Ruteng, Delegasi.com – Personalitas yang tegas dan serius selalu melekat pada diri Benny K. Harman yang biasa disapa BKH. Senyum juga jarang sehingga sebagian orang yang tidak mengenal sosok ini sering menganggap BKH adalah kelompok elitis. Jika lebih jauh mengenalnya, anda akan tau siapa sosok BKH sesungguhnya.
Hal itu nampak terlihat tatkala ayah dari tiga puteri itu menggetarkan sanubari pendukungnya di Manggarai pulau Flores pada saat melantunkan lagu Ngkiong saat deklarasi paket HARMONI pada Sabtu, (27/1/2017) lalu.
Saat itu, anggota DPR RI 3 periode ini memohon kepada ribuan massa yang sebagaian besar adalah tokoh adat agar diberikan kesempatan membawakan sebuah lagu sebelum menyampaikan orasi politik.
Lagu syaduh yang menggetarkan seluruh peserta itu membuat suasana jadi hening.
“Bapa mama sekalian sebelum saya menyampaikan orasi politik berjudul “NTT Menggugat” yang terinspirasi dari Pidato politik Bung Karno berjudul Indonesia menggugat. Ijinkan saya mendahulukannya dengan membawakan sebuah lagu”,kata BKH dengan santun kepada para pendukungnya itu.
Jarum jam yang telah menunjukan hampir pukul 14.30 wita, tidak mengurangi semangat ribuan massa itu untuk pertama kalinya mendengar pria yang akrab disapa BKH itu bernyanyi.
“Hidup BKH, hidup BKH”, seru pendukungnya itu memberi tanda jika mereka pula ingin mendengar dirinya bernyanyi.
Lalu seketika ruangan yang beberapa saat sebelumnya sangat ramai karena beberapa tokoh penting yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan orasi politiknya tiba-tiba hening dan teduh. Semua berkonsentrasi mendengar balon Gubernur itu bernyanyi.
Suara BKH yang cukup merduh dengan pilihan lagu daerah yang penuh makna itu mengetarkan sanubari ribuan massa, dan tidak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata.
“Wou, ini kita punya anak, ini kita punya putera. Kita harus bisa berjuang untuk dirinya”, teriak seorang lelaki tua di sudut ruangan, yang mungkin merasa tersentuh dengan suara atau pilihan lagu itu. Pria tua itu mengenakan busana adat yang hampir lengkap.
Selepas bernyayi BKH berlanjut dengan menyampaikan orasi politiknya dan dijelaskannya bahwa lagu “ngkiong ngkiong e, neka oke kuni agu kalo” telah menggambarkar seluruh niatnya kenapa memilih kembali ke NTT setelah menjalani hidup yang mapan di Ibu kota.
“Lagu Ngkiong nggkiong e, neka oke kuni agu kalo” yang saya nyayikan ini menggambarkan seluruh niat saya memilih kembali ke NTT yang saya rasa sudah hidup mapan di Jakarta”,terang BKH yang disambut tepuk tangan meriah dari pendukungnya.//delegasi(juan pesau)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…