Labuan Bajo, Delegasi.com – Obyek wisata religius atau wisata rohani dibangun di Labuan Bajo oleh pihak swasta, tepatnya di Puncak Theodor Bukit Klumpang, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.
Obyek wisata religius seperti dirilis pos kupang.com, terdiri dari Patung Kristus Raja tertinggi di NTT dalam konteks patung yang diletakan di atas bebatuan alam berukuran besar.
Selain Patung Kristus Raja itu dibangun juga Gua Maria dan kapela.
Pembangunan obyek wisata religius itu diawali dengan misa yang telah diselenggarakan pada Hari Kamis (5/7/2018) di lokasi tersebut, dipimpin oleh Romo Rober Pelita, Pr.
Pembangunan obyek wisata religius itu diprakarsai oleh pengusaha muda asal Manggarai Barat (Mabar), Marianus Yono Jehanu.
Dia mendatangkan konsultan dan desainer dari CV Piranti Creatif Home Living Semarang.
Tim dari perusahan itu sebanyak empat orang sudah berada di Labuan Bajo, sejak Selasa (3/7/2018).
“Konsepnya agar para pegunjung bisa beribadah lalu menikmati pemadangan alam dari puncak. Pemandangan pantai dan pulau-pulau kecil serta pemandangan kota Labuan Bajo,” kata anggota tim, Lucky Dani kepada POS-KUPANG.COM, Kamis itu.
Marianus Yono Jehanu selaku pemilik obyek wisata itu menuturkan bahwa tahapan survei sudah dilakukan oleh tim.
“Survei dilakukan sekaligus penentuan spot-spot pembangunan kapela, Gua Maria dan Patung Kristus Raja,” kata Yono.
Pembangunan obyek wisata tersebut dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akhir Desember 2018 ini bisa dimanfaatkan.
Bukit Klumpang
Bukit Klumpang menawarkan pesona berbeda daripada pesona umumnya di pantai Labuan Bajo.
Tak ada lalu lalang atau barisan kapal wisata di sana. Tak banyak pulau kecil yang berjejer di perairan itu. Hanya satu dua pulau yang nampak.
Namun barisan bukit dan rimbunan bakau di bibir pantai, seakan memberi kesejukan di hati.
Pesawat yang terbang rendah lalu mendarat lincah di Bandara Komodo, menjadi pemandangan indah dari lokasi ini.
Seperti dilansir pos-kupang.com dari vistabeoge.com, dari balik bagian utara Bukit Klumpang ini, ujung barat Pulau Flores bagai lukisan hidup berkelok-kelok, memanjakan kedua bola mata.
Ada hotel mewah dan vila pribadi di pinggang bukit itu, menghadap langsung ke arah pantai utara.
Di puncak bukit ini, ada peninggalan masa lalu berupa kendi. Puncak itu merupakan spot yang sangat menarik untuk menikmati semua pemandangan alam Labuan Bajo. Sungguh menggoda.
Tracking menuju puncak tersebut menjadi hal menarik tersendiri karena melangkah sambil “melahap” view Pantai Utara.
Jalur jalan lintas utara Flores, dibangun tepat di kaki bukit itu, antara bangunan hotel dengan garis pantai.
Menuju lokasi ini bisa melewati SMIP atau jalur jalan Batu Cermin, lalu melintas di dekat hutan buatan Solohana. Selanjutnya belok menuju bukit.//delegasi(tribunnews.com)
Sognefjord, terletak di wilayah Sogn og Fjordane, adalah fjord terpanjang dan terdalam di Norwegia. Dengan…
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…