Larantuka, Delegasi.Com – Pantai Blele Wutun, Desa Lewotobi, Ile Bura-Flores Timur yang berada di ujung Selatan Barat Kabupaten Ujung Timur Pulau Flores yang dinakodai saat ini oleh Bupati-Wakil Bupati, Antonius H.Gege Hadjon,ST-Agustinus Payong Boli,SH, mulai ditandai sebagai kawasan konservasi biota laut Penyu.
Penandaan itu secara langsung terjadi pada Minggu, 01 September 2019, Pukul 14.00 Wita dengan pemasangan papan Konservasi Penyu oleh Pemerintah Desa Lewotobi, Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) Nuha Telo, LSM Missol Baseftim dan sejumlah elemen masyarakat.
Papan nama berukuran 1 X 2 meter, dengan lukisan alam laut dan pantai itu disumbangkan Missol Baseftim.
“Ini merupakan sumbangan Missol Baseftim kepada Pokwasmas Nuha Telo, Pemdes Lewotobi dan masyarakat atas kerjasama yang sudah dibangun selama ini dalam rangka menyelamatkan laut di wilayah perairan Lewotobi, khusus satwa laut seperti Penyu, Hiu, Pari Manta dan lainnya. Termasuk kerjasama di bidang konservasi terumbu karang buatan yang sudah berjalan sejak tahun 2017 dengan dukungan dana desa Lewotobi,”pungkas Kepala Desa Lewotobi, Tarsisius Buto Muda, saat ditemui media disela-sela pemasangan papan konservasi tersebut.
Papan yang disumbangkan Missol Baseftim ada dua buah yakni, papan konservasi Penyu dan papan informasi laut, dimana seluruh kegiatan Pokwasmas Nuha Telo, besutan Kanisius Uran,dkk bisa ditempelkan untuk publikasi. Papan informasi ini dipasang di halaman depan Kantor Desa Lewotobi. Kades Tarsisius Buto Muda lebih jauh menjelaskan, Lewotobi secara resmi akan memulai program konservasi Penyu di Pantai Blele Wutun dengan dukungan dana desa pada tahun 2020.
“Kami pastikan ada sejumlah dana desa akan diplot untuk membangun Pantai Blele Wutun sebagai kawasan konservasi Penyu. Ini juga untuk mengintegrasikan dengan konservasi Terumbu Karang di Pantai Waibele, yang juga berada dalam satu kawasan sepanjang pantai Lewotobi. Tentunya, akan menjadi satu destinasi wisata pantai masa depan Lewotobi yang indah dan menarik,”pinta Buto Muda, yang terkenal cerdas, berani, kreatif dan inovatif.
Pantauan langsung Delegasi.Com, sesi pemasangan papan kali ini begitu memantik andernalin.
Kades Buto Muda, Kasie Pembangunan Polus Aran dan beberapa warga bahkan sudah berada di Pantai Blele Wutun sejak pukul 10.00 Wita sambil duduk menyantap ikan bakar, jagung titi dan minum arak bersama.
Begitu pula dengan tim Pokwasmas Nuha Telo. Bahkan, sang Ketua Kanisius Uran terlihat sangat riang dan antusias, hingga tim Missol Baseftim pimpinan Zainal Arifin tiba. Anis Uran bahkan secara terbuka menyampaikan, Timnya siap bekerja full time merubah wajah Pantai Blele Wutun hingga Waibele.
“Kami akan segera bersihkan Pantai dan menjaganya agar Penyu makin banyak datang dan bertelur,”katanya lagi.
Sejauh ini sebut Anis, sudah belasan ekor Penyu yang diselamatkan, dengan jumlah Tukik atau anak Penyu yang dilepas sekitar 1.500 ekor. Selain 2 papan tersebut, Tim Missol Baseftim yang turun juga membawa beberapa peralatan selam seperti kacamata, snorkel dan fin. Zainal Arifin usai penyerahan alat kepada media mengatakan, fasilitas yang diberikan ini untuk menunjang pendampingan program konservasi yang telah berjalan selama ini, seperti terumbu karang buatan di Pantai Waibele.
Tentunya, Missol Baseftim berharap agar kedepan dikelolah dengan profesional dan berhasil.
“Yah, alat-alat ini nanti dipakai untuk mendampingi para wisatawan yang mau kesini. Sekaligus, menjadi alat belajar bagi Pokwasmas Nuha Telo supaya bisa mandiri dan profesional kedepan. Kami kan tidak bisa dampingi terus disini.Apalagi, Missol Baseftim kan juga sedang dampingi kelompok di Nurri, Nobo, Sulewaseng dan Ritaebang,”ujarnya.
Usai pemasangan papan, Zainal Arifin bersama timnya pun langsung balik ke Larantuka setelah makan siang di rumah Polus Aran.
Dari Pantauan media, sejak papan ini dipasang, animo warga mulai terlihat bergeliat maju menatap wajah baru Desa Lewotobi yang sebentar lagi berubah menjadi salah satu desa wisata bahari.
Kini, tinggal menunggu gebrakan selanjutnya oleh pemimpin mudanya, Kades Tarsisius Buto Muda,dkk.
//delegasi.(BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…