sedang terkonsentrasi di Mapolsek Sabu.
“Saya sedang tenangkan mereka. Saya bujuk mereka jangan bertindak anarkis. Percayakan masalah ini kepada polisi untuk diselesaikan menurut hukum yang berlaku,” jelasnya.
Ia menjelaskan satu orang tersangka sedang diamankan dalam sel Mapolsek Sabu Barat.
“Kami belum ambil keterangan dari tersangka pelaku untuk mengetahui motifnya. Sebab
kami masih sibuk menghalau dan menenangkan massa,” jelasnya dari balik telepon genggamnya.//delegasi. egi/ger
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…