KUPANG, DELEGASI.COM – DW alias Dedi, oknum wartawan Suara Nusa Bunga.com, diduga meminta uang dari Bupati Ende, H.Djafar H.Achmad dengan mencatut nama Gubernur NTT.
Kepada Bupati Ende, DW mengaku uang tersebut untuk biaya makan bagi 4 orang wartawan peliput kunjungan Gubernur NTT (ke daratan Flores, red) yang nginap di Hotel Satar Mese Ende, pekan lalu.
Demikkan sreenshot pesan WA yang diterima tim media ini dari sebuah sumber terpercaya. Screenshot permintaan itu kini sudah beredar luas di kalangan wartawan di Flores dan Kota Kupang.
Dedi meminta uang ke Bupati Jafar, Dedi mencatut nama Gubernur NTT seolah-olah permintaan bantuan itu dilakukannya karena Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat belum tiba di Ende sehingga 4 oknum wartawan yang menginap di Hotel Satar Mese tidak diurus alias terlantar.
“Baru mrka minta tlg bntu buat makan minum na bapa … krna pa Gub belum datang…,” ungkapnya.
Dedi yang dikonfirmasi tim media ini melalui telepon selulernya pada Minggu (28/6/2020) Pukul 09.50, membantah kebenaran informasi dirinya meminta uang kepada Bupati Ende,H.Djafar H.Achmad untuk kebutuhan membeli makanan bagi teman-teman wartawan anggota rombongan gubernur yang menginap di Hotel Satarmese-Ende.
Dedi juga menegaskan bahwa ia tidak tahu-menahu tentang hal itu.
“Om dengar informasi itu dari siapa? Saya tidak tahu om, saya saat ini lagi di kebun dan tidak tahu apa itu om,” jawabnya tegas dan telepon celulernya mati seketika.
Selang beberapa detik kemudian, Dedi pun menelepon balik tim media ini dan bertanya tentang darimana asal informasi tersebut. “
Maaf om, om dapat informasi itu dari siapa? Harus jelas dari siapa informasi itu,” katanya.
Bahkan Dedi mengancam akan mempolisikan wartawan media ini yang mengkonfirmasinya.
“Jangan menghina saya, karena kita bisa berurusan sampai polisi,” ancamnya.
Dedi juga mengatakan tidak mau melayani permintaan wawancara tim media ini jika diawalnya tim media memberitahukan ingin memintanya untuk wawancara.
“Jika tadi di awal om kasih tau mau minta saya untuk wawancara, saya pasti katakan tidak mau. Betul om, saya tidak tahu,” ujarnya dengan nada geram dan mematikan sambungan teleponnya.
Berdasarkan bukti screenshot pesan WA oknum wartawan Dedi kepada Bupati Ende pada Kamis (26/6/2020) pada Pukul 11.44 AM, Dedi diawal pesanya meminta maaf. Kemudian Dedi meminta bantuan Bupati Djafar.
“Ijin Bapa, maaf mengganggu. Bapa bisa bantu kami ka…,” tawarnya.
Selanjutnya kepada Bupati Djafar, Dedi mengungkapkan informasi tentang kehadiran teman-teman wartawannya dari Kupang yang ikut rombongan Gubernur (mendahului kedatangan Rombongan Kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ke Ende, red) dan sedang menginap di Hotel Satarmese.
“Kebetulan ada teman2 wartwan dari Kupang yg ikut rombongan pa Gubernur..mereka skrg sdh duluan di Ende nginap di Htl Satarmese,” tambahnya.
Menurut Dedi, teman-teman wartawan anggota rombongan Gubernur NTT, meminta bantuan untuk kebutuhan makan-minum. Bahkan Dedi membawa-bawa nama Gubernur belum tiba di Ende. “baru mrka minta tlg bntu buat makan minum na bapa … krna pa Gub belum datang…,” ungkapnya.
Mengakhiri pesan WA-nya, Dedi sekali lagi meminta maaf kepada Bupati Djafar sekaligus memohon dukungannya,
“sekali lagi maaf bapa .. mohon dukungannya.”
//delegasi (*/tim)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…