“Pada Hari Anak Sedunia 2021, kami memberikan anak-anak masa kini sebuah kamera analog sekali pakai. Kolaborasi 17 anak muda di Nusa Tenggara Timur, mewakili jutaan anak lainnya, menceritakan tentang kehidupan kanak-kanak dan menyuarakan isu-isu yang penting bagi mereka dalam media foto. Anak-anak dan orang muda kini terbiasa dengan gawai dan dunia serba digital. Karya seni fotografi ini ditangkap melalui sebuah alat, yang mungkin belum pernah dilihat oleh anak-anak pada masa ini,” Unicef
KUPANG, DELEGASI.COM – Lembaga Internasional Unicef Perwakilan NTT dan Bali menggelar Pameran fotografi anak “Suara dalam Karya” untuk memperingati hari anak sedunia 2021 yang jatuh pada 20 November.
Pameran Fotografi anak “Suara dalam Karya” mengangkat suara anak di Nusa Tenggara Timur dalam isu-isu yang penting bagi mereka melalui media foto dengan kamera analog, berlangsung selama seminggu hingga 28 November.
Demikian rilis Humas Unicef Perwakilan NTT dan Bali yang diterima redaksi Delegasi.com, Sabtu(20/11/2021).
Baca Juga:
Bakal Terjadi Cuaca Ekstrim di NTT, 10 Kabupaten Diminta Waspada
HKAN 2021: Upaya Memupuk Kecintaan Terhadap Alam dan Budaya Nusantara
Pameran fotografi kamera analog “Suara dalam Karya” akan digelar di Rumah Pohon, pelataran Kantor Gubernur NTT, Kupang. Pameran dibuka pada Hari Minggu, 21 November 2021, pukul 16.00 WITA oleh Kepala Kantor Perwakilan UNICEF untuk NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe. Pameran akan berlangsung selama satu minggu hingga 28 November 2021, terbuka untuk umum dan gratis.
Hari Anak Sedunia, 20 November 2021, diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap anak.
“Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan UNICEF Kantor Perwakilan NTT, ingin turut meramaikan dan mendukung pelaksanaan Hari Anak Internasional dengan mendorong pelibatan anak untuk bersuara di public mengenai pengalaman, karya dan isu-isu yang dihadapi anak berdasarkan perspektif anak,” tulis Unicef.
Pada saat ini dengan dukungan UNICEF, Wahana Visi Indonesia sedang mengembangkan program terkait pelibatan remaja dalam pengembangan komunikasi risiko terkait COVID-19 untuk pembangunan di Provinsi NTT yang diikuti oleh forum-forum anak dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Ruang partisipasi ini ini dibangun melalui penguatan 15 lingkar remaja, pengembangan kampanye RCCE, serta mendorong anak untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Wagub Nae Soi Minta PMI NTT Perkuat Sinergitas Kelembagaan
PT Telkom NTT Rampung Perbaiki Longsor Bekas Galian Kabel Fiber Optik di Jalan Trans Flores
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Wahana Visi Indonesia bekerjasama dengan UNICEF Kantor Perwakilan NTT bermaksud untuk melakukan kampanye di media radio mempromosikan praktek baik dalam pelibatan remaja yang sudah berlangsung dalam pelaksanaan program tersebut.
Live Talk Show akan dilakukan pada tanggal 20 dan 21 November 2021, Pukul 15.00 WITA, melalui kanal daring Pos Kupang dan Tribun Flores.
Bagaimana rasanya tumbuh di dunia saat ini? Inilah pertanyaan survey Unicef kepada lebih dari 21.000 orang di 21 negara, termasuk Indonesia, tentang perubahan kehidupan anak di tengah dunia yang terus berputar.
Survey bertajuk Changing Childhood memiliki responden dari dua kelompok usia, 15- 24 tahun dan 40 tahun ke atas. Hasil survey menunjukan bahwa orang-orang muda lebih mungkin percaya bahwa kehidupan seorang anak kini lebih baik; sebagian besar dari mereka yakin bahwa layanan kesehatan, pendidikan, dan keamanan fisik sudah lebih baik bagi anak-anak pada masa ini dibandingkan pada masa kecil orang tua mereka dahulu. Pada saat yang sama, kaum muda Indonesia sadar akan beragam permasalahan yang mereka hadapi.
“Pada HariAnakSedunia 2021, kami memberikan anak-anak masa kini sebuah kamera analog sekali pakai. Kolaborasi 17 anak muda di Nusa Tenggara Timur, mewakili jutaan anak lainnya, menceritakan tentang kehidupan kanak-kanak dan menyuarakan isu-isu yang penting bagi mereka dalam media foto. Anak-anak dan orang muda kini terbiasa dengan gawai dan dunia serba digital. Karya seni fotografi ini ditangkap melalui sebuah alat, yang mungkin belum pernah dilihat oleh anak-anak pada masa ini,” tulis Unicef.
Foto-foto ini merupakan gambaran sebuah optimisme anak-anak dan orang muda. Optimisme, dalam setiap tangkapan gambar yang tidak bisa kita lihat langsung ini, mengungkapkan keinginan anak muda di Indonesia untuk kemajuan yang lebih pesat dalam perubahan iklim, pendidikan, penanggulangan diskriminasi, kerja sama internasional yang lebih luas, dan agar para pemangku keputusan bersedia mendengar suara mereka.
//delegas(hermen jawa)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…