Jakarta, Delegasi.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, kementeriannya tidak akan membuka investasi asing pada sektor penangkapan ikan di Indonesia. Demikian dirilis kompas.com, Jumat(4/8/2017)
“Menangkap ikan itu urusannya orang Indonesia. Masak nangkap ikan saja kita mesti nyuruh asing,” ujar Susi dalam acara “#SusidiRosi” yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (3/8/2017).
“Kita punya nelayan banyak sekali di Indonesia dan itu tentang kedaulatan laut kita. Misi Presiden dan Indonesia adalah menjadikan laut sebagai masa depan bangsa,” kata dia.
Menurut Susi, kebijakan ini bukan tentang tak ramah investasi, melainkan soal kedaulatan negara dan mewujudkan ketahanan pangan.
Investasi asing, lanjut Susi, tetap boleh masuk ke sektor kelautan dan perikanan di Tanah Air. Namun, Susi mengarahkan ke sektor pengolahan.
Beda pendapat dengan Luhut
Susi menyadari bahwa kebijakannya ini bertentangan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Luhut berpendapat, sektor penangkapan ikan juga boleh dimasuki investasi asing.
Soal perbedaan pendapat itu, Susi tidak bisa berbuat banyak selain harus ngotot mempertahankan prinsipnya.
“Jika ada yang berpikiran seperti itu, maka apa yang bisa saya lakukan? Saya sebagai anak bangsa, mencoba yang terbaik, dengan segala risiko tidak disukai bahkan diancam kehidupannya. Maju terus untuk negara ini. Kalau tidak bisa diterima, ya sudah,” ujar dia.
“Dan saya tidak harus menerima pola pikir seperti yang tadi (Luhut). Karena saya punya pemikiran sendiri dan saya pikir, pikiran saya sudah sesuai dengan misi Presiden menjadikan laut masa depan bangsa, menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tutur Susi.
Terbukti, neraca perdagangan ikan di Indonesia pada 2017 menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara. Impor produk laut kian menurun. Sebaliknya, ekspor hasil laut Indonesia meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Susi juga mengklaim, nilai tukar nelayan meningkat. Begitu pula dengan nilai tukar usaha perikanan dan kelautan, juga meningkat.
Prinsip yang selalu Susi emban yakni, dirinya bekerja untuk Presiden, bukan untuk sosok lain.
“Saya percaya dengan Presiden dan saya bekerja untuk Presiden. Selama Presiden tidak bilang apa-apa, ya saya go ahead,” ujar dia//delegasi(kompas/hermen)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…