Kupang, Delegasi.com – Sebuah perahu berpenumpang 16 orang tenggelam di Selat Alor, seperti dirilis kompas.com, Sabtu (23/9/2017) sekitar pukul 01.00 WITA, saat dalam perjalanan dari Alor menuju Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Satu penumpang hilang.
“Peristiwa tenggelam perahu itu karena dihantam arus yang keras ketika memasuki teluk Selat Alor,” kata Hamid Anas, salah seorang penumpang ketika dihubungi melalui telepon dari Kupang, Sabtu.
Perahu Kenangan Indah dinahkodai Abdul Rasid serta tiga ABK dengan penumpang 16 orang, dua antaranya anak-anak.
Perahu itu, menurut Anas, selain mengangkut 16 penumpang juga membawa beberapa kebutuhan pokok seperti beras, minyak tanah, bensin, kopi.
Perahu ini berangkat dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor sekitar pukul 24.30 WITA, namun setelah 30 menit perjalanan, perahu dihantam gelombang yang sangat keras hingga tenggelam.
“Pada saat kejadian itu penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. Bahkan sejumlah penumpang sempat bertahan di atas kapal sambil berteriak minta pertolongan,” kata Anas.
Ia menuturkan, setelah bertahan selama 30 menit sejumah nelayan yang bermukim tidak jauh dari lokasi kejadian datang menyelamatkan para penumpang untuk mengevakuasi korban ke Pantai Alor Kecil.
Anas mengatakan, dalam peristiwa ini satu penumpang perahu Kenangan indah masih hilang dan sedang dalam proses pencarian anggota Pos Basarnas Alor.
Setelah para penumpang berhasil diselamatkan ke pantai, sempat menginap di rumah adat warga Alor kecil sebelum dievakuasi oleh aparat Polres Alor ke Kalabahi, pukul 06.00 WITA.
“Saat ini saya sedang berada di Polres Alor bersama para penumpang lainnya,” kata Anas.
Kepala Pos Basarnas Alor Rofi yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pihak Basarnas masih melakukan koordinasi di lapangan terkait peristiwa itu.
Kronologi
Tragedi itu, lanjut Jules, bermula ketika kapal berangkat dari pelabuhan Kalabahi pukul 11.30 Wita menuju Balauring dengan dinakhodai Abdullah Rasid dan tiga orang ABK.
“Setelah sampai di Mulut Kumbang, haluan kapal terkena kepala arus, sehingga kapal dalam keadaan miring dan oleng,” kata Jules kepada Kompas.com, Sabtu siang.
Pada saat kapal dalam posisi oleng pada sekitar pukul 13.30 wita, lanjut Jules, seorang penumpang bernama Hasanudin Basir (18), terjatuh ke laut dan langsung hilang.
Penumpang lainnya kemudian berteriak minta tolong sehingga warga yang tinggal di pesisir pantai datang menolong dan mengevakuasi para penumpang dengan menggunakan perahu motor.
“Saat ini nakhoda dan ABK sementara masih dimintai keterangan oleh Satuan Kepolisian Perairan Polres Alor dan korban yang terjatuh di laut sampai pada saat ini masih dalam pencarian,” tutupnya.//delegasi)kmps/hermen)
Bayangkan rumah yang menggabungkan keindahan estetika industrial dengan efisiensi minimalis. Struktur kokoh beton dan besi…
Bayangkan sebuah pabrik tua di era revolusi industri, baja yang mengkilap, mesin-mesin besar berwarna gelap,…
Bayangkan sebuah ruangan yang memadukan sentuhan masa lalu dengan teknologi modern. Dinding bata ekspos yang…
Bayangkan ruang makan yang memancarkan aura industri masa lalu, namun tetap nyaman dan modern. Desain…
Rumah minimalis, dengan kesederhanaannya yang elegan, kini semakin dipercantik dengan sentuhan desain geometris. Bentuk-bentuk geometris,…
Bayangkan sebuah rumah yang dihiasi pintu minimalis, bukan sekadar pembatas ruangan, tetapi sebuah karya seni…