LARANTUKA-DELEGASI.COM—Keadaan yang dialami tanaman Jambu Mente di Flores Timur, Kabupaten yang terkenal dengan salah satu program unggulannya, Selamatkan Tanaman Rakyat, melalui Penjarangan Jambu Mente, yang menelan biaya Miliaran Rupiah, dimana saat ini mengalami banyak bunga tapi jarang berbuah, menimbulkan kecemasan bagi para petani, akan gagal panen.
Hal ini ditemui di banyak lokasi kebun Mente.
Baik di Daratan Larantuka, seperti di sepanjang jalan raya Larantuka-Maumere, ketika memasuki trans Heras-Bama, lalu Bama-Lewoingu-Lewolaga, kemudian Konga-Nobo dan hampir seluruh Desa di Kecamatan Ile Bura.
Hal yang sama juga ditemui di Pulau Adonara, saat Delegasi.Com melakukan liputan lapangan, misalnya di Sepanjang jalan trans Tobilota-Wureh-Bogalima-Waiwadan.
Kemudian, trans Adonara-Koli.
Sepintas terlihat, memang sangat membahagiakan, karena hampir semua pucuk Mente, bertumbuh Bunga.
Namun, makin lama melihatnya, makin menimbulkan rasa kesal dan penuh tanda tanya.
Kenapa bisa demikian? Ini gejala atau fenomena alam apalagi?
Salah satu petani di Desa Lewotobi, Ile Bura, Bapak Wajon Hokeng saat ditemui Delegasi.Com, di kebun Mente miliknya, di kawasan Kaha, baru-baru ini menuturkan, apa yang dialami tanaman Mente miliknya kali ini, sungguh membingungkannya dan membuatnya tidak tahu apa penyebabnya.
Karena, selama ini tidak pernah terjadi.
Dan, baru terjadi di musim ini.
“Sehingga membuat Kami bingung dan tidak tahu kenapa.
Memang, awalnya bikin senang ketika melihat banyak bunganya, tapi lama kelamaan tidak muncul buah.
Hanya satu dua buah saja yang muncul.
Sementara, bunga yang lainnya, kering dan gugur,”ujarnya menceritrakan.
Meskipun demikian, Bapak Wajon Hokeng, yang memang terkenal sangat rajin ke kebun setiap hari, punya tanaman Mente yang subur, dan selalu panen bagus tiap tahun itu, secara polos, akuinya kalau ini kehendak Tuhan dan Alam.
“Iyah, mau bagaimana lagi. Sudah terjadi. Kalau gagal panen, yah terima saja,”tambahnya, datar saja.
Demikian halnya dengan apa yang diceritrakan Bapak Saleh Kasim, Basri Muhammad dan Kajo, Kelompok Tani Bukit Maritajam Desa Lamahala Jaya, kepada Delegasi.Com, saat ditemui beberapa waktu lalu, ketika penyerahan bantuan 4 (empat) unit alat semprot oleh Ibu Julie Sutrisno Laiskodat, Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, dan Anggota DPRD Flotim Fraksi Partai NasDem, Abdul Wahab Saleh.
Disampaikan, tanaman Mente di kebun, banyak bunga, tapi jarang berbuah.
Dan, hampir pasti akan gagal panen.
“Mente bunganya lebat semua, tapi buahnya tidak ada.
Sekarang bunganya pada kering dan sudah tidak ada harapan lagi,”pungkas Saleh Kasim, diamini Bapak Kajo.
Pada tempat terpisah, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Flotim, Sebast. Sina Kleden,Sp, yang belum dikonfirmasi Media, terkait kondisi keadaan dan data tanaman Jambu Mente di Flores Timur, hingga saat ini.
Demikian juga, Kabid Perbenihan dan Perlindungan Tanaman, Adrianus Anselmus.
Hanya saja, informasi penjelasan sepintas dari stafnya, melalui Kabid Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Aloysius T.Payong Mukin,SP, bahwa kondisi tanaman Mente ini, salah satu penyebabnya karena cuaca terlalu dingin, sehingga bunga menjadi kering.
Sementara, sampai saat ini belum ada laporan tertulis secara resmi dari Desa.
“Yang ada baru ada info lisan dari Desa Lewoingu, Titehena,”jelasnya singkat.
Diharapkan, ada langkah penanganan bersama terhadap kondisi tanaman Mente para petani di Flotim, saat ini, yang bisa berdampak gagal panen dan makin terpuruknya ekonomi masyarakat, ditengah situasi sulit akibat Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, hingga kini.
(Delegasi.Com/BBO)