LARANTUKA, Delegasi.Com –Perjalanan panjang Pater Markus Solo,SVD atau sering disebut Padre Marco, Anggota Dewan Kepausan di Tahta Suci Vatikan, untuk urusan Dialog Antar Umat Beragama telah mengispirasi banyak orang.
Mimpi besarnya adalah mewujudkan kedamaian bagi seluruh umat manusia melalui jalan dialog lintas umat beragama yang damai dan harmonis.
“Hidup damai, harmonis dan berdampingan meski berbeda agama. Itulah mimpi saya di ladang dialog antar umat beragama,”terang Padre Marco saat dihubungi Delegasi.Com pekan lalu.
Sejak Tahtah Suci mengangkatnya sebagai Anggota Dewan Penasehat Kepausan Bidang Dialog Lintas Umat tahun 2006, Padre Marco perjuanganya tak kenal lelah. Harmonisasi hubungan lintas agama selalu dibangun demi terwujudnya perdamaian yang hakiki.
‘Bawalah Daku ke Sion’, sebuah syair lagu gubahan Padre Marco, adalah gambaran tekadnya.
“Sion adalah tempat damai dan menyenangkan,”
Padre Marco menjelaskan, kita adalah satu dan sama. sehingga melalui jalan dialog antar umat beragama, akan sampailah ke Sion.
Ia bahkan menyebutkan, di dalam Kitab Suci, Alkitab dan Alquran ditemukan begitu banyak hal yang mirip, bahkan sama.
“Dan, saya sangat yakin dengan waktu. Bahwa kalau kita menggali lebih jauh dan dalam lagi, akan menemukan begitu banyak lagi titik temu. Sehingga Kita akan lebih saling memahami dan saling mengenal satu sama lain secara lebih baik,” katanya.
Padre Marco juga menepis anggapan banyak pihak yang memiliki prasangka bahwa melakukan dialog lintas agama itu membuat iman kita luntur.
“Padahal sebaliknya, dalam dialog kita akan saling memperkaya dan memperkuat. Dan, kita tetap beragama seperti semula. Malah, Iman dan agama kita justru semakin diperkaya dan diperkuat,”tandasnya.
Padre Marco pun memberi contoh, betapa masyarakat di Roma, Italia hidup damai dalam perbedaan antar umat beragama.
Sehingga Padre Marco sering terlibat langsung di ladang dialog antar umat beragama, yang sebelum menduduki jabatan itu dipercayakan Roma melalui Kardinal Cristopher San Berg menjadi Rektor Institute Islamic Asia Pasifik di Winna Austria tahun 2000.
Kemudian berlanjut memperdalam berbagai agama, termasuk Islam di Mesir dan Eropa. Hingga dipanggil ke Tahta Suci Vatikan sejak tahun 2006.
Sejak itu, Padre Marco terus menjalin persahabatan dengan para pemuka agama lain seperti Islam, Yahudi, Hindhu, Budha, Kristen dan berbagai aliran kepercayaan lainnya di berbagai belahan dunia.
Dimana banyak tokoh agama lain di dunia yang diundang ke Vatikan membahas berbagai tema perdamaian dan isu kemanusiaan dunia melalui dialog lintas agama.
Bahkan, hingga kini Padre Marco dipercaya Bapa Suci, Paus Fransiskus menjadi Wakil Presiden Yayasan Noastra Aetate, yang bertugas mendidik para duta perdamaian dari seluruh dunia yang diutus untuk belajar di Vatikan.
Teranyar adalah ketika Padre Marco terlibat memainkan peranan penting dalam pelantikan 13 Kardinal baru di Tahta Suci Vatikan baru-baru ini.
(Delegasi.Com/BBO)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…