MAUMERE, DELEGASI.COM – Sebanyak 50 dukun menghadiri pertemuan dalam rangka membahas ramuan tradisional sebagai salah satu alternatif pengobatan pasien.
Pertemuan itu, seperti dilansir Pos Kupang.com digagas Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka itu berlangsung di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka di Jalan El Tari, Kota Maumere, Jumat (7/8/2020).
Kehadiran mereka dalam rangka membahas ramuan obat tradisional yang akan dipakai mengobati pasien yang sakit.
Pasalnya, selama ini para dukun yang sering mengobati pasien juga memakai tanaman yang tumbuh di alam.
Maka itu, Dinas Kesehatan Sikka ingin para dukun ini bisa meramu obat tradisional yang bermutu dalam rangka pengobatan pasien.
Kadis Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus seperti dilansir Pos Kupang menjelaskan, banyak tanaman yang tumbuh subur ternyata memiliki banyak manfaat dalam mengobati orang sakit.
Bahkan sejak zaman dulu, tanaman yang tumbuh di alam dan hutan sering digunakan nenek moyang guna dijadikan pengobatan tradisional.
“Maka itu, hari ini kami mengundang semua dukun di Sikka untuk membahas bersama dengan Dinas Kesehatan Sikka jenis tanaman apa yang digunakan oleh mereka yang dijadikan ramuan obat tradisional untuk mengobati pasiennya. Apalagi di dalam undang-undang kesehatan sudah mengatur dan melindungi para pengobat tradisional atau kita disini biasa disebut dukun. Jadi, hari ini ada 50 dukun yang kita undang untuk bersama-sama dinas bahas ramuan obat tradisionalnya. Para dukun ini tersebar di 25 Puskesmas yang ada di Sikka,” kata Kadis Petrus.
Ia menjelaskan, para dukun ini akan diarahkan sampai dengan tingkatan memproduksi obat tradisional ke arah lebih modern sehingga obat tersebut bisa diterima di pasar umum.
“Ada potensi-potensi yang belum digali seperti jenis tanaman apa yang berkhasiat yang bisa dijadikan obat. Kandungan tanaman itu, nantinya kita akan diteliti lebih lanjut. Kita memilikki dukun yang biasanya mengobati pasiennya memakai tumbuhan -tumbuhan saja.
Mereka akan kita arahkan bagaimana higienis sanitasinya, bagaimana cara panen tanamannya dan bagaimana cara mengelola tanaman itu dengan memenuhi syarat kesehatannya. Tanaman yang mereka gunakan itu akan kita teliti kandungannya dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, kita bersama mereka produksi obat yang lebih modern,” jelas Kadis Petrus.
Ia menegaskan, ide besar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menjadikan Provinsi NTT memproduksi obat sendiri lewat tanaman yang tumbuh subur di wilayah Sikka perlu didukung.
“Maka itu kita hadirkan para dukun guna membahas ramuan tradisional yang dipakai menyembuhkan orang saat sakit,” papar Kadis Petrus.
// delegasi(*/gerwis)