Ia menjelaskan, kenaikan nilai tukar terjadi pada sebagian besar subsektor, tertinggi dari perkebunan rakyat sebanyak 2,03 persen, peternakan 0,89 persen, dan holtikultura 0,59 persen,?perikanan 0,23 persen,
Hanya nilai tukar pada subsektor padi dan palawija yang menurun sebesar 0,11 persen. “Memang ada petani yang belum masa panen, juga yang sulit menanam karena masalah irigasi sehingga padi palawija ini menurun,” katanya.
Maritje menjelaskan, indeks harga konsumen di wilayah pedesaan pada Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen akibat penerimaan rumah tangga petani meningkat sedangkan konsumsi menurun.
Ia mengatakan, pengeluaran petani untuk biaya produksi meningkat pada Agustus sebesar 0,16 persen untuk belanja barang modal, transportasi, dan benih.
“Walaupun biaya belanja meningkat tapi NTP petani masih lebih baik. Petani masih jauh lebih untung karena penerimaan lebih besar,” katanya.
Ia menambahkan, nilai tukar usaha pertanian (NTUP) juga sedikit mengalami kenaikan dari Juli sebesar 115,25 persen menjadi 115,91 persen di Agustus.
Dijelaskannya, NTUP di daerah setempat terkoreksi terus meningkat dari April sebesar 112,72 persen, Mei 113,42 persen, dan Juni 113,89 persen. “Kita harapkan NTUP ini terus meningkat sehingga daya beli petani terus meningkat,” katanya.//delegasi(AntaraNews/ger)
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…