KUPANG, DELEGASI.COM – Perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2021 di Pantai Lasiana Kupang ditunda ke bulan Oktober 2021 yang semula digelar pada Agustus. Sementara pekerjaan Pembangunan Panggung HKAN di lokasi tersebut juga dihentikan untuk sementara waktu terkait pandemic Covid-19 yang belum mereda di beberapa wilayah NTT, termasuk Kota Kupang dan sekitarnya.
Demikian disampaikan staf Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT, Yos Rangga yang dikonfirmasi tim media ini pada Senin (26/07/2021) terkait persiapan puncak perayaan HKAN 2021 di pantai Lasiana Kota Kupang, yang rencananya akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2021.
“Lazimnya HKAN dirayakan tiap tahun pada tanggal 10 Agustus. Pada tahun 2021 ini, puncak perayaan HKAN terpusat di lokasi Wisata Pantai Lasiana, Kota Kupang. Tapi tidak dapat diakasanakan sesuai rencana karena ada beberapa kendala, antara lain adanya oandemic Civud-19,” jelas Yos.
Kemungkinannya, lanjut Yos, puncak perayaan HKAN tahun ini akan dimundurkan ke bulan Oktober 2021. “Iya alasan pandemi Covid-19 ini semua aktivitas dihentikan sampai batas waktu yang tidak tentu. Aplagi sekarang pemberlakuan PPKM yang terus diperpanjang,” jelasnya.
Menurut Yos Rangga, penundaan HKAN 2021 selain karena alasan pandemi Covid-19, juga terutama karena belum rampungnya pengerjaan panggung HKAN di Lasiana. “Saya tidak tahu mengapa dihentikan. Saya tidak punya kapasitas untuk bicara karena kapasitas saya hanya sebagai Humas,” katanya.
Menurut Yos, Kepala Balai dan PPK yang berwenang menjekaskan tentang pembangunan Panggung HKAN tersebut. Namun kedua pejabat tersebut baru bisa berkantor setelah selesai pemberlakuan PPKM.
“Sebaiknya informasi lebih jauh terkait hal itu (penundaan perayaan HKAN dan pemberhentian pengerjaan panggung HKAN, red) nanti langsung dikonfirmasi kepada Kabalai dan PPK saja. Biar lebih jelas,” ointanya.
Seperti disaksikan tim media ini pada (20/07/21), aktifitas pengerjaan panggung di lokasi proyek, di sekitar area Wisata Pantai Lasiana Kota Kupang terhenti. Tampak puluhan kubus beton telah dipasang membentuk panggung.
Panggung tersebut menjorok ke laut. Tampak puluhan meter pasangan fondasi panggung telah dikerjakan. Badan panggung telah ditimbun dengan sirtu dengan ketinggian sekitar 1 meter.
Terlihat ada dua erpal orange yang digunakan sebagai penampung air. Tampak juga puluhan rangka beton dengan panjang sekitar 6 meter disusun dibawah pohon lontar.
Pantauan tim media ini, base camp yang merupakan tempat para pekerja (tukang) beristirahat selama mengerjakan proyek itu juga kosong alias tak berpenghuni. Yang tampak hanya sejumlah peralatan kerja yang digantung pada dinding bangunan yang terbuat dari tripleks itu.
Tim media juga tidak melihat adanya alat berat (Excavator) dan truck di lokasi proyek. Hanya beberapa warga lokal di sekitar area pantai yang lalu lalang sekedar menikmati suasana pantai itu.
//delegasi(*/tim)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…