Kupang, Delegasi.Com– Walau setiap tahun pengunjung pembaca di Perpustakaan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan sebesar 15 persen, tapi secara keseluruhan minta baca di provinsi kepulauan ini masih sangat rendah.
“Minat baca yang masih sangat rendah ini dipengaruhi oleh faktor budaya NTT sendiri,” kata Kepala Badan Perpustakaan Daerah Provinsi NTT Fredrik JW. Tielman di Kupang, Kamis (5/1).
Ia mengatakan, untuk mendorong minat baca masyarakat NTT, instansi yang dipimpinnya akan meningkatkan kualitas referensi bacaan, baik itu perpustakaan di desa-desa, komunitas, sekolah-sekolah, maupun yang ada di kelompok-kelompok.
Caranya, lanjut Fredrik, menambah koleksi buku yang di dapat dari hasil kerjas ama antara Badan Perpustakaan dan penerbit buku. Selain itu, menambah pelayanan kepada masyarakat berupa perpustakaan keliling, mengadakan kegiatan kreativitas, buku elektronik, dan juga pelayanan akses internet gratis.
Fredrik menyebutkan, saat ini Badan Perpustakaan milik pemerintah NTT sudah memiliki buku bacaan sebanyak 28.000 lebih dengan jumlah exemplarnya sudah mencapai hingga 63.000.
Ia menambahkan, perpustakaan daerah dari waktu ke waktu semakin mendapat perhatian, sehingga kedepannya akan ditingkatkan kualitasnya. Perpustakan Daerah Propinsi NTT, semakin menjadi pusat perhatian masyarakat khususnya kalangan pelajar. Hal ini dilihat dari persentase peningkatan sebanyak 15 persen pengunjung pembaca dari tahun ke tahun.
Fredrik menyatakan, peningkatan persentase pengunjung ke perpustakaan itu, bukan hanya kalangan pelajar, tapi juga masyarakat umum.
“Kami akan berupaya meningkatkan pelayanan berupa sarana dan prasarana, seperti referensi buku terbaru,” papar Fredrik.//(Lia)