Categories: Ekbis

NTT Berpeluang Kembangkan Budidaya Ternak Lahan Kering

Kupang, Delegasi.Com – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut berpeluang untuk mengembangkan peternakan lahan kering. Pasalnya, wilayah ini memiliki iklim dengan dengan musim kemarau yang lebih mendominasi dibandingkan musim hujan.

Hal ini dikatakan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Diana A Wun seperti dirilis kompas.com saat seminar nasional Fakultas Kedokteran Hewan Undana ke-4, dengan tema “Budidaya Ternak di Lahan Kering Kepulauan” pada Sabtu (1/12/2018).

Di NTT, curah hujan hanya berlaku tiga sampai empat bulan saja. Sedangkan delapan sampai sembilan bulan kering atau tidak ada hujan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Maluku, Dirasakan hingga NTT

Curah hujan yang sedikit ini mempengaruhi sistem peternakan di NTT, yakni peternakan lahan kering dengan pola pemeliharaan semi intensif tradisional atau ekstensif.

Panjangnya musim kemarau di NTT seringkali menjadi masalah bagi peternak karena kurangnya ketersediaan bahan pakan di padang penggembalaan. Akibatnya, asupan gizi ternak tidak tercukupi dan jadi penyakit tersendiri.

“Budidaya ternak lahan kering merupakan salah satu ciri khas di wilayah NTT, sebab di daerah lain itu tidak ada lahan kering,” ungkap Diana.

Undana sendiri berkepentingan untuk mengoptimalkan peternakan kondisi daerah kering, dengan membuat aneka inovasi dan penelitian. Sehingga diharapkan budidaya ternak di daerah lahan kering menjadi lebih optimal.

Untuk itu dalam seminar tersebut Undana mengundang sejumlah pakar peternakan seperti Kepala Dinas Peternakan NTT Danny Suhadi, Ketua Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia Agung Budiyanto.

Kemudian perwakilan PT Charoen Pokphan Indonesia Nasril Subakti dan Phaitoon Nna, Dokter Hewan Puskeswan Theresia Murni. Serta, Lembaga Sertifikasi Profesi Kesehatan Hewan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Sugeng Dwi Hastono.

“Tentu saja kami harus banyak belajar. Para ahli ini punya pengalaman, tapi tentang lahan kering mereka belum punya, karena itu kita sharing saja. Suatu saat kami akan menjadi pusat pengetahuan untuk budidaya lahan kering,” pungkas Diana.
//delegasi(kompas/hermen)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Manneken Pis Brussels

Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…

20 jam ago

Dinas Perpustakaan Rote Ndao Gelar Pelatihan untuk Inovasi dan Meningkatkan Ekonomi

Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…

2 minggu ago

Usut Dugaan Politik Uang, Bawaslu Kabupaten Kupang Siap Bentuk Dua Tim Investigasi

Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…

2 minggu ago

Tokoh Perempuan Aleta Baun Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…

2 minggu ago

Warga Sarotari Tengah Pingsan Saat Kampanye Dialogis Bersama Ibu Asty Lakalena

Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…

2 minggu ago

Relawan Milenial NTT Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…

2 minggu ago