Pengamat: Dalam Kontestasi Politik, Harus Siap Menang dan Siap Kalah

Avatar photo

KUPANG, DELEGASI. COM– Pengamat politik Dr. Urbanus Hurek mengingatkan bahwa dalam kontestasi politik seperti pemilihan Ketua DPD Provinsi, wajar ada yang menang dan ada yang kalah.

“Ini biasa. Kontestasi politik merupakan zero sum game. Jika salah satu kandidat menang, maka kandidat yang lain sudah jelas kalah,” kata Dr. Urbanus, “Yang tidak biasa adalah jika pihak yang kalah, ternyata tidak cukup dewasa untuk menerima konsekuensi dari aturan main yang diikutinya. Apalagi jika apa yang ia katakan, berbeda dengan apa yang ia kerjakan atau biarkan. Ini perilaku yang tidak demokratis dan tidak menunjukkan karakter kepemimpinan yang baik. Mungkin ini sebabnya yang bersangkutan kalah.”

Dr. Urbanus menanggapi dinamika yang muncul pasca penetapan Ketua DPD Partai Demokrat periode 2022-2027 Leonardus Lelo oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Lelo ditetapkan setelah diusulkan dalam Musda PD NTT beberapa bulan lalu dan menjalani Fit and Proper Test yang dilakukan oleh Ketua Umum, Sekjen dan Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat.

Baca Juga: Kuda Hitam dari Timor, Demokrat NTT Berderap Memenangkan Pemilu 2024

Mekanisme ini sesuai AD/ART Partai Demokrat yang ditetapkan dalam Kongres V Partai Demokrat tahun 2020.

“Saya kira proses pemilihan Ketua DPD NTT sudah mengikuti asas-asas demokrasi, serta AD/ART maupun aturan-aturan organisasi dalam Partai Demokrat,” kata Dr. Urbanus, Wakil Dekan FISIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang ini, “Ketum AHY ini, saya lihat selalu bertindak cermat dan terukur. Lihat saja bagaimana ia selalu berbicara dengan teratur, jelas dan terstruktur, mencerminkan pola pikir yang tertib dan rapih, bukan tipikal pribadi yang main tabrak aturan.”

“Lebih buruk lagi jika ternyata riak-riak ketidakpuasan ini disalurkan menggunakan cara-cara jalanan seperti unjuk rasa yang dilakukan oleh orang-orang yang dibayar, serta menggunakan kekuasaan ekskutif untuk menghalang-halangi kegiatan kepartaian yang sah,” tegas Dr. Urbanus.

Baca juga: DPD Demokrat NTT Berbagi Kasih ke Panti Asuhan GMIT 221 Oeba

Ia mengingatkan bahwa Partai Demokrat memiliki masa depan yang cerah di NTT. “Dapil NIT diwakili oleh dua orang, pak Benny K. Harman dan bu Anita Jacob Gah. Saya dengar dalam pemilu 2024, Demokrat NTT menargetkan satu kursi DPR RI tambahan,” kata Dr. Urbanus yang dekat dengan para politisi dan aktivis di NTT ini.

“Publik di NTT masih memelihara memori positif tentang Partai Demokrat, buah dari pembangunan yang dilakukan Presiden RI ke-6 pak SBY,” kata Dr. Urbanus, “Selain itu, publik menyukai sosok AHY sebagai tokoh muda yang gagah, dan berani bersuara. Menurut saya ini modal yang bagus bagi Partai Demokrat untuk kembali jaya.”

Politisi muda Demokrat Agustinus Tambo Mbapa atau yang akrab dipanggil Gustaf menegaskan bahwa unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang yang disinyalir dibiayai oleh mantan Ketua DPD Jeffrey Riko Kore merupakan tindakan yang tidak fair dan demokratis.

“Ketika mengikuti proses pemilihan Ketua DPD melalui mekanisme Musda dan Fit and Proper Test sesuai AD/ART, Jeriko dan Lelo tahu persis aturan mainnya. Kenapa setelah tidak dipilih oleh Ketum, Jeriko kemudian menyebarkan misinformasi untuk membakar emosi,” tegas Gustaf, “Beginikah sikap Jeriko pada Demokrat setelah dua periode menjadi anggota DPR RI dari Demokrat dan satu periode menjadi Walikota Kupang dari Demokrat?”

Komentar ANDA?