Kupang, Delegasi.com–Tim bola sepak asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Persatuan Sepak Bola Ngada (PSN), memberi kejutan kepada masyarakat NTT setelah berhasil tembus ke semifinal Liga Nusantara (Linus) 2016.
Sesuai jadwal pertandingan yang diterima VoxNtt.com, hari ini Selasa (06/12) anak asuh dari ketua tim pelatih Kletus Gabhe ini akan bertanding melawan Blitar United di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta.
Kletus kepada media ini mengaku optimis anak besutannya bisa lolos ke final walaupun ia akui lawan mainnya hari ini terbilang cukup kuat dan lebih berpengalaman.
“Hal ini tak membuat kami pesimis. Kami tetap pada prinsip selalu tampil baik dalam setiap kali bertanding siapa pun lawan kami. Dan kami selalu tanamkan rasa optimis tentunya” ujar Kletus.
Menurut mantan pemain PSN Ngada ini, soal kemampuan, antara anak-anak NTT dan Jawa sebenarnya tidak ada perbedaan yang serius.
Namun ada beberapa catatan penting yang ia sampaikan terhadap dinamika persepakbolaan NTT.
“Mungkin hal mendasar yang membuat kita sulit bersaing di tingkat nasional adalah konsistensi bertanding, ketersediaan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM)” Kata Kletus saat dihubungi VoxNtt.com kemarin (05/12).
Soal konsistensi bartanding, Kletus menyampaikan bahwa di Jawa dan beberapa daerah lainnya itu bertanding selama 10 bulan dalam setahun dengan jeda waktu istirahat 2 bulan.
Menurutnya, ini berbanding terbalik dengan kita di NTT dimana dalam setahun cuma bertanding 2 bulan dan istirahatnya 10 bulan. Itu pun kata Kletus, kalau pemerintahnya intens menyelenggarakan turnamanen.
Berkaitan dengan Fasilitas dan SDM pun sama, di tempat lain mempunyai fasilitas dan sarana dan prasarana yang menunjang sehingga membuat anak-anak di daerah tersebut tertarik untuk berlatih demi meningkatkan skill lewat pengembangan dan pembinaan yang terorganisir secara baik.
“Sementara kita masih jauh, pemerintah kita sebenarnya mempunyai tanggung jawab yang penuh dalam rangka memenuhi fasilitas sepak bola di NTT termasuk pengembangan dan pembinaan terhadap pemain” ungkap Kletus.
Ia menambahkan lolosnya PSN Ngada ke semifinal Linus 2016 mesti menjadi motivasi bagi seluruh anak muda NTT, bahwa kita mempunyai potensi yang luar biasa.
Kletus mengatakan bahwa filosofi seorang atlet itu memang bukan dilahirkan tapi dibentuk dan ditempa. Tetapi bagi dia, hal ini tidak belaku di NTT.
“NTT ini sebenarnya luar biasa karena bakat itu ada secara alami, bawaan dari lahir. Tinggal sekarang kita kembangkan bakat yang ada itu dengan pengembangan dan pembinaan yang baik, sembari mengharapkan dukungan dari pemerintah” lanjut Kletus.
Kepada anak muda pencinta bola NTT, ia berpesan agar jangan pernah berhenti berlatih, sebab salah satu faktor kesuksesan PSN Ngada saat ini adalah karena latihan yang baik secara intens.//delegasi. Voxntt.com
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…