KUPANG, DELEGASI.COM – Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestly Funay, S.E, M.Si, membuka Musyawarah Cabang ke-V Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Kupang, Jumat (4/9).
Muscab yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang itu menghadirkan sejumlah pengusaha angkutan darat di Kota Kupang.
Sekda dalam sambutannya menyampaikan transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi harus ditunjang dengan pengembangan sistem transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Menurutnya sistem jaringan transportasi dapat dilihat dari segi efektivitas, dalam artian keselamatan, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah polusi serta dari segi efisiensi dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan jaringan sistem transportasi.
Sekda menambahkan Pemerintah Kota Kupang saat ini dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Kupang tengah berbenah terutama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya transportasi.
Disadari saat ini, pelayanan di bidang transportasi masih perlu ditingkatkan untuk menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat Kota Kupang, terutama mereka yang kesehariannya menjalankan usaha perdagangan yang menunjang jalannya roda perekonomian daerah ini. Selain itu, transportasi juga merupakan solusi yang menopang aktivitas sebagian masyarakat di sektor jasa, sektor yang mendominasi Kota Kupang.
Sedangkan di sektor pendidikan, transportasi darat juga teramat penting keberadaannya bagi anak-anak yang berkuliah maupun sekolah.
“Memperhatikan hal tersebut, maka Pemkot Kupang belum lama ini melaunching bus rapid trans sebagai moda transportasi baru di Kota Kupang yang melayani 5 rute. Diharapkan dengan adanya BRT, dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi darat yang relatif murah, cepat, aman serta nyaman bagi aktivitas sehari-hari,” ucapnya.
Mantan Kepala Bapenda Kabupaten Kupang itu menambahkan, Organda sebagai satu-satunya wadah organisasi pengusaha angkutan bermotor di jalan mempunyai peran penting dalam menunjang kelancaran roda perekonomian bangsa.
Sebagai organisasi yang profesional dan independen, Organda diharapkan mampu mewujudkan transformasi bidang usaha angkutan transportasi darat guna meningkatkan usaha para anggota, serta mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat, sesuai visinya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kupang dan Organda penting untuk terus berkolaborasi dalam kemitraan demi mewujudkan visi dan misi keduanya.
“Kiranya melalui momentum musyawarah cabang ke-V Organda Kota Kupang ini, kemitraan yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan guna memberikan pelayanan bagi kesejahteraan masyarakat terutama di bidang transportasi,” tambahnya.
Ketua DPD I Organda Provinsi NTT, Felix Pullu yang turut hadir dalam acara pembukaan muscab tersebut menjelaskan muscab Organda Kota Kupang adalah yang kelima di NTT.
Sebelumnya Organda sudah menggelar muscab di 4 kabupaten yakni TTU, Sikka, Ende dan Manggarai Timur.
Rencananya minggu depan akan digelar muscab juga di Kabupaten Alor, Lembata, Sumba dan Rote-Ndao.
Muscab kali ini menurutnya sengaja dilakukan secara terbatas tanpa melibatkan seluruh komponen untuk menghormati imbauan pemerintah tentang protokol kesehatan penanganan covid 19.
Felix menambahkan sebelum covid 19 ada 11 ribu armada angkutan darat yang ada di NTT, yang terdiri atas angkutan logistik dan angkutan orang.
Namun karena pandemi Covid-19 diperkirakan sekitar 6 ribu supir angkutan yang kehilangan pekerjaannya karena pengusaha memilih untuk gantung kunci. Karena itu Organda berharap agar Pemkot Kupang juga memberi perhatian kepada para supir tersebut lewat bantuan-bantuan sosial yang ada.
Pada kesempatan yang sama Felix juga mewakili Organda meminta kesediaan Pemkot Kupang untuk menyerahkan tanggung jawab operasional dua dari lima bus BRT yang baru dilaunching beberapa waktu lalu.
Menurutnya Organda sudah memiliki koperasi sendiri yang diberi nama Sarana Angkutan Rakyat (Sakura) yang bisa mengelola bus tersebut.
Rencananya satu bus akan digunakan untuk transportasi dalam kota, satu unit lagi akan digunakan sebagai bus antar kota dalam provinsi (AKDP).
Selain itu Felix juga menyuarakan sejumlah keluhan dari Organda seperti perlunya penerapan aturan kepada pengemudi transportasi online, izin operasi taksi di bandara El Tari Kupang serta kepastian regulasi tentang terminal yang ada di wilayah Kota Kupang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Cabang Jasa Raharja NTT, Radito Risangadi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, AP, M.Si, mantan Ketua DPC Organda Kota Kupang periode 2014-2019, Simon Riwu Kaho, Care Taker DPC Organda Kota Kupang, Zeyto Ratuarat, Sekretaris Care Taker DPC Organda Kota Kupang, Djuneidi C Kana, Kepala Seksi Transportasi Jalan pada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIII Provinsi NTT, Edwin Fauzi, Kanit Dikyasa Satlantas Polres Kupang Kota serta para pelaku usaha transportasi darat Kota Kupang.
//delegasi (*/tim)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…