VATIKAN, DELEGASI.COM –
Sangat mengharukan dan sebuah pemandangan yang tak biasa.
Saat Basilika Santo Petrus Vatikan mulai dibuka kembali, Senin, 18 Mei 2020 pukul 08.00 Pagi, setelah 2 bulan, 1 minggu ditutup karena Pandemi Covid-19.
“Meski akses ini hanya untuk pengunjung Basilika Santo Petrus dengan wajib bermasker dan jaga jarak secukupnya, namun sebelum pukul 08.00 Pagi, sudah ada orang yang antrian di depan pintu masuk yang akan dibuka, dengan jarak sekitar 3 meter, satu dari yang lainnya,”jelas Padre Marco Solo Kewuta,SVD, Anggota Dewan Penasehat Kepausan, yang berkedudukan di Tahta Suci Vatikan, kepada Delegasi.Com melalui sambungan Whatshapnya, Senin, 18/05/2020, Siang.
“Kelihatan sekali kalau umat sudah sangat rindu untuk berdoa di dalam Basilika Santo Petrus Vatikan,”katanya, lagi.
Padre Marco juga menjelaskan, sekalipun Basilika sudah resmi dibuka, tetapi jumlah orang yang antrian pagi itu masih sangat sedikit.
Kebanyakan, masih sangat waspada.
“Basilika sendiri memang beberapa hari lalu sudah dibersihkan pula dengan disinfektan dan alat berat,”sambung Pastor asal Indonesia itu.
Sementara, bagi para peziarah dan turis, hanya bisa mengunjungi Basilika dan Katakombe, serta museum harta karun.
“Tetapi, belum bisa mengunjungi Cupola atau Bubungan Basilika Santo Petrus Vatikan,”terang Pastor yang membidangi Dialog Perdamaian Antar Umat Beragama untuk kawasan Asia Pasifik, sekaligus Direktur Desk Islam Asia Pasifik ini.
Selain itu, dalam pesannya, Padre Marco menyampaikan, Gereja-gereja publik di Italia pun, mulai dibuka pada Senin, 18 Mei 2020 itu.
Walaupun, ada banyak ketentuan dan aturan yang masih diberlakukan, terkait salah satu kebijakan pemerintah Italia dalam kesepakatan dengan Konferensi para Uskup Katolik Italia (CEI) beberapa saat lalu menyangkut Perayaan Liturgi.
“Yakni, Umat bisa berpartisipasi di dalam pelayanan dan kegiatan-kegiatan liturgi, tetapi di area pintu masuk harus diberikan batasan untuk mencegah kepadatan.
Umat diwajibkan mengenakan masker.
Dan, kalau memungkinkan juga sarung tangan yang sekali pakai.
Disiapkan pula gel sanitier di pintu masuk Gereja dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu,”katanya.
Pemesanan online pun dimungkinkan untuk berpartisipasi di dalam perayaan Misa,”lanjutnya.
Hal ini dibuat, terang Padre Marco, lagi, karena jumlah umat dibatasi sesuai ketentuan yang ada.
Sedangkan Komuni Suci, dilakukan dengan sarung tangan sekali pakai atau pinset.
Demikian pula dengan tempat penyimpanan air berkat di depan pintu Gereja, akan selalu tetap kosong,”ujar Padre Marco, menutup pesan Whatshapnya.
//delegasi(BBO)
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…
Delegasi.com - Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Lely Amtiran yang menerima uang…