Dirilis AntaraNews.com, Foni mengatakan penerima bantuan ini mendapatkan bantuan beras setiap bulan sebanyak 10 kilogram untuk setiap keluarga melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat.
Menurutnya saat ini terdapat 597.000 keluarga di provinsi setempat yang wajib mendapatkan bansos. Alokasi bansos tahun 2018 untuk NTT, lanjutnya mengalami peningkatan dari sebelumnya sebanyak 397.000 keluarga.
“Setiap tahun memang alokasinya meningkat. Kita berharap memang 597.000 keluarga ini dapat semua tapi tergantung kondisi keuangan negara,” jelasnya.
Ia mengemukakan alokasi bansos dilakukan untuk mendorong peningkatan status kesejahteraan masyarakat marginal sehingga yang sebelumnya masih kategori fakir miskin bisa naik di bawah miskin.
Dari kategori di bawah miskin naik menjadi miskin, serta kategori miskin naik menjadi hampir miskin.
Foni menambahkan, penyaluran bansos ke depan tidak lagi berupa beras melainkan secara non tunai berupa uang.
Bantuan non tuna ini, lanjutnya akan segera diujicobakan di Kota Kupang pada Oktober 2018 mendatang sebelum diterapkan untuk 21 kabupaten lainnya di NTT.
“Nantinya setiap keluarga diberikan uang Rp110.00 per KK per bulan untuk membeli beras sesuai kebutuhannya,” demikian Foni. //delegasi(AntaraNews/ger wisung)
Sognefjord, terletak di wilayah Sogn og Fjordane, adalah fjord terpanjang dan terdalam di Norwegia. Dengan…
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…